BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Prestasi Belajar Siswa
1. Pengertian prestasi belajar
Sebelum menjelaskan tentang pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan menjelaskan tentang prestasi. Kata prestasi dalam kamus
besar Bahasa Indonesia memiliki arti hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya.
1
Sedangkan menurut S.P. Hayeh dalam kamus populer, istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda
yaitu “prestatie” yang mengandung pengertian apa yang kerja keras.
2
Jadi sudah sangat jelas bahwa prestasi merupakan suatu bentuk yang baru yang tercipta dari seseorang yang merupakan hasil dari cara ia
berpikir untuk melakukan suatu perubahan yang baru. Dalam proses belajar mengajar siswa bisa dikatakan prestasi apabila ia bisa melawati
mata pelajaran yang dipelajarinya dengan baik dan benar sehingga ia dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Sedangkan pengertian dari belajar menurut James O. Whittaker dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah merumuskan ”belajar sebagai proses
di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. III, h. 895.
2
S.P. Hayeh, Kamus Populer, Jakarta:1987, Cet. II, h. 296.
10
pengalaman”.
3
Dikatakan belajar apabila ada dampak atau perubahan terhadap seseorang dari apa yang ia lihat, maksudnya adalah apabila
seseorang mempunyai rasa ketertarikan akan suatu hal kemudian berdampak kepada dirinya maka itu yang dinamakan belajar. Siswa akan
dikatakan belajar apabila dapat memahami materi yang diberikan guru, apabila siswa tidak memahami materi tersebut walaupun guru sudah
menerangkan secara baik maka tidak akan dinamakan belajar. Oleh karena tugas guru dalam memberikan materi kepada siswa jangan berpatokan
pada materi pelajaran, akan tetapi melihat bagaimana siswa yang diajarkannya dapat memahami materi tersebut dengan baik dan benar.
Menurut Muhibbin Syah, “belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaran jenis dan jenjang pendidikan”.
4
Yang dikatakan Muhibbin Syah pun hampir sama, hanya saja berada dalam kawasan dunia
pendidikan dan sudah dijelaskan di atas. Menurut Slameto sebagaimana dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah
bahwa; “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
5
Apa yang dikatakan Slameto mudah difahami dalam pengertian belajar, bahwa belajar adalah adanya tingkatan seseorang dari
yang sebelumnya yang berdasarkan pada pengalaman yang ia cari sendiri dengan interkasi kepada lingkungannya. Seperti kepada orang tua, sekolah,
teman dan alam disekitarnya. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian belajar merupakan akifitas yang dilakukan dengan adanya tujuan untuk mencapai suatu pengetahuan, keterampilan, sikap dan
3
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar ..., h. 12.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997, Edisi Revisi, h. 89.
5
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar ..., h. 13.
pengalaman yang baru. Yaitu dengan melalui perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Juga dijelaskan bahwa kegiatan belajar merupakan aktifitas yang menghasilkan perubahan ini di kemukakan oleh Alisuf Sabri, hal ini dapat
diketahui ketika ia menjelaskan tentang identifiksi ciri-ciri belajar yaitu : a.
Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar dalam arti perubahan tingkah laku baik
aktual dan potensial. b.
Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena adanya usaha dengan sengaja.
6
Apa yang dikatakan alisuf sabri tentang identifikasi ciri-ciri belajar adalah benar. Belajar dapat membuat seseorang akan mendapatkan hal-hal
baru yang berdampak pada dirinya. Biasanya dilihat pada perubahan prilaku orang tersebut, baik dilihat secara fsikis maupun fisik. Dan suatu
perubahan akan terjadi apabila dilakukan dengan cara disengaja, seseorang tidak akan berubah jika tidak berusaha. Dalam dunia pendidikan, siswa
yang dikatakan berprestasi adalah siswa yang memiliki kelebihan terhadap dirinya, kelebihan terjadi karena ada perubahan dan perubahan yang terjadi
karena ada usaha yang disengaja dari siswa tersebut. Adanya perubahan pada individu yang diperolah dari kegiatan
belajar baik dengan cara interaksi dengan lingkungan ataupun dari pengalaman pribadinya dapat membentuk kepada perubahan di sekitarnya.
Karena perubahan yang ia dapat tidak hanya dari pengetahuan yang ia peroleh langsung dari lingkungan. Akan tetapi, pengetahuan yang ia
bentuk sendiri. Hal ini dinyatakan oleh Piaget bahwa “pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus
dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan, dengan
6
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. II. h. 56.
adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang”.
7
Suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan
belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas antara lain :
a. Perubahan Intensional
b. Perubahan Positif dan Aktif
c. Perubahan Efektif dan Fungsional.
8
Perubahan Intensional artinya perubahan dalam proses berlajar terjadi karena berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan secara
sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan kebetulan. Pada ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan
pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan. Perubahan positif dan aktif, positif berarti perubahan tersebut baik
dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya.
Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.
Perubahan efektif dan fungsional, perubahan dikatakan efektif apabila berhasil guna artinya perubahan tersebut membawa pengaruh dan
manfaat tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila
dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Dengan demikian, apabila ada perubahan dalam perilaku siswa yang
tidak sesuai dengan ciri khas perilaku belajar tersebut, maka hal tersebut bukanlah perubahan yang diakibatkan oleh proses belajar.
Setelah adanya proses belajar siswa maka terciptanya suatu tujuan. yaitu, prestasi belajar siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah; “prestasi
7
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 h.13.
belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas
belajar”.
9
Dijelaskan kembali bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dengan sengaja atau sudah terencana. Hal ini bisa dilihat dari
pengertian di atas bahwa prestasi belajar muncul karena adanya proses belajar mengajar secara formal yang sudah terencana dan sistematis. Siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam sebuah lembaga pendidikan diharuskan untuk selalu berprestasi dari hasil yang ia peroleh
dalam kegiatan belajar mengajar, karena apabila siswa tersebut berprestasi setelah mengikuti suatu proses belajar mengajar maka akan berdampak
pada perubahan yang baru terhadap dirinya juga terhadap lingkungan sekitar.
Nana Syaodih mengemukakan bahwa hasil belajar atau avhievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.
10
Jadi jelas sekali apa yang telah dipaparkan di atas bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan individu baik secara formal
maupun informal yang dapat memberikan suatu hal yang baru ataupun penyempurnaan dari suatu bentuk yang sudah ada sebelumnya. Hal ini bisa
dilihat dari perubahan pada prilaku individu baik dari penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun ketera
mpilan motorik, dan juga bisa dilihat dengan
adanya perubahan pada lingkungan sekitanya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar