Konsep Pengembangan Strategi Pengembangan Pariwisata

Menurut Freddy Rangkuti 2014:6, pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. Untuk lebih jelasnya ketiga tipe strategi pemasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya. 2. Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi dan sebagainya. 3. Strategi Bisnis Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.2 Konsep Pengembangan

Pengembangan adalah salah satu bagian manjemen yang menitik beratkan pada implementasi potensi budaya harus dilaksanakan dengan rentang waktu, berapa langka sistematis yang dapat mengarah pada pencapaian hasil,dan hasil Universitas Sumatera Utara yang dicapai diharapkan pada perencanaan manajeman dengan kegiatan yang sangat spesetif untuk mencapai tujuaan visi, tujuan dan sasaran dari rencana tersebut. Menurut Lanya 1995, definisi mengenai pengembangan yaitu, “Pengembangan adalah memajukan dan memperbaiki atau meningkatkan sesuatu yang telah ada”. Suwantoro 1997, menyatakan pengembangan bertujuan untuk mengembangkan produk yang pelayanan yang berkualitas, seimbang dan bertahan. 2.3 Konsep Pariwisata 2.3.1 Pengertian pariwisata Pariwisata merupakan salah satu sumber yang sangat potensial untuk dikembangkan oleh setiap daerah untuk menumbuhkan ekonomi suatu daerah. Pariwisata dapat mendatangkan hasil yang cukup besar bagi daerah tersebut. Istilah pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “pari” yang berarti lengkap, banyak, berputar-putar, kata “wisata” yang berarti perjalanan, bepergian. Maka secara tata bahasa “pariwisata” adalah suatu perjalanan yang lengkap Karyono, 1997:1. Menurut Wiwoho 1990:23 pariwisata adalah suatu proses bepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai keperluan seperti ekonomi, sosial, agama, kesehatan maupun keperluan lain yang bersifat ingin tahu dan menambah pengalaman atau belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan gerakan manusia yang melakukan Universitas Sumatera Utara perjalanan atau persinggahan sementara dari tempat tinggalnya ke suatu tempat atau beberapa tempat tujuan di luar lingkungan tempat tinggalnya yang didorong oleh beberapa keperluan atau motif tanpa bermaksud mencari nafkah tetap di tempat mereka singgahi.

2.3.2 Produk jasa pariwisata

Menurut Freyer dalam Damanik et’al 2006:11 produk jasa pariwisata adalah semua produk jasa yang diperuntukkan bagi atau dikonsumsi oleh seseorang selama melakukan kegiatan wisata. Selanjutnya menurut Plog dalam Damanik et’al 2006:13 pihak yang menilai mutu produk jasa pariwisata itu adalah wisatawan sendiri, sebab merekalah user atau konsumennya. Menurut Yoeti 1996:13 pada dasarnya ada tiga golongan produk jasa industry pariwisata, yaitu : 1. Tourist objek yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang, berkunjung ke daerah tersebut. 2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi perhotelan, bar dan restoran, entertaiment dan rekreasi. 3. Transportasi yang menghubungkan negara asal pariwisata dengan daerah tujuan wisatawan serta transportasi di tempat tujuan ke objek wisata. Selain ciri-ciri di atas industri pariwisata juga memiliki jenis-jenis. Menurut Pandit 1990:36 jenis-jenis produk pariwisata dapat dibagi menjadi: 1. Wisata budaya, merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan antara lain peninjauan ke tempat lain, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup dan budaya seni. Universitas Sumatera Utara 2. Wisata kesehatan yaitu perjalanan seseorang dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani maupun rohani. 3. Wisata olahraga merupakan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga. 4. Wisata pertanian yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan wisata dengan tujuan proyek pertanian, perkebunan dan ladang. 5. Wisata sosial yaitu merupakan pengorganisasian selama perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan. 6. Wisata industry yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan menuju daerah perindustri. 7. Wisata politik yaitu perjalanan dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif dalam pariwisata politik. 8. Wisata maritim dan bahari : berkaitan dengan olah raga air. 9. Wisata cagar alam dengan tujuan untuk melihat dan menikmati keindahan cagar alam. 10. Wisata pilgrim yang berkaitan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat. 11. Wisata bulan madu. 12. Wisata buru : wisata yang dilakukan untuk tujuan berburu yang dibenarkan pemerintah.

