74
Tabel 4.8 Uji F Uji Serempak ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .282
2 .141
3.783 .036
a
Residual 1.005
27 .037
Total 1.287
29 a. Predictors: Constant, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: KebijakanHutang Sumber: Output SPSS 2013
Pada Tabel 4.10 diketahui nilai F hitung adalah 3,783 sedangkan nilai F tabel adalah 2,5787. F
hitung
F
tabel
artinya variabel-variabel independen yang diteliti secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Nilai
signifikansi bernilai 0,036 yang berarti lebih kecil dari tingkat s ignifikansi α =
0,05. Hasil Uji F menunjukkan bahwa hipotesis pertama menerima H dan
menolak H
1
, artinya variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kebijakan Hutang.
4.7.2 Uji Parsial Uji T
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
75
Tabel 4.9 Uji T Uji Secara Parsial Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
9.148 1.070
8.551 .000
Kepemilikan Institusional
.005 .002
.530 2.551 .017
Kepemilikan Manajerial
.131 .210
.129 6.230 .0438
a. Dependent Variable: KebijakanHutang
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah oleh peneliti
a. Variabel Kepemilkan Institusional memiliki t hitung 2,551 sedangkan t
tabel 2,0518 maka t
hitung
t
tabel
4,201 2,0158 dan taraf signifikansinya adalah 0,0170 yang lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga secara parsial
dapat dikatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan properti di Bursa
Efek Indonesia. b.
Variabel kepemilikan manajerial memiliki t hitung 6,230 sedangkan t tabel 2,0158 maka t
hitung
t
tabel
6,230 2,0158 dan taraf signifikansinya adalah 0,0438 yang lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga secara parsial
dapat dikatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan properti di Bursa
Efek Indonesia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
76 Untuk mengetahui seberapa baik model yang digunakan dalam penelitian,
dapat diinterpretasikan dengan melihat nilai R
2
atau koefisien determinasi. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerapkan variasi variabel independen. Range nilai dari R
2
adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam
menjelaskan terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik.
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1
.926
a
.867 .867
1.1766 a. Predictors: Constant, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: Kebijakan Hutang Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah oleh peneliti
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat nilai R = 0,926 berarti hubungan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan
hutang sebesar 92,6. Artinya hubungan antara variabel independen terhadap variabel terikat adalah sangat erat. Nilai Adjusted R square sebesar 0,867 yang
berarti variabel kebijakan hutang dapat dijelaskan oleh variabel kepemilikan manajerial dan variabel kepemilikan institusional sebesar 86,70. Sedangkan
sisanya sebesar 13,3 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
77
4.8 Pembahasan A.