Budiman, 2009 kelompok mayoritas adalah merupakan orang-orang yang menikmati status sosial tinggi dan sejumlah keistimewaan yang banyak dalam
suatu wilayah. Konsep mayoritas disini didasarkan oleh dominasi jumlah anggota. Dimana adanya kesempatan besar kelompok mayoritas pada bidang ekonomi,
politik, dan kesempatan lainnya. Dilihat dari segi jumlah, masyarakat suku Batak Papak merupakan
kelompok yang minoritas. Menurut Suparlan dalam Budiman, 2009 yaitu orang- orang yang karena ciri-ciri fisik tubuh asal-usul keturunannya atau
kebudayaannya dipisahkan dari orang-orang lainnya dan diperlukan secara tidak sederajat atau tidak adil dalam masyarakat dimana mereka hidup. Kelompok suku
Batak Pakpak mengalami diskriminasi karena tidak memiliki kebudayaan yang dominan dibandingkan suku Batak Toba.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah penelitian penulis adalah : 1.
Bagaimana hubungan antara suku Batak Toba dan suku Batak Pakpak di Desa Bangun Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi ?
1.4 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui hubungan antara suku Batak Toba dan suku Batak Pakpak
di Desa Bangun Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi bagi
masyarakat dikalangan akademis, mahasiswa, dan lain sebagainya, khususnya
Universitas Sumatera Utara
bagi mereka yang berlatarbelakang disiplin Ilmu Antropologi yang ingin mengkaji tentang hubungan kelompok suku Batak Toba dan Batak Pakpak. Penelitian ini
juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang ingin mengkaji lebih dalam mengenai hubungan antara suku Batak Toba dan suku
Batak Pakpak di Desa Bangun Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara-cara dan prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data secara bertanggungjawab sesuai dengan masalah yang
diteliti dan disiplin ilmu pengetahuan yang bersangkutan, sehingga dalam ilmu Antropologi penelitian ini akan diarahkan menjadi penelitian kualitatif bersikap
deskriptif, yaitu data akan menjelaskan atau menggambarkan makna serta proses- proses suatu fenomena atau gejala sosial suatu masyarakat yang diteliti
Koentjaraningrat,1981:30. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa pengumpulan data
primer yaitu observasi, wawancara dan pengembangan rapport terhadap informan. Namun disamping itu juga sebelum melakukan penelitian dilapangan, peneliti
melakukan pengumpulan data sekunder yakni pengumpulan data dari beberapa buku, jurnal dan majalah. Maka dengan demikian, penelitian melakukan 2 teknik
pengumpulan data, primer dan sekunder. Adapun data primer yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah suatu tindakan untuk meneliti suatu gejala tindakan ataupun peristiwa dengan cara mengamatinya. Teknik observasi
Universitas Sumatera Utara
ini dilakukan untuk melihat dan mendengar gambaran tentang segala tindakan, percakapan, tingkah laku dan semua hal yang ditangkap oleh panca indera
terhadap apa saja yang dilakukan masyarakat yang diteliti dilapangan. 2.
Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil menatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan menggunakan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara Bungin, 2007:107. Dalam penelitian wawancara yang dipilih adalah wawancara mendalam dept interview. Metode
wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai hubungan kelompok yang terjadi antar suku Batak Toba dan Batak Pakpak. Pedoman wawancara
disusun oleh peneliti sebelum melakukan wawancara terhadap informan. Selain menggunakan pedoman wawancara, peneliti juga menggunakan alat record untuk
mencegah kelupaan akan informasi yang telah diperoleh, dan penggunaan kamera sebagai penguat data dari hasil penelitian. Dalam hal ini yang menjadi informan
berasal dari masyarakat suku Batak Toba dan Batak Pakpak. Dalam proses wawancara, maka rapport merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Hal ini mengurangi kecurigaan informan terhadap peneliti, sehingga dengan keterbukaan tersebut diharapkan informan dapat memberikan informasi
berupa data terkait dengan masalah penelitian.
1.6 Studi Kepustakaan