Revenue and expense recognition

Lampiran 549 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued aa. Pajak penghasilan kini dan tangguhan lanjutan aa. Current and deferred income tax continued Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus jika terdapat hak yang berkekuatan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldo-saldo tersebut secara neto. Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis. Selain pajak penghasilan, Grup juga mengakui bentuk pajak yang lain yang dihitung berdasarkan produksi atau pendapatan. royalti. Iuran eksploitasi dan royalti dianggap sebagai pajak penghasilan apabila mereka memiliki karakteristik sebagai pajak penghasilan. Hal ini dipertimbangkan demikian apabila dipersyaratkan oleh pemerintah dan jumlah terutang didasarkan pada penghasilan kena pajak daripada kuantitas fisik yang diproduksi atau persentase dari penjualan. Untuk perjanjian yang demikian, pajak penghasilan dan pajak penghasilan ditangguhkan akan dicatat dengan sesuai dengan penjelasan di atas untuk bentuk lain perpajakan. Kewajiban yang timbul dari ketentuan iuran eksploitasi atau royalti tidak memenuhi kriteria sebagai pajak penghasilan, sehingga diakui sebagai provisi dan dicatat sebagai beban pokok pendapatan. In addition to income tax, the Group also recognises other types of taxes that are calculated based on production or revenue i.e. royalty fees. Exploitation fees and royalty fees are accounted for as income taxes when they have the characteristics of an income tax. This is considered to be the case when the tax is imposed by governmental authority and the amount payable is based on taxable income rather than on physical quantities produced or a percentage of revenue. For such arrangements, current and deferred income tax is provided for on the same basis as described above for other forms of taxation Obligations arising from exploitation fees or royalty arrangements do not satisfy these criteria, and therefore are recognised as current provisions and included in cost of revenue. bb. Laporan segmen bb. Segment reporting Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi merupakan pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis. Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments and making strategic decisions, has been identified as the Board of Directors.

3. PENYAJIAN

KEMBALI ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

3. RESTATEMENT

OF ACCOUNTS IN THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan ISAK No. 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” yang disyaratkan untuk diaplikasikan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014. Grup telah mengadopsi intepretasi ini sesuai dengan ketentuan transisi yang disyaratkan dalam ISAK No. 29. The Indonesian Financial Accounting Standards Board issued IFAS No. 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” which is required to be applied for financial years beginning on or after 1 January 2014. The Group has adopted this intepretation in accordance with the transitional provisions of IFAS No. 29. Lampiran 550 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

3. PENYAJIAN

KEMBALI ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan

3. RESTATEMENT

OF ACCOUNTS IN THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued Terdapat dua perubahan utama terhadap kebijakan akuntansi Grup yang sebelumnya atas penerapan dari ISAK No. 29. Pertama, pengakuan awal dari aset aktivitas pengupasan lapisan tanah jika ada dan amortisasi selanjutnya ditentukan berdasarkan komponen badan batubara yang teridentifikasi dan tidak berdasarkan keseluruhan operasi tambang. Kedua, setelah pengakuan awal, aset diamortisasi menggunakan metode unit produksi selama ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas lapisan pengupasan tanah, kecuali terdapat metode lain yang lebih tepat, daripada diakui sebagai biaya operasi berdasarkan ekspektasi rasio pengupasan. There are two key changes to the Group’s previous accounting policy as a result of the adoption of IFAS No. 29. Firstly, the initial recognition of the stripping asset if any and subsequent amortisation is determined by reference to components of the coal body rather than by reference to the entire operation. Secondly, the asset is amortised subsequently using the unit-of-production method over the expected useful life of the identified component of the coal body that becomes more accessible as a result of the stripping activity, unless another method is more appropriate, rather than as a charge to operating costs based on an expected stripping ratio. Ketentuan transisi dari ISAK No. 29 mensyaratkan penerapan dari tanggal 1 Januari 2013, sebagai permulaan dari periode sajian terawal dari laporan keuangan konsolidasian. Setiap saldo aset yang sebelumnya telah diakui yang dihasilkan dari aktivitas pengupasan lapisan tanah yang dilakukan selama tahap produksi aset pengupasan lapisan tanah terdahulu diklasifikasikan kembali sebagai bagian dari aset yang telah ada yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah, sejauh aset pengupasan lapisan tanah terdahulu tersebut dapat dikaitkan dengan badan batubara yang dapat dikaitkan dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu. Saldo tersebut diamortisasi selama umur manfaat ekspektasian dari badan batubara yang teridentifikasi yang terkait dengan setiap saldo aset pengupasan lapisan tanah terdahulu. The transitional provisions of IFAS No. 29 require that it should be applied from 1 January 2013, being the beginning of the earliest period presented in the consolidated financial statements. Any previously recognised asset balance that resulted from stripping activity predecessor stripping asset shall be reclassified as part of an existing asset to which the stripping asset related, to the extent that there remains an identifiable component of the coal body with which the predecessor stripping asset can be associated. Such balance shall be amortised over the remaining useful life of the identified component of the coal body to which each predecessor stripping asset balance relates. Jika tidak terdapat komponen badan batubara yang teridentifikasi yang terkait dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu, maka aset tersebut harus di hapuskan dalam saldo awal laba ditahan pada permulaan periode sajian pada laporan keuangan konsolidasian, yaitu 1 Januari 2013. To the extent there is no identifiable component of the coal body to which the predecessor stripping asset relates, the asset should be written-off to opening retained earnings at the beginning of the earliest period presented in the consolidated financial statements, being 1 January 2013.