Perjanjian Kerjasama GENERAL continued

Lampiran 512 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi lanjutan

b. New and revised accounting standards

and interpretations continued Terdapat dua perubahan utama atas kebijakan akuntansi Grup sebelumnya sebagai hasil dari penerapan ISAK No. 29. Pertama, pengakuan awal aset pengupasan lapisan tanah dan penyusutan setelahnya ditentukan oleh referensi dari komponen badan batubara yang dapat diidentifikasi dan bukan dari keseluruhan daerah operasi tambang. Kedua, pengukuran selanjutnya dari aset disusutkan menggunakan basis unit produksi, dan bukan dibebankan ke laba rugi ketika rasio aktual nisbah kupas lebih kecil secara signifikan dari ekpektasi rasio rencana nisbah kupas. There are two key changes in the Group’s previous accounting policy as a result of the adoption of IFAS No. 29. Firstly, the initial recognition of the stripping asset and subsequent depreciation is determined with reference to components of the coal body rather than with reference to the entire operation. Secondly, the subsequent measurement of the asset is recognised as depreciation on a unit of production basis, rather than as a charge to profit or loss when the actual stripping ratio is significantly lower than the planned stripping ratio. Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo laba awal jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen badan batubara yang teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mengharuskan entitas pertambangan yang saat ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka. The interpretation requires mining entities to write off existing stripping assets to opening retained earnings if the assets cannot be attributed to an identifiable component of the coal body. The interpretation may also require mining entities that presently allocate their stripping costs as a production cost to revisit their approach and capitalise a portion of their costs. Lihat Catatan 2o untuk perubahan kebijakan akuntansi dari penerapan ISAK No. 29 dan Catatan 3 untuk pengungkapan dampak penerapan ISAK No. 29 atas laporan keuangan konsolidasian Grup. Refer to Note 2o for the revised accounting policy from adopting IFAS No. 29 and Note 3 for the disclosure on the impact of adopting IFAS No. 29 on the Group’s consolidated financial statements. Standar baru dan revisi atas standar yang berlaku berikut telah diterbitkan dan bersifat wajib bagi laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: The following new standards and amendments to existing standards have been published and are mandatory for the Group’s consolidated financial statements for periods beginning on or after 1 January 2015: - PSAK No. 1 Revisi 2013, Penyajian Laporan Keuangan - SFAS No. 1 Revised 2013, “Presentation of Financial Statements” - PSAK No. 4 Revisi 2013, Laporan Keuangan Tersendiri - SFAS No. 4 Revised 2013, “Separate Financial Statements” - PSAK No. 15 Revisi 2013, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama - SFAS No. 15 Revised 2013, “Investments in Associates and Joint Ventures” - PSAK No. 24 Revisi 2013, Imbalan Kerja - SFAS No. 24 Revised 2013, “Employee Benefits” - PSAK No. 46 Revisi 2014, Akuntansi Pajak Penghasilan - SFAS No. 46 Revised 2014, “Income Taxes” - PSAK No. 48 Revisi 2014, Penurunan Nilai Aset - SFAS No. 48 Revised 2014, Impairment of Assets