Utang pajak TAXATION continued

Lampiran 5102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

36. PERPAJAKAN lanjutan

36. TAXATION continued

e. Asetliabilitas pajak tangguhan lanjutan

e. Deferred tax assetsliabilities continued

Analisis liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: The analysis of deferred tax liabilities is as follows: 2014 2013 Liabilitas pajak tangguhan yang akan diselesaikan Deferred tax liabilities to be settled dalam 12 bulan 36,190 22,628 within 12 months Liabilitas pajak tangguhan yang akan diselesaikan Deferred tax liabilities to be settled setelah 12 bulan 538,665 609,106 after 12 months 574,855 631,734 Disajikan kembali lihat Catatan 3 As restated refer to Note 3

f. Administrasi

f. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan- perusahaan di dalam Grup yang berdomisili di Indonesia menghitung dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah pajak dalam batas waktu lima tahun saat terutangnya pajak. Under the taxation laws of Indonesia, companies within the Group which are domiciled in Indonesia calculate and pay tax on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

g. Surat ketetapan pajak

g. Tax assessment letters

Pada tanggal 22 September 2010, SIS menerima Pengembalian Pendahuluan untuk pajak penghasilan badan-tahun pajak 2009 sejumlah Rp65.217 juta setara dengan AS5.997 dari total kelebihan pembayaran sebesar Rp95.878 juta setara dengan AS8.782. Pada tanggal 11 Desember 2013, Direktur Jenderal Pajak “DJP” mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak atas pajak penghasilan badan terkait. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak tersebut, kelebihan pembayaran SIS telah dikoreksi sebesar AS101, yang mengakibatkan kelebihan pembayaran terkoreksi menjadi sebesar AS8.681. Selisih antara jumlah kelebihan pembayaran yang terkoreksi dengan Pengembalian Pendahuluan telah diterima seluruhnya pada bulan Januari 2014; dan pada saat yang bersamaan, SIS mengajukan keberatan atas koreksi tersebut. Berdasarkan hasil Keputusan DJP No. KEP-158WPJ.192015 yang bertanggal 23 Januari 2015, keberatan yang diajukan oleh SIS tersebut telah disetujui dan sisa kelebihan pembayaran sebesar US101 telah diterima seluruhnya pada tanggal 23 Februari 2015. On 22 September 2010, SIS had received an Advance Refund for corporate income tax-fiscal year 2009 amounting to Rp65,217 million equivalent to US5,997 from a total overpayment of Rp95,878 million equivalent to US8,782. On 11 December 2013, the DGT issued a Tax Assessment Letter for the relevant corporate income tax. Based on such letter, SIS’s overpayment had been adjusted by US101, resulting in a revised total overpayment amounting to US8,681. The difference between the adjusted total overpayment and the Advance Refund had been fully refunded in January 2014; and at the same time, SIS filed an objection regarding the adjustment. Based on the DGT’s decision No. KEP-158WPJ.192015 dated 23 January 2015, SIS objection has been approved and the remaining tax overpayment amounting to US101 has been fully received on 23 February 2015.