64
5. 3. Pemilihan Waduk Prioritas dengan Metode Analytical Hierarchy
Process
Proses pengambilan keputusan dengan metode AHP Analytical Hierarchy Process bertujuan memberikan penilaian bagi faktor terukur dan tidak terukur
serta sub faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan waduk prioritas. Penilaian perbandingan diberikan berdasarkan hasil kuesioner untuk kriteria dan
sub kriteria, dan berdasarkan data-data sekunder untuk perbandingan alternatif. Hasil akhir AHP berupa suatu rangking berdasarkan penilaian bobot prioritas dari
setiap alternatif yang tersedia. Pada dasarnya proses pengambilan keputusan dengan metode AHP terdiri
dari tiga langkah yaitu membangun hierarki, pembentukan matriks perbandingan berpasangan pairwise comparison, dan penilaian bobot.
5. 3. 1. Penyusunan Hierarki
Untuk mempermudah proses pengambilan keputusan maka perlu dilakukan penyusunan hierarki. Dalam pemilihan waduk prioritas ini hierarki disusun
menjadi 4 level hierarki sebagai berikut. a. Level I : Tujuan dari keputusan yang akan diambil yang diletakkan sebagai
puncak hierarki. Dalam hal ini tujuannya adalah melakukan pemilihan waduk prioritas.
b. Level II : Pada tingkatan ini berisi kriteria utama dalam pemilihan waduk prioritas yaitu kriteria teknis dan non teknis.
c. Level III : Untuk level III berisi sub kriteria yang terdiri atas spesifikasi dari kriteria kriteria yang ada pada level II.
d. Level IV : Level ini berisi alternatif-alternatif yang tersedia dalam pemilihan waduk prioritas ini.
65 a2
a3 a4
a5 a6
a7 a8
a9 a10
a12 a13
a14 a15
a11 a1
TUJUAN
SUB KRITERIA
ALTERNATIF WADUK
NON TEKNIS TEKNIS
f1 f2
f3 f4
f5 f6
f7 f8
f9 f11
f12 f13
f14 f10
KRITERIA
Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Teknis
f1 = Kemiringan Lahan f2 = Geologi Pondasi
f3 = Ketersediaan air relatif f4 = Debit Banjir Rencana
f5 = Laju Erosi-Sedimentasi Spesifik f6 = Luas Genangan Relatif
Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Non Teknis
f7 = Dukungan masyarakat setempat f8 = Jumlah penduduk di daerah
genangan f9 = Lokasi Waduk
f10 = Jarak quarry dari lokasi waduk f11 = Biaya Pembangunan
f12 = Biaya Pembebasan Lahan f13 = Cakupan Daerah Irigasi
f14 = Produksi Tenaga Listrik thn Keterangan :
Alternatif a1 = Waduk Seuseupan
a2 = Waduk Cihirup Cipanundan a3 = Waduk Masigit
a4 = Waduk Maneungteung a5 = Waduk Gunungkarung
a6 = Waduk Cihowe a7 = Waduk Peucang
a8 = Waduk Dukuhbadag Keterangan :
Alternatif a9 = Waduk Cileuweung
a10 = Waduk Ciwaru a11 = Waduk Ciniru
a12 = Waduk Cimulya a13 = Waduk Cimara
a14 = Waduk Cigalagah a15 = Waduk Haur Kuning
Gambar 5.1. Gambar Hierarki Perhitungan Metode AHP
66
5. 3. 2. Perhitungan Pembobotan Kriteria Terhadap Tujuan
Pembobotan kriteria dilakukan berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan di DAS Cisanggarung. Hasil penilaian jawaban responden terhadap tiap
pertanyaan selanjutnya disusun sebagai matriks perbandingan berpasangan. Hasil penilaian kuisioner dimasukkan dalam sel yang berada diatas diagonal. Sel
diagonal diisi dengan angka 1. Sedangkan sel lainnya diisi dengan angka kebalikannya sesuai dengan pasangan sel sejenis misal a
ij
= 1a
ji
. Prosedur pemasukan jawaban adalah sebagai berikut:
a. Tiap jawaban responden pada tiap pertanyaan akan diberikan penilaian sesuai dengan aturan Saaty.
b. Hasil penilaian dalam satu pertanyaan untuk semua responden sebanyak 80 orang lalu dirata-rata. Dari 100 responden, hanya 80 orang yang
mengembalikan kuisioner dengan kondisi baiktidak rusak. c. Nilai rata-rata merupakan jawaban yang mewakili semua responden untuk
tiap pertanyaan. d. Nilai tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam matriks perbandingan
berpasangan dan ditempatkan sesuai dengan pasangan antar faktor yang ditinjau.
