10
2. 4. Hidrologi
Keadaan iklim wilayah DAS Cisanggarung dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18-32
o
C serta curah hujan pada daerah bagian barat dan selatan terutama daerah lereng Gunung
Ciremai berkisar antara 3000-4000 mmtahun, sedangkan pada daerah yang semakin datar di bagian timur dan utara berkisar antara 2000-3000 mmtahun.
Penyebaran curah hujan di tiap daerah dapat di lihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Penyebaran Curah Hujan di DAS Cisanggarung
No Curah Hujan mmthn
Kecamatan
1 2.000 - 2.500
Cibingbin, Luragung, Cidahu, Cigugur, Garwangi, Ciawigebang, Kadugede, Kuningan, Kramatmulya, Jalaksana,
Selajambe, Subang, Lebakwangi, Ciniru
2 2.500 - 3.000
Luragung, Ciwaru, Lebakwangi, Subang, Ciniru, Darma, Kuningan, Kramatmulya
3 3.000
Kramatmulya, Ciawigebang, Jalaksana, Cilimus, Mandirancan, Pasawahan
Sumber: BBWS Cimanuk-Cisanggarung
Secara umum potensi SDA permukaan dipengaruhi oleh besarnya curah hujan. Curah hujan rata-rata di semua stasiun pencatat hujan yang ada di DAS
Cisanggarung berdasarkan studi pengembangan wilayah sungai Cisanggarung SMEC, 1983 menunjukkan di atas 1500 mm per tahun. Dengan curah hujan rata-
rata tahunan yang cukup tinggi, maka potensi SDA hujan di DAS Cisanggarung sangat besar, yang dapat memberikan keuntungan sekaligus kerugian.
Keuntungannya antara lain adalah dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dengan cara membuat tampungan air hujan di atas permukaan, dan
untuk mengisi cadangan air tanah misalnya dengan membuat sumur resapan air hujan. Sedangkan potensi yang merugikan dapat menyebabkan masalah banjir,
erosi dan tanah longsor. Jumlah sungai baik besar maupun kecil sebanyak 58 buah yang telah
dimanfaatkan untuk kepentingan rumah tangga, perikanan, irigasi dan pengairan sawah, tetapi belum seluruhnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Diantara
11 sungai yang cukup besar antara lain : Cisanggarung, Cijalengkok, Citaal, dan
Cisadane. Sumber mata air yang cukup potensial berada di 9 kecamatan, yaitu Darma, Kadugede, Cigugur, Kuningan, Kramatmulya, Jalaksana, Cilimus,
Mandirancan dan Pasawahan. Jumlahnya mencapai 156 titik, terdiri dari 147 mata air yang mengalir secara terus menerus sepanjang tahun, 4 mata air mengalir
selama 9 bulan dalam setahun, 3 mata air mengalir selama 6 bulan dalam setahun, dan 2 mata air mengalir selama 3 bulan dalam setahun.
Gambaran potensi air merupakan informasi yang cukup penting dalam rencana pengembangan SDA di rencana lokasi waduk. Didalam pembangunan
waduk yang perlu diperhatikan adalah kemampuan dalam produksi dan kapasitas. Produksi adalah jumlah air yang dapat disediakan oleh waduk dalam jangka waktu
tertentu. Dari produksi waduk yang nanti direncanakan dapat ditetapkan seberapa besar kapasitas yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan
kendala tertentu. Potensi air tersebut dapat dikembangkan dengan melihat beberapa aspek yang memungkinkan adanya potensi tersebut. Salah satunya
adalah DAS baik dari luas, karakteristik topografi yang berhubungan dengan tingkat sedimentasi, maupun kondisi sungai sehingga debit sungai sebagai base
flow yang ada diketahui secara visual. Gambaran potensi SDA DAS Cisanggarung dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Gambaran Potensi SDA di DAS Cisanggarung
No Nama Waduk
Nama Sungai
Debit Tahunan m
3
dt Sedimen
m
3
thn
1 Seuseupan
Cijurey 226,67
99.156 2
Cihirup Cipanundan
28,36 17.483
3 Masigit
Ciberes 75,08
24.620 4
Meneungteung Cisanggarung
1.794,16 805.339
5 Gunung Karung
Cisanggarung 1.739,03
997.434 6
Cihowe Cihowe
8,85 43.896
7 Peucang
Cihowe 2.807,47
183.567 8
Dukuhbadag Cikaro
106,81 97.629
9 Cileuweung
Cikaro 81,39
38.260 10
Ciwaru Cilebakherang
71,80 52.075
11 Ciniru
Cipedak 231,55
99.282 12
Cimulya Cisrigading
107,77 85.893
13 Cimara
Cijangkelok 27,31
29.684 14
Cigalagah Cigalagah
13,96 14.888
15 Haur Kuning
Citambeg 12,96
13.846 Sumber: BBWS Cimanuk-Cisanggarung
12
2. 5. Jenis Tanah dan Tata Guna Lahan 2. 5. 1. Jenis Tanah