2.4 Strategi Pengembangan Pariwisata

Universitas Sumatera Utara Menurut Swarbrooke 1996;99, pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata. Menurut Joyosuharto 1995:46, pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi, yaitu: 1. menggalakkan ekonomi, 2. memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup, 3. memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa. Untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut maka diperlukan pengembangan obyek wisata dan daya tarik wisata, meningkatkan dan mengembangan promosi dan pemasaran, serta meningkatkan pendidikan dan pelatihan kepariwisataan. Menurut Dewi dalam Haryani 2007, faktor yang mempengaruhi perkembangan objek wisata atau produk jasa wisata, antara lain: 1. Karakteristik objek wisata. Karakteristik suatu objek berpengaruh pada pasar wisatawan, dimana wisatawan akan memperhatikan karakteristik objek yang ada untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Selain itu, dalam melakukan aktivitaswisatawan membutuhkan sajian berupa atraksi wisata yang unik indah dan menarik. 2. Aksesbilitas. Kemudahan pencapaian merupakan faktor penting bagi suatu objek agar dikunjungi wisatawan. Semakin mudah objek dikunjungi semakin tinggi pula intensitas kunjungan wisatawan. Yang perlu di perhatikan adalah Universitas Sumatera Utara kondisi sarana dan prasarana transportasi yang menunjang pencapaian ke objek- objek wisata tersebut. 3. Pengelolaan objek wisata. Wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata disuatu daerah, tentu sangat membutuhkan informasi tentang objek wisata, sarana akomodasi, dan rute wisata yang dapat ditempuh. Pengembangan pariwiata tidak pernah lepas dari suatu perencanaan. Syamsu, dkk 2001, perencanaan pengembangan suatu kawasan wisata memerlukan tahapan-tahapan pelaksanaan seperti: Marketing Research, Situational Analysis, Marketing Target, Tourism Promotion, Pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam promosi dan Marketing. Menjadikan suatu kawasan menjadi objek wisata yang berhasil haruslah memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Faktor kelangkaan Scarcity, yakni sifat objekatraksi wisata yang tidak dapat dijumpai di tempat lain, termasuk kelangkaan alami maupunkelangkaan ciptaan. 2. Faktor kealamiahan Naturalism, yakni sifat dari objekatraksi wisata yang belum tersentuh oleh perubahan akibat perilaku manusia. Atraksi wisata bisa berwujud suatu warisan budaya, atraksi alam yang belum mengalami banyak perubahan oleh perilaku manusia. 3. Faktor keunikan Uniqueness, yakni sifat objekatraksi wisata yang memiliki keunggulan komparatif dibanding dengan objek lain yang ada di sekitarnya. 4. Faktor pemberdayaan masyarakat Communityempowerment. Faktor ini menghimbau agar masyarakat lokal benar-benar dapat diberdayakan dengankeberadaan suatu objek wisata di daerahnya, sehingga masyarakat Universitas Sumatera Utara akan memiliki rasa memiliki agar menimbulkan keramahtamahan bagi wisatawan yang berkunjung. 5. Faktor optimalisasi lahan Areaoptimalsation. Maksudnya adalah lahan yang dipakai sebagai kawasan wisata alam digunakan berdasarkan pertimbangan optimalisasi sesuai dengan mekanisme pasar. Tanpa melupakan pertimbangan konservasi, preservasi, dan proteksi. 6.Faktor pemerataan, harus diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan manfaat terbesar untuk kelompok mnasyarakat yang paling tidak beruntungserta memberikan kesempatan yang sama kepada individu sehingga tercipta ketertiban masyarakat tuanrumah menjadi utuh dan padu dengan pengelola kawasan wisata. Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud dengan strategi pengambangan pariwisata adalah upaya-upaya yang dilakukan dengan tujuan memajukan, memperbaiki, dan meningkatkan kondisi kepariwisataan suatu obyek dan daya tarik wisata sehingga mampu menjadi mapan dan ramai untuk dikunjungi oleh wisatawan. Mampu memberikan suatu manfaat baik bagi masyarakat di sekitar obyek dan daya tarik dan lebih lanjut akan menjadi pemasukan bagi pemerintah dan menjadi cerminan keberhasilan sebuah system pariwisata yang baik. 2.5 Analisis SWOT Menurut Rangkuti 2014: 19, analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan Universitas Sumatera Utara kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategis strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses, serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunities dan ancaman threats dengan faktor internal kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses. Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT menurut David dan Fred R. 2009:47, yaitu : 1. Kekuatan Strengths Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang diharapkan perusahaan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar. 2. Kelemahan Weaknesses Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja Universitas Sumatera Utara perusahaan.Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. 3. Peluang Opportunities Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.Kecendrungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang,seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. 4. Ancaman Threats Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Berikut adalah diagram analisis SWOT. Universitas Sumatera Utara 3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi agresif turn-around 4. Mendukung strategi diversifikasi 2. Mendukung strategi defensif Sumber: Rangkuti 2014: 20 Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy. Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produk pasar. Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah- BERBAGAI PELUANG KEKUATAN INTERNAL KELEMAHA N INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN Universitas Sumatera Utara masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4: ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Rangkuti, 2014: 20.

2.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir)

9 117 105

Dari Petani Ke Budi Daya Ikan Di Desa Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Tahun 1990-2000

1 59 109

PENENTUAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTERMAL BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GEOMAGNET DAERAH PANAS BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR.

9 32 20

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN AREA PANAS BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK.

0 5 20

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 11

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 1 2

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 5

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 1 16

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 3

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Samosir

0 0 10