Penyakit yang sering diderita oleh masyarakat adalah Influenza. Hal ini didukung oleh suhu daerah yang dingin dan cuaca yang tidak menentu. Ketika
masyarakat terkena penyakit terlebih dahulu mendapatkan pertolongan dari bidan atau perawat yang menguasai ilmu kesehatan. Untuk jenis penyakit berat seperti
tifus dan demam berdarah dibawa ke puskesmas kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sidikalang.
2.6.2. Sarana Pendidikan dan Angkatan Kerja
Sarana pendidikan yang ada di desa Bangun hanya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang berjumlah satu unit dan Sekolah Dasar SD satu unit, serta
Sekolah Menengah Pertama SMP yang berjumlah satu unit. Sementara sarana pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA sama sekali tidak ada. Penduduk
setempat harus keluar desa bahkan harus ke ibukota untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Biasanya masyarakat menyekolahkan
anaknya ke pusat kota Sidikalang. Tetapi ada juga yang menyekolahkan anaknya ke kecamatan Parbuluan, karena disana juga tersedia Sekolah Menengah Atas
SMA.
Tabel 2.7 Jumlah Sarana Pendidikan
No Uraian
Jumlah
1. PAUD
1 2.
SD 1
3. SMP
1
Jumlah 3
Universitas Sumatera Utara
Sarana pendidikan di desa ini sangat terbatas. Masing-masing sarana pendidikan seperti PAUD, SD, SMP hanya berjumlah satu unit. Bagi masyarakat
yang ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi seperti SMA, D3 dan S1 harus keluar desa, bahkan keluar kota khususnya kota Medan.
Tabel 2.8 Jumlah Lulusan Tenaga Kerja
No Lulusan Tenaga Kerja
Jumlah
1 Lulusan S-1
73 2
Lulusan Diploma 64
3 Lulusan SLTA
221 4
Lulusan SMP 151
5 Lulusan SD
160 6
Tidak Tamat SD Tidak Sekolah
579
Pendidikan di desa Bangun kecamatan Parbuluan kabupaten Dairi tergolong buruk, dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk yang telah
menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dari total penduduk di desa ini, jumlah penduduk lulusan S1Diploma berjumlah 137 orang. Dan jumlah
penduduk yang telah memenuhi wajib belajar sembilan tahun adalah 372 orang. Sedangkan jumlah penduduk yang lulus SD tidak tamat SD tidak sekolah
sebanyak 739 orang. Penduduk banyak yang tidak memenuhi wajib belajar sembilan tahun,
bahkan yang tidak tamat SD atau bahkan tidak sekolah memiliki angka yang cukup besar yaitu sekitar 579 orang.
Tingkat lulusan pendidikan tentu sangat mempengaruhi angkatan tenaga kerja. Tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaksesuaian keahlian dan
Universitas Sumatera Utara
keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan rendahnya penyerapan tenaga kerja. Kualitas tenaga kerja yang rendah mengakibatkan kesempatan kerja
semakin kecil dan terbatas. Padahal tenaga kerja merupakan faktor pendukung perekonomian suatu desa. Untuk memajukan perekonomian desa diperlukan
tenaga kerja yang berkualitas.
2.6.3. Sarana Transportasi