Establishment of the Company and other

Lampiran 56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

c. Perjanjian

Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara c. Coal Cooperation Agreement Adaro melakukan kegiatan usahanya berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara “PKP2B” antara Adaro dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk “PTBA”, dahulu Perusahaan Negara Tambang Batubara, tertanggal 16 November 1982. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 751996 tertanggal 25 September 1996 dan perubahan PKP2B No. J2Ji.DU5282 antara PTBA dan Adaro tertanggal 27 Juni 1997, semua hak dan kewajiban PTBA dalam PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Republik Indonesia “Pemerintah” yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, efektif sejak 1 Juli 1997. Adaro’s activities are governed by the provisions of a Coal Cooperation Agreement the “CCA” which was entered into by Adaro and PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk “PTBA”, formerly Perusahaan Negara Tambang Batubara, on 16 November 1982. Based on Presidential Decree No. 751996 dated 25 September 1996 and the amendment to CCA No. J2Ji.DU5282 between PTBA and Adaro on 27 June 1997, all of the rights and obligations of PTBA under the CCA were transferred to the Government of the Republic of Indonesia the “Government” represented by the Minister of Mines and Energy, effective from 1 July 1997. Berdasarkan ketentuan PKP2B, Adaro merupakan kontraktor Pemerintah yang bertanggung jawab atas operasi penambangan batubara di area yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Adaro memulai periode operasi 30 tahunnya pada tanggal 1 Oktober 1992 dengan memproduksi batubara di area of interest Paringin. Adaro berhak atas 86,5 batubara yang diproduksi dan 13,5 sisanya merupakan bagian Pemerintah. Namun demikian, bagian produksi Pemerintah, dalam praktiknya, dibayarkan dengan kas pada saat penjualan batubara telah selesai. Dengan demikian, jumlah royalti terutang yang dibayar dengan kas kepada Pemerintah bergantung pada jumlah penjualan aktual pada periode terkait. Under the terms of the CCA, Adaro acts as a contractor to the Government, and is responsible for coal mining operations in an area located in South Kalimantan. Adaro commenced its 30-year operating period on 1 October 1992 with coal produced from the Paringin area of interest. Adaro is entitled to 86.5 of the coal produced, with the remaining 13.5 being the Government’s share of production. However, the Government’s share of production is, in practice, settled in cash when the sales of coal are actually completed. Therefore, the amount of royalty payable that is settled in cash to the Government depends on the actual volume of sales made in that particular period. Pada tanggal 18 September 2014, Adaro telah menandatangani Nota Kesepahaman “MOU” dengan Pemerintah untuk memperbarui PKP2B Adaro. MOU ini ditandatangani dalam rangka proses renegosiasi penyesuaian Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 169 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang hanya berkaitan dengan 6 enam isu strategis yaitu: i Wilayah PKP2B, ii Kelanjutan Operasi Pertambangan, iii Penerimaan Negara, iv Kewajiban Pengolahan Dalam Negeri, v Kewajiban Divestasi, dan vi Penggunaan Tenaga Kerja Lokal, Barang-Barang, dan Jasa Dalam Negeri. Adaro yakin bahwa persyaratan yang direvisi tersebut tidak memiliki dampak yang material terhadap operasional atau posisi keuangan Adaro. On 18 September 2014, Adaro signed a Memorandum of Understanding “MOU” with the Government to amend its CCA. This MOU was signed in the framework of the renegotiation process adjustment of the CCA as mandated by Article 169 of Law No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining, which only related to six strategic issues: i CCA area, ii the continuation of Mining Operations, iii State Revenue, iv Obligations of Domestic Processing, v Obligations to Divest and vi Use of Local Labour, Goods and Domestic Services. Adaro believes that the revised terms will not have a material impact to the operations or financial position of Adaro. Lampiran 57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

1. UMUM lanjutan