2. 1 3. Kondisi Hidrologi 2. 1 4. Kondisi Sosial dan Daerah Genangan 2. 1 Kondisi Lokasi Terkait dengan Aspek Aksesibilitas 2. 1 6. Prakiraan Biaya 2. 1 7. Kondisi Lokasi Terkait dengan Aspek Benefit 3. Pemilihan Waduk Prioritas dengan Metode Analytica

63 5. 2. 15. 3. Kondisi Hidrologi Kondisi hidrologi di lokasi Waduk Haur Kuning adalah sebagai berikut: • Ketersediaan air relatif = 3,53 • Debit banjir rencana = 6,34 m 3 detik - km 2 • Laju erosi-sedimentasi = 85,39 tha 5. 2. 15. 4. Kondisi Sosial dan Daerah Genangan Kecamatan Kadugede mempunyai luas 19,03 km 2 , dengan jumlah penduduk 25975 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 13045 jiwa dan perempuan 12930 jiwa. Berdasarkan data yang diperoleh, tidak ada penduduk di daerah genangan, sehingga tidak terjadi pemindahan relokasi penduduk. 5. 2. 15. 5. Kondisi Lokasi Terkait dengan Aspek Aksesibilitas Lokasi Rencana Waduk Haurkuning terletak di wilayah dusun Kertayuga, desa Kertayuga, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Waduk ini berada di Sungai Citambeg. Dari akses jalan umum, lokasi rencana Waduk Haurkuning dapat ditempuh sejauh 939 m. 5. 2. 15. 6. Prakiraan Biaya Prakiraan Biaya pembangunan Waduk Haur Kuning dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Prakiraan Biaya Pembangunan Waduk Haur Kuning No Nama Pekerjaan Biaya 1. UruganDam 108.076.299.000,00 2. Spillway 32.695.787.160,00 3. Diversion Outlet 5.555.605.800,00 4. Jalan Akses 27.930.000.000,00 5. Pembebasan Lahan 5.375.000.000,00 Total 179.632.691.960,00 5. 2. 15. 7. Kondisi Lokasi Terkait dengan Aspek Benefit Waduk Haurkuning dapat di manfaatkan untuk irigasi di daerah Cipaku, Ciberes hilir dan Maneungteung dengan luas area irigasi 10.590 ha. Estimasi listrik yang dapat di hasilkan adalah 0,05 GWhtahun. 64

5. 3. Pemilihan Waduk Prioritas dengan Metode Analytical Hierarchy

Process Proses pengambilan keputusan dengan metode AHP Analytical Hierarchy Process bertujuan memberikan penilaian bagi faktor terukur dan tidak terukur serta sub faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan waduk prioritas. Penilaian perbandingan diberikan berdasarkan hasil kuesioner untuk kriteria dan sub kriteria, dan berdasarkan data-data sekunder untuk perbandingan alternatif. Hasil akhir AHP berupa suatu rangking berdasarkan penilaian bobot prioritas dari setiap alternatif yang tersedia. Pada dasarnya proses pengambilan keputusan dengan metode AHP terdiri dari tiga langkah yaitu membangun hierarki, pembentukan matriks perbandingan berpasangan pairwise comparison, dan penilaian bobot.

5. 3. 1. Penyusunan Hierarki