belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas
belajar”.
9
Dijelaskan kembali bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dengan sengaja atau sudah terencana. Hal ini bisa dilihat dari
pengertian di atas bahwa prestasi belajar muncul karena adanya proses belajar mengajar secara formal yang sudah terencana dan sistematis. Siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam sebuah lembaga pendidikan diharuskan untuk selalu berprestasi dari hasil yang ia peroleh
dalam kegiatan belajar mengajar, karena apabila siswa tersebut berprestasi setelah mengikuti suatu proses belajar mengajar maka akan berdampak
pada perubahan yang baru terhadap dirinya juga terhadap lingkungan sekitar.
Nana Syaodih mengemukakan bahwa hasil belajar atau avhievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.
10
Jadi jelas sekali apa yang telah dipaparkan di atas bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan individu baik secara formal
maupun informal yang dapat memberikan suatu hal yang baru ataupun penyempurnaan dari suatu bentuk yang sudah ada sebelumnya. Hal ini bisa
dilihat dari perubahan pada prilaku individu baik dari penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun ketera
mpilan motorik, dan juga bisa dilihat dengan
adanya perubahan pada lingkungan sekitanya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Pada dasarnya, prestasi belajar siswa yang optimal dalam kegiatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Muhibbin
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru....., h.116-118.
9
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, Cet I. h. 46.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007 h. 102.
Syah bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang itu di golongkan ke dalam tiga jenis, yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa sendiri faktor internal seperti faktor fisiologis dan faktor psikologis, faktor instrumental, dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa faktor eksternal.
11
Berikut ini akan di jelaskan masing-masing aspek dai faktor tersebut.
a. Faktor Internal
1. Aspek Fisiologis, yang termasuk aspek fisiologis yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah: a
Panca Indra Berfungsinya panca indra merupakan syarat supaya belajar
berlangsung dengan baik. Dalam system pendidikan di antara panca indra yang paling memegang peranan penting dalam belajar
adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena sebagian besar hal- hal yang dipelajari oleh manusia diperoleh melalui penglihatan dan
pendengaran. Dengan demikian, seorang siswa yang memiliki cacat fisik akan menghambat dirinya di dalam menangkap pelajaran
sehingga pada akhirnya aan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.
b Kesehatan Badan
Siswa memerlukan tenaga, karena itu untuk mencapai prestasi balajar yang baik diperlukan badan yang sehat. Sebaliknya
anak yang sakit yang kurang makan, dan kurang tidur atau kurang baik alat inderanya, maka ia tidak akan mengikuti pelajaran dengan
maksimal. Kesehatan jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Untuk dapat belajar dengan baik dan bisa berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar, maka kesehatan itu
perlu diperhatikan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya, karena
11
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, cet 1, h. 6.
dengan kesehatan yang baik maka siswa dapat melakukan segala sesuatu dengan baik. Karena itu dalam proses belajar mengajar
guru harus selalu memperhatikan kondisi kesehatan siswanya, sebab apabila siswa baik kesehatannya maka mereka akan
bersemangat untuk belajar, sehingga memperoleh prestasi belajar yang optimal.
2. Aspek Psikologis, yang meliputi : intelegensi, sikap, bakat, minat,
motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, berfikir dan kemampuan dasar pengetahuan
bahan appersepsi yang dimiliki siswa. Di bawah ini akan dijelaskan lebih spesifik.
a Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan siswa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang dapat berbuat sesuatu dengan cara yang
tertentu. Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Tingkat kecerdasan atau siswa tidak dapat diragukan lagi,
hal ini sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka
semakin besar peluangnya untuk meraih sukses sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi siswa maka semakin kecil
peluang untuk memperoleh sukses.
12
b Sikap
Sikap adalah gejala yang berdimensi efektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara relatif
tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
13
Sikap merupakan faktor psikologis yang
12
Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000 cet. 5 h.133.
