4.3. Penyajian dan Analisis Data
Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dijelaskan pada Bab 3, maka pada sub bab ini akan disajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara
langsung dan studi dokumentasi. Hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.3.1. Implementasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK di Kota Sibolga
Kebijakan BOK telah dilaksanakan sejak tahun 2010 yang mekanismenya berdasarkan Bantuan Sosial Bansos namun sejak tahun 2011 mengalami
perubahan menjadi Tugas Pembantuan. Perubahan ini dilakukan untuk lebih memudahkan proses pengelolaan keuangannya. Dana yang diterima selalu
mengalami peningkatan setiap tahunnya diawali hanya Rp.7.000.000,00 per tahun untuk setiap puskesmas pada tahun 2010, kemudian meningkat hingga
Rp.440.000.000,00 pada tahun 2012. Alokasi dana untuk puskesmas didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah tenaga kesehatan di puskesmas,
jumlah posyandu, jumlah sekolah, dan parameter lain sesuai kearifan lokal. Pelaksanaan kebijakan BOK di Kota Sibolga secara umum telah berjalan dengan
baik, namun masih ada beberapa kendala sesuai dengan fenomena yang ditemukan peneliti dalam masa penelitian.
A. Penyusunan Perencanaan Puskesmas
Perencanaan kegiatan puskesmas terdiri dari perencanaan tahunan dan bulanan. Perencanaan tahunan dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan RPK tahunan yang akan menjadi pedoman bagi pembuatan rencana bulanan yang dituangkan dalam bentuk Plan Of Action POA melalui kegiatan
lokakarya mini. Hasil wawancara terhadap para informan mengenai proses perencanaan di puskesmas disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Pendapat Informan tentang Proses Perencanaan di Puskesmas dan Dasar Pembuatannya
Informan Pendapat
Kepala Puskesmas Aek Habil
wawancara tanggal 01 Maret 2013
Perencanaan Puskesmas dibuat sewaktu minilokakarya yang membicarakan apa yang akan
dibuat berdasarkan hasil SPM, kita meminta dari setiap program dikumpulkan semua data untuk
dibahas bersama. Dasar pembuatan perencanaannya adalah sesuai dengan kebutuhan
yaitu target capaian SPM
Kepala Puskesmas Sambas
wawancara tanggal 28 Februari 2013
Membuat perencanaan Puskesmas melalui rapat kecil dari seluruh program untuk meningkatkan
capaian program kemudian disampaikan di dalam mini lokakarya, untuk dasar pembuatannya adalah
usulan dari penanggung jawab program
Kepala Puskesmas Pintu Angin
wawancara tanggal 27 Februari 2013
Kepala Puskesmas Pelabuhan Sambas
wawancara tanggal 26 Februari 2013
Pengelola BOK Puskesmas Pelabuhan
Sambas wawancara tanggal 26
Februari 2013 Perencanaan Puskesmas dibuat melalui POA
tahunan dengan berdasarkan melalui cakupan kinerja
Perencanaan lebih banyak dibuat oleh Pengelola BOK bersama yang lain.
Perencanaan dibuat oleh kami bersama-sama dengan usulan pemegang program, kalau dasarnya
dari usulan masing-masing program dari target yang belum tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pembuatan perencanaan dibuat berdasarkan hasil pencapaian kinerja yang belum
tercapai yang diusulkan oleh pemegang program dan disesuaikan dengan petunjuk teknis BOK.
Sementara untuk penyusunan prioritas dari masalah-masalah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Pendapat Informan Mengenai Penyusunan Prioritas Masalah di Puskesmas
Informan Pendapat
Kepala Puskesmas Aek Habil
wawancara tanggal 01 Maret 2013
Kepala Puskesmas Sambas wawancara tanggal 28
Februari 2013 Kepala Puskesmas Pintu
Angin wawancara tanggal 27
Februari 2013 Pengelola BOK Puskesmas
Pelabuhan Sambas wawancara tanggal 26
Februari 2013 Mengenai penyusunan prioritas masalah, kami
tidak pernah mengetahuinya dan membuatnya. Namun yang pasti kita membuat berdasarkan
capaian program. Mengenai penyusunan prioritas masalah kami
belum pernah membuatnya karena memang kami belum mengetahuinya.
Penyusunan prioritas masalah belum pernah dibuat.
Mengenai penyusunan prioritas masalah kami belum pernah membuatnya karena memang belum
mengetahui caranya. Biasanya kami hanya membuat perencanaan berdasarkan usulan
program.
Melalui wawancara tersebut dapat dilihat bahwa semua puskesmas belum mengetahui penyusunan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi sehingga
belum pernah diterapkan dalam pembuatan perencanaan.
