3.2. Struktur Pemerintahan
Kepala desa yaitu Japirin Sihotang dengan BPD yang diketuai oleh Ningot Sihombing. BPD Badan Permusyawarahan Daerah sebagai penengah antara
kepala desa dengan masyarakat. Misalnya dalam sebuah pertemuanrapat antara kepala desa dengan masyarakat, BPD berfungsi sebagai moderator rapat.
Sedangkan sekretaris desa yaitu Romla Capah. Kemudian kepala urusan pemerintahan umum yaitu Ferdinan Situmorang. Kepala urusan perekonomian
dan pembangunan yaitu Budi Situmorang. Kepala urusan keuangan dan kemasyarakatan yaitu Gabriel Sihotang. Selanjutnya kepala dusun I Bangun
Simartolu yaitu Walden Sihotang. Kepala dusun II Bangun II yaitu Sergius Simanjorang. Kepala dusun III Barisan Tigor yaitu Paris Simamora. Semua
struktur pemerintahan desa bekerja sama dengan Tim Teknis, Lembaga
Universitas Sumatera Utara
Pemberdayaan Masyarakat LPM, Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga TP.PKK dan Karung Taruna.
Selain struktur pemerintahan desa, ada juga organisasi sosial yang lebih sering disebut dengan STM Serikat Tolong Menolong. Organisasi ini memiliki
peranan yang sangat penting pada kehidupan sosial masyarakat. Sesuai dengan namanya, organisasi ini merupakan organisasi untuk saling tolong menolong antar
masyarakat baik dalam kehidupan suka cita maupun duka cita. Dan adanya rasa senasib dan sepenanggungan antar sesama anggota STM. Tujuan STM ini
dibentuk adalah untuk mempererat hubungan kekeluargaan sesama anggota STM dengan kegiatan pertemuan rutin serta berperan aktif dalam kegiatan sosial dan
budaya serta memberi bantuan sebagai perwujudan rasa dan sifat sosial kepada sesama anggota yang mendapat suka cita maupun duka cita dengan bantuan moral
maupun material. Pengurus STM dipilih dan disahkan oleh rapat anggota dengan cara musyawarah dan mufakat serta dipercayakan untuk mengemban tugas dan
tanggung jawab yang lebih tinggi dalam mengatur keberlangsungan STM.
Universitas Sumatera Utara
Mulai tahun 1957 ada beberapa kepala desa yang pernah menjabat, yaitu:
Tabel 4.1 Kepemimpinan Kepala Desa Bangun No Nama Kepala Desa
Masa Jabatan
1 Gersom Sihotang
1957 – 1960 2
Kornelus Situmorang 1961 – 1962
3 Sudin Nadeak
1962 – 1970 4
Halmanat Sihotang 1970 – 1972
5 M.H. Capah
1972 – 1996 6
Kisaran Togatorop 1996 – 2002
7 Anggapan Tambunan
2002 – 2013 8
Pj. Japirin Sihotang 2013 – 2014
9 Pj. Norita Aritonang
2014 – 2015 10
Japirin Sihotang 2015 – 2021
Sumber : Data kepala desa 2016 Sejak tahun 1967 - 1996 kepemimpinan kepala desa tidak berdasarkan
pemilihan langsung oleh masyarakat, yaitu pada masa kepemimpinan oleh Gersom Sihotang, Kornelus Situmorang, Sudin Nadeak, Halmanat Sihotang, dan
M.H.Capah. Kepala desa dipilih oleh penatua-penatua desa sebagai perwakilan masyarakat atau yang disebut dengan kepala kampung.
Pertama sekali, kepala desa Bangun adalah orang Toba yaitu Gersom Sihotang. Beliau sudah menjadi kepala desa sejak desa Bangun dibentuk dan
belum berdiri. Kemudian setelah desa Bangun berdiri pada tahun 1961, desa Bangun dipimpin oleh Kornelus Situmorang. Setelah itu digantikan oleh Sudin
Nadeak dan dilanjut oleh Halmanat Sihotang. Setelah empat periode kepemimpinan kepala desa Bangun dipimpin oleh
suku Batak Toba, berdasarkan kesepakatan para penatua – penatua desa memberikan hak kepemimpinan kepala desa kepada suku Batak Pakpak yaitu
M.H.Capah. Masa kepemimpinan beliau berlangsung selama 24 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1996 pemilihan kepala desa ditetapkan berdasarkan hak suara dari masyarakat. Kepala desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang
memenuhi syarat yang dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Sejak masa kepemimpinan Kisaran Togatorop sampai sekarang
pemilihan kepala desa dipilih oleh masyarakat dan berlangsung menurut Undang- Undang.
Bila dilihat pada tabel diatas, posisi kepemimpinan kepala desa Bangun mayoritas suku Batak Toba. Kepala desa dari suku Batak Pakpak hanya
berlangsung pada satu periode yaitu yang dipegang oleh M.H.Capah. Masa kepemimpinan M.H Capah berlangsung sampai 24 tahun. Hal tersebut cukup
berbeda dengan masa kepemimpinan suku Batak Toba yang hanya berlangsung selama 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau pun 5 tahun. Setiap beberapa tahun masa
kepemimpinan suku Batak Toba selalu digantikan dengan suku Batak Toba yang lainnya.
Menurut informasi yang diperoleh, sejak pertama desa Bangun dipimpin oleh suku Batak Toba. Dan untuk menghargai suku Batak Pakpak sebagai raja ni
huta, suku Batak Toba memberikan kesempatan kepada suku Batak Pakpak untuk memimpin dan menjadi kepala desa. Sehingga M.H. Capah memimpin desa
selama 24 tahun. Hal ini karena suku Batak Toba sangat menghargai kedudukan suku Batak Pakpak sebagai raja ni huta. Didukung lagi karena dari suku Batak
Pakpak tidak ada yang mampu menjadi kepala desa menggantikan posisi beliau. Sehingga kepemimpinan beliau berjalan lancar sampai suatu ketika pemilihan
kepala desa dilakukan secara pemilihan langsung oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Suku Batak Toba di Tanah Pakpak