3. 1. Penyusunan Hierarki 3. 2. Perhitungan Pembobotan Kriteria Terhadap Tujuan

64

5. 3. Pemilihan Waduk Prioritas dengan Metode Analytical Hierarchy

Process Proses pengambilan keputusan dengan metode AHP Analytical Hierarchy Process bertujuan memberikan penilaian bagi faktor terukur dan tidak terukur serta sub faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan waduk prioritas. Penilaian perbandingan diberikan berdasarkan hasil kuesioner untuk kriteria dan sub kriteria, dan berdasarkan data-data sekunder untuk perbandingan alternatif. Hasil akhir AHP berupa suatu rangking berdasarkan penilaian bobot prioritas dari setiap alternatif yang tersedia. Pada dasarnya proses pengambilan keputusan dengan metode AHP terdiri dari tiga langkah yaitu membangun hierarki, pembentukan matriks perbandingan berpasangan pairwise comparison, dan penilaian bobot.

5. 3. 1. Penyusunan Hierarki

Untuk mempermudah proses pengambilan keputusan maka perlu dilakukan penyusunan hierarki. Dalam pemilihan waduk prioritas ini hierarki disusun menjadi 4 level hierarki sebagai berikut. a. Level I : Tujuan dari keputusan yang akan diambil yang diletakkan sebagai puncak hierarki. Dalam hal ini tujuannya adalah melakukan pemilihan waduk prioritas. b. Level II : Pada tingkatan ini berisi kriteria utama dalam pemilihan waduk prioritas yaitu kriteria teknis dan non teknis. c. Level III : Untuk level III berisi sub kriteria yang terdiri atas spesifikasi dari kriteria kriteria yang ada pada level II. d. Level IV : Level ini berisi alternatif-alternatif yang tersedia dalam pemilihan waduk prioritas ini. 65 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a12 a13 a14 a15 a11 a1 TUJUAN SUB KRITERIA ALTERNATIF WADUK NON TEKNIS TEKNIS f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 f8 f9 f11 f12 f13 f14 f10 KRITERIA Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Teknis f1 = Kemiringan Lahan f2 = Geologi Pondasi f3 = Ketersediaan air relatif f4 = Debit Banjir Rencana f5 = Laju Erosi-Sedimentasi Spesifik f6 = Luas Genangan Relatif Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Non Teknis f7 = Dukungan masyarakat setempat f8 = Jumlah penduduk di daerah genangan f9 = Lokasi Waduk f10 = Jarak quarry dari lokasi waduk f11 = Biaya Pembangunan f12 = Biaya Pembebasan Lahan f13 = Cakupan Daerah Irigasi f14 = Produksi Tenaga Listrik thn Keterangan : Alternatif a1 = Waduk Seuseupan a2 = Waduk Cihirup Cipanundan a3 = Waduk Masigit a4 = Waduk Maneungteung a5 = Waduk Gunungkarung a6 = Waduk Cihowe a7 = Waduk Peucang a8 = Waduk Dukuhbadag Keterangan : Alternatif a9 = Waduk Cileuweung a10 = Waduk Ciwaru a11 = Waduk Ciniru a12 = Waduk Cimulya a13 = Waduk Cimara a14 = Waduk Cigalagah a15 = Waduk Haur Kuning Gambar 5.1. Gambar Hierarki Perhitungan Metode AHP 66

