3. 1. Metode Deskriptif 3. 2. Metode Pembobotan 3. 3. Penyusunan Sistem Pendukung Kebijakan Penentuan Prioritas 3. 3. 1. Aspek Teknis 3.3.1.1 Aspek Topografi

33

4. 3. 1. Metode Deskriptif

Dalam upaya mencapai tujuan studi digunakan metode deskriptif. Menurut Ismiyati 2003 metode ini dapat diartikan sebagai usaha mendeskripsikan berbagai fakta dan mengemukakan gejala yang ada untuk kemudian pada tahap berikutnya dapat dilakukan suatu analisa berdasarkan berbagai penilaian yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Metode ini merupakan salah satu alat analisa kualitatif. Alasan dipilihnya metode ini karena parameter-parameter yang berpengaruh dalam studi ini adalah parameter kualitatif.

4. 3. 2. Metode Pembobotan

Analisis pembobotan ini merupakan metode analisis yang bersifat kuantitatif, sehingga data dan parameter yang digunakan harus bersifat kuantitatif. Dengan analisis pembobotan, data dapat dikategorikan menjadi beberapa tingkatan dalam skala. Karena adanya perbedaan jumlah skala yang digunakan, maka skala tersebut disamakan terlebih dahulu dengan menggunakan analisis skala sikap AHP. Skala AHP mempunyai kelebihan yaitu dalam penanganan data lebih simpel, oleh karena itu skala AHP dipilih untuk diterapkan dalam penelitian ini.

4. 3. 3. Penyusunan Sistem Pendukung Kebijakan Penentuan Prioritas

Analisis Sistem Pendukung Kebijakan diawali dengan identifikasi masalah, penetapan tujuan kegiatan dan parameter pendukung keputusan Sobriyah, 2005. Setiap parameter dapat dibagi menjadi empat atau lima kondisi sesuai jenisnya, selanjutnya parameter yang dipilih diberi bobot sehingga dapat mendukung keputusan secara obyektif. Parameter yang digunakan dalam penentuan prioritas pada studi ini meliputi dua aspek, yaitu aspek teknis dan aspek non teknis. 4. 3. 3. 1. Aspek Teknis 4.3.3.1.1 Aspek Topografi Aspek topografi adalah mengenai bentuk permukaan bumi, dalam pengertian yang lebih luas tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan. Keadaan topografi seperti profil potongan melintang dari letak bendungan dan garis tinggi yang 34 membatasinya mempunyai andil yang penting dalam menentukan volume material yang dibutuhkan bendungan, disamping itu juga mempengaruhi stabilitas dari bendungan. Komponen topografi yang akan dianalisis adalah kemiringan lahan.

4.3.3.1.2 Aspek Geologi

Aspek geologi dipandang cukup penting karena mempengaruhi pondasi suatu bangunan dan juga tipe bendungan yang akan direncanakan. Keadaan geologi yang mempengaruhi pemilihan tipe bendungan, yaitu: lapisan endapan sungai, kekuatan dan keseragaman dari batu pondasi, kekedapan air. Pada umumnya tipe urugan tanah dan batu dapat dibangun di semua keadaan geologi dengan perbaikan-perbaikan pondasi seperlunya, sedangkan tipe beton hanya bisa dipakai pada daerah yang keadaan geologinya baik. Komponen geologi yang akan dianalisis adalah geologi pondasi.

4.3.3.1.3 Aspek Hidrologi

Keadaan hidrologi setempat menentukan optimasi dari suatu perencanaan pembangunan apakah akan dipakai untuk satu tujuan atau serbaguna. Keadaan hidrologi juga menentukan tinggi bendungan yang paling ekonomis, volume waduk dan kapasitas bangunan pelimpah. Aspek hidrologi yang akan dianalisis dalam penelitian ini meliputi beberapa komponen, antara lain: • Ketersediaan air relatif, yaitu rasio antara debit andalan tahunan dengan kapasitas tampungan waduk. • Debit banjir rencana, yaitu debit banjir rencana per satuan DAS. • Laju erosi-sedimentasi, yaitu besarnya laju erosi danatau sedimentasi.

4.3.3.1.4 Aspek Daerah Genangan

Aspek daerah genangan dapat diperoleh dari perbandingan antara luas areal penduduk yang hilang akibat tergenang waduk dengan luas areal penduduk yang memperoleh manfaat dari waduk tersebut. Makin tinggi suatu bendungan maka makin luas daerah yang akan tergenang, hal ini berpengaruh pada hilangnya daerah pertanian, pemukiman, prasarana umum, dan lain-lain. Variabel daerah 35 genangan yang akan diberi penilaian adalah luas genangan relatif rasio antara luas sawah yang tergenang waduk dengan luas sawah terairi. 4. 3. 3. 2. Aspek Non Teknis 4.3.3.2.1 Aspek Sosial