Hubungan Self-Drected Learning dengan Pola Pembelajaran E-learning Pada

media untuk mengirim tugas serta menggunakan milis Fakultas sebagai tempat untuk berbagi informasi atau untuk berdiskusi baik dengan dosen maupun teman- teman. Wi-Fi juga sudah hampir ada di setiap kawasan USU, dengan menggunakan weblogin USU dimana mahasiswa bisa mengakses internet secara gratis dengan memasukan username dan password yang ada pada setiap mahasiswa

D. Hubungan Self-Drected Learning dengan Pola Pembelajaran E-learning Pada

Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Belajar adalah sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen dan terjadi sebagai hasil dari latihan dan pengalaman Lahey, 2007. Proses dimana seseorang belajar sering juga disebut dengan pembelajaran. Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar orang tersebut dapat belajar dengan efektif dan efisien Miarso, 2004. Di dalam proses pembelajaran, para mahasiswa selalu diarahkan untuk menjadi mahasiswa yang mandiri, dan untuk menjadi seorang mahasiswa dituntut untuk belajar, sehingga dapat dicapai suatu kemandirian belajar atau self directed learning. Self directed learning adalah peningkatan pengetahuan, kemampuan, pencapaian, atau pengembangan diri yang dipilih dan dilakukan oleh seorang individu dengan cara apapun dan kapanpun dia inginkan Gibbons, 2002. Gibbon UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2002 menyatakan ada lima dimensi dalam mahasiswa mengontrol atas pengalaman belajarnya, mampu mengembangkan ketrampilannya dalam pembelajaran, mahasiswa juga mengubah diri pada kinerja yang paling baik, mampu untuk manajemen diri dan yang terakhir adalah motivasi diri serta penilaian diri. Kerka dalam Hiemstra, 2009 menyatakan bahwa self directed learning bersifat fleksibel dalam proses pembelajaran baik secara waktu dan tempat. Self directed learning bisa digunaka pada setiap metode pembelajaran termaksud pada pembelajaran e-learning. Hal ini selaras dengan Ruelland dalam Hiemstra, 2009, bahwa e-learning menyediakan flesibilitas dalam ritme pembelajaran. Selain itu, Mathai dalam Hiemstra, 2009 bahwa e-learning adalah alat yang baik untuk meningkatkan self directed learning karena bisa mengakses informasi yang tidak terbatas dan memudahkan untuk berkomunikasi. Boyd dalam Hiemstra, 2009 melihat e-learning dapat mengidentifikasi beberapa karakteristik keberhasilan dimana dalam melakukan pembelajaran e-learning, seorang mahasiswa juga mengasah kemampuannya untuk motivasi diri, disiplin diri, dan merasa nyaman dalam self directed learning. Dari hal ini dapat terlihat bahwa, self-directed learning seorang mahasiswa yang baik, maka mahasiswa akan mampu melakukan salah satu dari pola pembelajaran e-learning secara baik. Tetapi jika seorang mahasiswa tidak mampu untuk melakukan self-directed UNIVERSITAS SUMATERA UTARA learning yang tidak baik maka mahasiswa tidak akan mampu melakukan salah satu dari pola pembelajaran e-learning secara baik. E-learning bisa diartikan pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika Munir, 2008. Sedangkan Romiszowski dalam Naidu, 2006 menyatakan terdapat empat pola dari e-learning yang digunakan untuk keperluan pembelajaran, yaitu individualized self-paced e- learning online yang mengacu pada situasi dimana seorang individu belajar melalui mengakses sumber belajar seperti database atau course content online via intranet atau internet. Individualized self-paced e-learning offline mengacu pada situasi dimana seorang pembelajar menggunakan sumber belajar seperti database atau secara offline belajar dengan bantuan komputer misalnya, meskipun tidak tersambung ke intranet atau internet. Group-based e-learning synchronously mengacu pada situasi dimana kelompok pelajar bekerja sama melalui intranet atau internet. Hal ini termasuk konferensi berbasis chat, dan satu atau dua arah audio atau video-conference, dan group-based e-learning asynchronously mengacu pada situasi dimana sekelompok pelajar bekerja melalui intranet ata internet dan dalam pertukaran atau proses pembelajaran antara peserta terjadi dengan jeda waktu. Sama seperti sistem pendidikan di Universitas Sumatera Utara USU yang sudah mulai menetapkan pola pembelajaran e-learning sejak tahun ajaran 20092010 Ramli, 2011. Tidak hanya para dosen yang menggunakan proses UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pembelajaran e-learning tetapi para mahasiswa juga sudah mulai melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan pola pembelajaran e-learning. Hal ini bisa dilihat jelas bahwa pada self directed learning mahasiswa USU memiliki keterkaitan dengan pola pembelajaran yang ada di USU. Perbedaan antara self directed learning dengan pola pembelajara e-learning yang dimaksudkan sebagai perbedaan pada suatu peningkatan pengetahuan, kemampuan, pencapaian atau pengembangan diri yang dipilih individu dan membuat usaha mereka sendiri yang ditinjau dari penggunaan pola-pola pembelajaran e-learning itu sendiri yaitu, Pertama, individualized self-paced e- learning online, Kedua, individualized self-paced e-learning offline, Ketiga, group-based e-learning synchoronously dan yang Keempat, group-based e- learning asynchoronously. Pada mahasiswa yang mengontrol pengalaman belajarnya, maka pada pola pembelajaran e-learning individualized self-paced e-learning online mahasiswa akan cenderung untuk mengontrol, memonitoring dan memilih metode pembelajaran secara individu dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan internet. Jika dihubungan dengan pola pembelajaran self-pased e-learning offline mahasiswa lebih cenderung untuk mengontrol, memonitoring serta memilih metode pembelajaran dengan menggunakan media elektronik tanpa harus terhubung dengan internet misalnya dengan menggunakan laptop, flashdisk, atau hanya menggunakan CD-ROM saja. Lain halnya jika dihubungkan dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pola pembelajaran e-learning group-based e-learning synchoronously dimana mahasiswa lebih suka untuk memilih dan mengontrol pembelajarannya dalam belajar secara kelompok dengan menggunakan sarana internet seperti menggunakan chatting room, video conference dan lainnya. Terakhir pada pola pembelajaran e-learning group-based e-learning synchoronously mahasiswa akan mengontrol, memonitoring dan memilih pembelajarannya dalam belajar secara kelompok dimana melalui internet yang terdapat jeda waktu didalamnya.

E. Hipotesa Penelitian