3.5.1.2 Identifikasi Tanin
1.
Bahan percobaan adalah serbuk biji salak 2. Prosedur Identifikasi Tanin
Ditimbang 0,5 g bahan dimaserasi dengan aquades 10 ml selama 15 menit. Kemudian disaring, filtrat diencerkan dengan aquades sampai hampir tidak
berwarna. Diambil 2 ml filtrate, ditambahkan 2 tetes larutan 10.
Perhatikan warna yang terjadi, warna biru atau hijau menunujukkan adanya tanin. Warna biru menunjukkan adanya 3 buah gugus hidroksil pada inti aromatis tanin.
Warna hijau menunjukkan adanya 2 buah gugus hidroksil pada inti aromatis tanin.
3.5.2 Analisis Kuantitatif
Penetapan fenol total dilakukan dengan metode folin-ciocealteau.
1. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaporator vakum,seperangkat alat gelas,spektrofotometer UV-VIS, labu takar 10 ml, pipet
tetes, pipet ukur, beakerglass 50 ml, beakerglass 100 ml, pengaduk kaca, kuvet.
Bahan tumbuhan yang digunakan adalah biji salak yang telah dijadikan serbuk. Bahan kimia yang digunakan terdiri dari akuades, metanol, n-heksan, etil
asetat, pereaksi alkaloid, FeCl3 3, asam asetat glacial, HCl pekat, serbuk Mg, NaOH, H2SO4 pekat, kloroform, dietil eter, kloroform amonikal, analisis total
fenolik asam galat, aquadest, Na2CO3, reagen Follin-Ciocalteu, dan etanol p.a
Universitas Sumatera Utara
2. Prinsip Kerja
Senyawa fenol bereaksi dengan pereaksi fosfomolibdat-fosfotungstat larutan FC akan memberi warna kuning dan dengan penambahan alkali akan
menghasilkan warna biru. Intensitas warma biru diukur serapannya pada panjang 765 nm. Intensitas absorpsi cahaya pada panjang gelombang tersebut sebanding
dengan konsentrasi fenol. Kandungan fenol total dalam bahan dibandingkan terhadap standar asam galat AG.
3. Prosedur Kerja
500 µL residu yang telah dilarutkan dalam 5 ml methanol 50 dimasukkan dalam tabung reaksi. Selanjutnya ditambahkan 0,5 mL. larutan Folin-
Ciocalteau yang telah diencerkan 10 kali. Setelah campuran dibiarkan 2 menit kemudian ditambahkan 2 mL larutan sodium karbonat 7,5. Segera tambahkan
akuades sampai volume 10 mL. Larutan diinkubasi pada 45 ˚ C selama 15 menit
atau 1 jam pada suhu kamar. Selanjutnya diukur serapannya pada panjang gelombang 765 nm.
4. Pembuatan Standar Asam Galat
Larutan stok asam galat mengandung 1000 µgmL dalam methanol. Kemudian larutan stok diencerkan untuk mendapatkan larutan kerja dengan kadar
10 µgmL. Kemudian dibuat serangkaian larutan standar dengan kadar 0 : 0,25 : 0,5 : 1,0 : 2,5 : 5,0 : 7,5 µgmL.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Defenisi Operasional Variabel
1. Biji salak adalah bagian dari salak yang berjumlah 1-3 butir dengan warna
coklat hingga kehitaman bertekstur keras dengan panjang 2-3 cm. 2.
Minuman serbuk biji salak merupakan campuran ± 20 gram serbuk biji salak yang ditambahkan dengan ± 12 gram gula pasir dan dilarutkan
dengan ± 200 cc air mendidih. 3.
Uji daya terima adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima konsumen dengan mempergunakan skala hedonik.
3.7 Prosedur Uji Daya Terima Minuman Serbuk Biji Salak
3.7.1 Panelis Penilaian kesukaan diperlukan alat instrumen, alat yang digunakan terdiri
dari orangkelompok orang yang disebut panel, orang yang bertugas sebagai panel
disebut panelis.
Panelis yang digunakan adalah anak Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,
yaitu sebanyak 30 orang.
Cara Organoleptik terhadap serbuk biji salak adalah sebagai berikut: 1.
Setiap sampel minuman serbuk biji salak diberi kode dalam wadah yang bersih agar sampel mudah diamati oleh panelis.
2. Pada panelis disajikan sampel dan formulir uji organoleptik yang telah
disediakan sebagai alat penilaian untuk diisi sesuai pendapat masing- masing panelis.
Universitas Sumatera Utara