Dari hasil kuisioner yang dapat dilihat pada lampiran diperoleh hasil perbandingan dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan antara kriteria teknis dan kriteria
nonteknis sebagaimana pada Tabel 5.17 dibawah ini. Tabel 5.17. Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Tujuan
k1 k2
k1 1,000
1,500
k2
0,667 1,000
Sumber : Analisa, 2011
Dari matriks pada Tabel 5.17 tersebut dilakukan perhitungan eigen vektor untuk mengetahui bobot masing masing kriteria. Perhitungan dilakukan dengan
mengalikan seluruh baris yang ada kemudian hasilnya diakar pangkat jumlah kolom yang ada, sebagai berikut.
67 Perkalian
k1 = 1,000 x 1,500 = 1,500 k2 = 0,667 x 1,000 = 0,667
k1 = �1,500
2
= 1,225 Akar pangkat dua
k2 = √0,667
2
= 0,816 Hasil akar pangkat dua diatas kemudian dinormalisasikan dengan cara
dijumlahkan, dan hasil akar pangkat dua diatas dibagi dengan hasil penjumlahan keduanya, sebagai berikut.
Penjumlahan 1,225 + 0,816 = 2,041
k1 =
1,225 2,041
= 0,600 Hasil normalisasi dari pembagian
k2 =
0,816 2,041
= 0,400 Setelah dilakukan perhitungan eigen vektor terhadap matriks perbandingan
berpasangan pada Tabel 5.17 maka diperoleh hasil bobot untuk kedua kriteria sebagaimana pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Bobot Kriteria Terhadap Tujuan
kriteria bobot
k1 teknis
0,600
k2
non teknis 0,400
Sumber : Analisa, 2011
68 a2
a3 a4
a5 a6
a7 a8
a9 a10
a12 a13
a14 a15
a11 a1
TUJUAN
SUB KRITERIA
ALTERNATIF WADUK
NON TEKNIS 0,400
TEKNIS 0,600
f1 f2
f3 f4
f5 f6
f7 f8
f9 f11
f12 f13
f14 f10
KRITERIA
Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Teknis
f1 = Kemiringan Lahan f2 = Geologi Pondasi
f3 = Ketersediaan air relatif f4 = Debit Banjir Rencana
f5 = Laju Erosi-Sedimentasi Spesifik f6 = Luas Genangan Relatif
Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Non Teknis
f7 = Dukungan masyarakat setempat f8 = Jumlah penduduk di daerah
genangan f9 = Lokasi Waduk
f10 = Jarak quarry dari lokasi waduk f11 = Biaya Pembangunan
f12 = Biaya Pembebasan Lahan f13 = Cakupan Daerah Irigasi
f14 = Produksi Tenaga Listrik thn Keterangan :
Alternatif a1 = Waduk Seuseupan
a2 = Waduk Cihirup Cipanundan a3 = Waduk Masigit
a4 = Waduk Maneungteung a5 = Waduk Gunungkarung
a6 = Waduk Cihowe a7 = Waduk Peucang
a8 = Waduk Dukuhbadag Keterangan :
Alternatif a9 = Waduk Cileuweung
a10 = Waduk Ciwaru a11 = Waduk Ciniru
a12 = Waduk Cimulya a13 = Waduk Cimara
a14 = Waduk Cigalagah a15 = Waduk Haur Kuning
Gambar 5.2. Gambar Hierarki Setelah Perhitungan Kriteria Terhadap Tujuan
69
5. 3. 3. Perhitungan Pembobotan Sub Kriteria Terhadap Kriteria