Universitas Sumatera Utara
Lokakarya mini sangat berkaitan erat dengan perencanaan puskesmas karena kegiatan ini merupakan saat dilakukannya pertemuan untuk membahas
mengenai perencanaan yang akan dibuat untuk bulan berikutnya. Hasil wawancara mengenai pelaksanaan lokakarya mini disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8 Tabel Pendapat Informan Perihal Pelaksanaan Lokakarya mini Puskesmas
Informan Pendapat
Kepala Puskesmas Aek Habil
wawancara tanggal 01 Maret 2013
Kepala Puskesmas Sambas
wawancara tanggal 28 Februari 2013
Kepala Puskesmas Pintu Angin
wawancara tanggal 27 Februari 2013
Kepala Puskesmas Pelabuhan Sambas
wawancara tanggal 26 Februari 2013
Staf Puskesmas Pintu Angin wawancara
tanggal 27 Februari 2013 Pelaksanaan minilokakarya dilakukan setiap
bulan.Tetapi untuk tahun ini 2013 belum ada dilaksanakan karena dana belum turun. Sewaktu
minilokakarya dibicarakan apa yang mau dibuat yang diminta dari setiap program.
Pelaksanaan minilokakarya dilakukan setiap bulan. Pada saat minilokakarya kita membahas
pencapaian program serta kendala-kendala yang dialami.
Pelaksanaan minilokakarya dilaksanakan setiap bulan pada awal bulan di minggu kedua. Pada saat
minilokakarya kita sampaikan semua pencapaian kinerja sekaligus apa yang akan dibuat.
Pelaksanaan minilokakarya dilakukan setiap bulan pada akhir bulan.Sewaktu minilokakarya kita
membahas masalah-masalah sehubungan pencapaian program.Namun untuk tahun ini
2013 belum ada kita laksanakan karena dana belum turun.
Pelaksanaan minilokakrya dilakukan setiap bulan pada minggu kedua. Pada saat minilokakarya
membicarakan pencapaian program dan masalah- masalahnya.
Universitas Sumatera Utara
Melalui tabel tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan lokakarya mini sudah dilakukan rutin setiap bulan dengan jadwal yang berbeda-beda yakni
Puskesmas Pintu Angin menjadwalkan pada minggu ke 2 setiap bulannya, Puskesmas Pelabuhan memilih pada akhir bulan sementara Puskesmas Aek Habil
dan Puskesmas Sambas melaksanakan pada awal bulan, namun untuk bulan Januari dan Februari 2013 ini ada 2 puskesmas yang belum melaksanakan
disebabkan oleh dana yang belum turun, baik itu APBD maupun dana BOK. Seluruh informan mengutarakan bahwa kegiatan yang dilakukan pada saat
lokakarya mini adalah evaluasi capaian program, kendala serta rencana kegiatan yang akan dibuat.
Perihal perencanaan puskesmas ini juga ditanyakan kepada informan dari Dinas Kesehatan untuk mengetahui bagaimana penilaian mereka terhadap
perencanaan yang dibuat oleh puskesmas. Berikut hasil wawancaranya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.9 Tabel Pendapat Informan Mengenai Perencanaan Puskesmas Informan Pendapat
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
Kota Sibolga sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran KPA
Dana BOK Kota Sibolga wawancara Tanggal 27 Maret
2013 Perencanaan yang dibuat oleh puskesmas
sebenarnya masih di bawah harapan, namun perencanaan Puskesmas sudah mulai mendekati
ke arah yang lebih baik terutama sejak adanya dana BOK, sangat banyak perubahan terutama
mengenai minilokakarya, puskesmas sudah mengetahui apa yang harus dilaksanakan
sebenarnya pada saat minilokakarya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Lanjutan Informan
Pendapat
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan P2PL Dinas Kesehatan
Kota Sibolga sekaligus Verifikator BOK Kota
Sibolga Kalau masalah perencanaan, memang sudah
ada juga puskesmas yang sudah menentukan perencanaannya lumayan baik, namun ada juga
yang belum, masalahnya karena data tidak tersimpan dengan baik disana. Kemudian lagi
Kapusnya masih belum memahami tentang SPM sehingga menyulitkan ketika membuat
perencanaan. Oleh karena itu POA mereka sering disuruh ganti.
Pada wawancara tersebut pihak dinas kesehatan mengemukakan bahwa
meskipun perencanaan yang dibuat oleh puskesmas masih di bawah harapan namun sudah lebih baik dibanding sebelumnya apalagi setelah adanya dana BOK.
Output dari pelaksanaan lokakarya mini bulanan adalah POA , sementara
RPK adalah output pada saat lokakarya mini yang pertama di awal tahun . Namun menurut pengakuan para informan, POA tidak dibuat pada saat lokakarya mini
melainkan setelahnya yang disusun oleh Kepala Puskesmas atau Pengelola BOK Puskesmas, demikian juga dengan RPK yang tidak melalui lokakarya mini di awal
tahun.
B. Pencairan Dana