5. 3. 2. Perhitungan Pembobotan Kriteria Terhadap Tujuan

Pembobotan kriteria dilakukan berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan di DAS Cisanggarung. Hasil penilaian jawaban responden terhadap tiap pertanyaan selanjutnya disusun sebagai matriks perbandingan berpasangan. Hasil penilaian kuisioner dimasukkan dalam sel yang berada diatas diagonal. Sel diagonal diisi dengan angka 1. Sedangkan sel lainnya diisi dengan angka kebalikannya sesuai dengan pasangan sel sejenis misal a ij = 1a ji . Prosedur pemasukan jawaban adalah sebagai berikut: a. Tiap jawaban responden pada tiap pertanyaan akan diberikan penilaian sesuai dengan aturan Saaty. b. Hasil penilaian dalam satu pertanyaan untuk semua responden sebanyak 80 orang lalu dirata-rata. Dari 100 responden, hanya 80 orang yang mengembalikan kuisioner dengan kondisi baiktidak rusak. c. Nilai rata-rata merupakan jawaban yang mewakili semua responden untuk tiap pertanyaan. d. Nilai tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam matriks perbandingan berpasangan dan ditempatkan sesuai dengan pasangan antar faktor yang ditinjau. Dari hasil kuisioner yang dapat dilihat pada lampiran diperoleh hasil perbandingan dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan antara kriteria teknis dan kriteria nonteknis sebagaimana pada Tabel 5.17 dibawah ini. Tabel 5.17. Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Tujuan k1 k2 k1 1,000 1,500 k2 0,667 1,000 Sumber : Analisa, 2011 Dari matriks pada Tabel 5.17 tersebut dilakukan perhitungan eigen vektor untuk mengetahui bobot masing masing kriteria. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan seluruh baris yang ada kemudian hasilnya diakar pangkat jumlah kolom yang ada, sebagai berikut. 67 Perkalian k1 = 1,000 x 1,500 = 1,500 k2 = 0,667 x 1,000 = 0,667 k1 = �1,500 2 = 1,225 Akar pangkat dua k2 = √0,667 2 = 0,816 Hasil akar pangkat dua diatas kemudian dinormalisasikan dengan cara dijumlahkan, dan hasil akar pangkat dua diatas dibagi dengan hasil penjumlahan keduanya, sebagai berikut. Penjumlahan 1,225 + 0,816 = 2,041 k1 = 1,225 2,041 = 0,600 Hasil normalisasi dari pembagian k2 = 0,816 2,041 = 0,400 Setelah dilakukan perhitungan eigen vektor terhadap matriks perbandingan berpasangan pada Tabel 5.17 maka diperoleh hasil bobot untuk kedua kriteria sebagaimana pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Bobot Kriteria Terhadap Tujuan kriteria bobot k1 teknis 0,600 k2 non teknis 0,400 Sumber : Analisa, 2011 68 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a12 a13 a14 a15 a11 a1 TUJUAN SUB KRITERIA ALTERNATIF WADUK NON TEKNIS 0,400 TEKNIS 0,600 f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 f8 f9 f11 f12 f13 f14 f10 KRITERIA Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Teknis f1 = Kemiringan Lahan f2 = Geologi Pondasi f3 = Ketersediaan air relatif f4 = Debit Banjir Rencana f5 = Laju Erosi-Sedimentasi Spesifik f6 = Luas Genangan Relatif Keterangan : Sub Kriteria pada Aspek Non Teknis f7 = Dukungan masyarakat setempat f8 = Jumlah penduduk di daerah genangan f9 = Lokasi Waduk f10 = Jarak quarry dari lokasi waduk f11 = Biaya Pembangunan f12 = Biaya Pembebasan Lahan f13 = Cakupan Daerah Irigasi f14 = Produksi Tenaga Listrik thn Keterangan : Alternatif a1 = Waduk Seuseupan a2 = Waduk Cihirup Cipanundan a3 = Waduk Masigit a4 = Waduk Maneungteung a5 = Waduk Gunungkarung a6 = Waduk Cihowe a7 = Waduk Peucang a8 = Waduk Dukuhbadag Keterangan : Alternatif a9 = Waduk Cileuweung a10 = Waduk Ciwaru a11 = Waduk Ciniru a12 = Waduk Cimulya a13 = Waduk Cimara a14 = Waduk Cigalagah a15 = Waduk Haur Kuning Gambar 5.2. Gambar Hierarki Setelah Perhitungan Kriteria Terhadap Tujuan 69

5. 3. 3. Perhitungan Pembobotan Sub Kriteria Terhadap Kriteria