13
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru ..., h.134.
mempengaruhi belajar, dalam hal ini sikap yang akan menunjang belajar siswa ialah sikap positif terhadap bahan atau pelajaran yang
akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar, dan terhadap lingkungan atau tempat di mana ia belajar. Seperti kondisi kelas,
teman-teman, sarana pengajaran dan sebagainya.
14
c Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, sebenarnya setiap orang memiliki bakat yang ada dalam dirinya yang berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
15
Dalam perkembangan selanjutnya bakat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki setiap orang. Seseorang siswa yang
berbakat dalam bidang kesenian, misalnya akan jauh lebih mudah menyerap informasi pengetahuan dan keterampilan yang
berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya. Oleh karena itu untuk mencapai prestasi belajar yang baik,
perlu adanya kesesuaian antara bakat, minat, perhatian, cita-cita, dan sikapnya. Kesesuaian ini akan membuat orang merasa senang
dalam belajar, dan merasa puas terhadap prestasi yang diperolehnya.
d Minat
Minat Interest berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat besar
pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Minat dalam belajar disebabkan berbagai hal, antara lain: Karena
keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik, serta ingin hidup senang dan bahagia.
14
M. Alisuf sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional …, h. 84.
15
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru..., h.134.
Minat akan timbul bila ada perhatian, maka untuk menimbulkan minat juga harus juga menimbulkan perhatian.
Karena itu minat dapat merupakan pendorong keberhasilan belajar seseorang. Minat belajar yang tinggi yang tinggi cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang rendah akan menghasilkan prestasi yang rendah.
e Motivasi
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme - baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu.
16
Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan-
kebutuhan dalam diri seseorang. Dalam perkembangannya motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu : motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam siswa sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tindakan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga
mendorongnya untuk melakukan tindakan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan sekolah, suru tauladan merupakan contoh
motivasi ekstrinsik. Motivasi memiliki dua fungsi yaitu mengarahkan atau
directional function, dan kedua mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan atau activating and energizing function.
17
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi
tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi inilah kualitas hasil belajar yang baik kemungkinan dapat terwujud. Siswa yang
dalam proses belajarnya mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya.
b. Faktor Eksternal
16
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru..., h. 136.
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang paling berpengaruh terhadap prestasi siswa. Suatu dorongan semangat belajar yang
akan mempengaruhi siswa adalah dari lingkungan yang terdekat yaitu keluarga.
Keluarga akan selalu memantau bagaimana perkembangan siswa dari masa ke masa. Orang tua akan selalu memperhatikan si
siswa tersebut dalam hal apapun, terutama dalam prestasi belajar. Ia akan selalu memberikan optimis yang baik terhadap siswa agar
selalu berprestasi di dalam belajar. Adik ataupun kakaknya pun akan selalu memberi support kepada mereka dalam meningkatkan
prestasi belajar. Sehingga pada akhirnya siswa memiliki keinginan yang kuat agar bagaimana ia harus berprestasi demi menggapai apa
yang diharapkan dari keluarga mereka. 2.
Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang
lebih giat. Kedaan sekolah meliputi; cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum.
Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Di sini guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan di ajarkan, dan memiliki peranan yang penting dalam
mengajar. Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat
dalam mengajar. 3.
Lingkungan Masyarakat
17
Nana Syaodih Sukmadinata , Landasan Psikologi Proses Pendidikan...., h. 62.
Keadaan masyarakat juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri
dari orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan bermoral baik, hal ini akan mendorong anak
lebih giat belajar. Dan juga biasanya lingkungan masyarakat juga dapat
menimbulkan kesulitan dalam belajar anak, terutama anak-anak yang seumurnya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-
anak yang rajin belajar, maka anak akan ikut terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya apabila anak-anak di sekitar
lingkungannya merupakan anak-anak yang malas belajar, tidak menutup kemungkinan akan terpengaruh pula.
c. Faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedungsarana fisik kelas, saranaalat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulummateri
pelajaran serta strategi pelajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dari belajar siswa.
18
B. Komunikasi Guru dan Siswa