Etika dalam Ragam Enam

berikutnya, maju dengan garis edar tari membentuk huruf S kembali ke tempat. Gerak kaki langkah celatuk dan tangan mendayung. Pada hitungan lima kepala ditolehkan ke kanan dan mata mengerling pasangan baru berbalik badan. Ragam kelima, tari berjalan bersifat, berbagai-bagai isyarat tanda cinta. Kalau bertemu pandangan, Pandangan lubuk hati cedera mata, Ditunjukkan tanda dan isyarat, Yang mengandung kias dan makna. Adakah terasa gerangan, Perasaan rindu mengandung cinta, Cinta suci mengandung hasrat, Sedang berkobar dalam hati. Ragam kelima ini, dijelaskan oleh Guru Sauti, seorang yang jatuh cinta tadi sedang menjajaki bahasa-bahasa isyarat dari orang yang ingin dikasihinya.

4.1.6 Etika dalam Ragam Enam

Ragam enam, disebut ragam tari goncek artinya ada balasan isyarat. Gambar 4.6 Universitas Sumatera Utara Ragam enam ini beat tarinya adalah empat kali delapan. Ragam ini terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama penari melakukan gerak goncek, yang dimulai dengan kaki kanan pada hitungan satu sampai empat goncek kaki kanan, kepala dalam keadaan tunduk pada hitungan satu, dua, dan tiga. Pada hitungan empat, kepala penari lelaki tegak dan mata mengerling ke arah pasangan. Di sisi lain, penari perempuan tetap tunduk, tetapi mata mengerling ke depan ke arah pasangannya. Tangan kecak pinggang bagi penari lelaki, dan wanita dengan tangan kanan tersipu malu, tangan kiri singsing. Kemudian pada hitungan lima sampai delapan goncek kaki kiri, pada pergantian goncek kaki kanan dan kiri, maka penari melonjak sambil tukar kaki. Sikap kepala tunduk, namun pada hitungan delapan penari lelaki kepala dalam posisi tegak dan mengerling ke depan kea rah pasangan. Penari perempuan tetap tunduk dan mata mengerling ke depan ke arah pasangannya. Bagian pertama ini diulang lagi sehingga dua kali delapan hitungan. Bagian kedua ragam enam ini, merupakan kombinasi antara lonjak dan goncek. Hitungan satu, dua, tiga dan empat, lonjak kaki kanan kepala dalam keadaan tunduk. Kemudian hitungan lima, enam, tujuh delapan, goncek kaki kiri, posisi kepala juga tunduk, pada hitungan delapan kepala penari lelaki tegak, mata mengerling ke arah pasangan. Penari perempuan mengerling ke depan ke arah penari lelaki, sambil tetap merunduk. Gerakan-gerakan ini diulang kembali sehingga seluruhnya dua kali delapan hitungan. Seterusnya, ragam keenam, tari goncek, balasan isyarat dijelaskan oleh Guru Sauti sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Ada tampak berbalas Tetapiā€¦.. benarkah gerangan? Hanya tertebak oleh arif bijaksana Ragu-ragu dan kurang jelas Tak dapat hati menetapkan Terpikir-pikir apakah artinya Penjelasan seperti di atas, mengandung arti bahwa sebenarnya ada tanda- tanda tentang balasan cinta. Namun balasan itu masih secara implisit saja, belumlah secara jelas dan tegas diungkapkan sang pujaan hati. Dalam hal ini respons asmara tersebut masih tersamar, penuh keraguan, dan masih terus dipikirkan.

4.1.7 Etika dalam Ragam Tujuh