Analisis Nilai Keandalan Mesin Kritis pada jadwal Penggantian Kesimpulan

terhadap setiap komponen kritis lalu menghitung nilai MTTF Mean Time To Failure yang menjadi jadwal penggantian komponen. Pola distribusi kerusakan komponen kritis mesin diuji dengan menggunakan distribusi normal, lognormal,eksponensial dan weibull. Pengujian pola distribusi ini dilakukan dengan menggunakan data interval kerusakan tiap komponen. Penentuan pola distribusi terpilih dilakukan berdasarkan nilai Index of Fit terbesar dari jenis distribusi yang diuji. Berdasarkan perhitungan parameter dengan metode Maximum Likelihood Estimator MLE secara manual dari setiap pola distribusi terpilih maka didapat pola distribusi untuk komponen kritis Punch and dies adalah distribusi normal dan nilai MTTF untuk komponen kritis Punch and dies adalah adalah 43 hari, artinya ialah bahwa komponen mesin sudah harus diganti setelah beroperasi selama 43 hari untuk komponen Punch and dies dan demikian selanjutnya untuk setiap komponen kritis.

6.3. Analisis Nilai Keandalan Mesin Kritis pada jadwal Penggantian

Komponen Nilai keandalan reliability komponen mesin kritis pada jadwal penggantian yang diusulkan digunakan untuk mengetahui besar nilai keandalan komponen mesin pada saat dilakukan jadwal penggantian komponen yang diusulkan. Nilai keandalan mesin kritis pada jadwal penggantian komponen adalah seperti pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Nilai keandalan komponen mesin Punch and dies pada jadwal penggantian komponen setiap 43 hari penggunaannnya adalah sebesar 0,4965. Nilai keandalan komponen mesin Pulley pada jadwal penggantian komponen setiap 49 hari penggunaannnya adalah sebesar 0,4826. Nilai keandalan komponen mesin Cylinder Push pada jadwal penggantian komponen setiap 65 hari penggunaannnya adalah sebesar 0,3664. Nilai keandalan komponen mesin Dynamo pada jadwal penggantian komponen setiap 65 hari penggunaannnya adalah sebesar 0,3582. Nilai keandalan komponen mesin Rel pada jadwal penggantian komponen setiap 72 hari penggunaannnya adalah sebesar 0,5. Dengan adanya jadwal perawatan mesin yaitu penggantian komponen maka komponen mesin sudah harus diganti pada saat mesin dioperasikan selama interval waktu yang telah ditentukan. Hal ini akan menghilangkan biaya akibat kehilangan waktu produksi yang dapat ditimbulkan akibat kerusakan mesin yang tiba-tiba terjadi saat proses produksi berlangsung.

6.5. Analisis Current State Map dan Future State Map

6.5.1. Analisis Current State Map

Current State Map dibuat untuk melihat bagaimana proses perbaikan mesin tablet yang dilakukan oleh perusahaan pada saat ini. Dari hasil penggambaran current state map didapatkankan nilai total non value added time waktu MTTO dan waktu MTTY dan value added time waktu MTTR untuk setiap komponen seperti pada tabel berikut. Dari tabel current state map didapatkan nilai persentase maintenance Universitas Sumatera Utara efficiency untuk setiap komponen masih rendah yaitu komponen Punch and dies adalah 25, komponen Pulley adalah 33,33, komponen Cylinder Push adalah 35, komponen Dynamo adalah 35 dan komponen Rel 36,36. Kondisi current state map yang ada pada perusahaan saat ini adalah sistem perawatan yang ada saat ini, masih memiliki waktu non value added karena delay yang terjadi saat melakukan perbaikan kerusakan komponen. Delay ini disebabkan karena akibat operator yang menggunakan mesinperalatan lambat dalam merespon kerusakan, akibat tidat tersedianya komponen, akibat tidak tersedianya operator perawatan tidak adanya teknisi yang standby di tempat dan prosedur perawatan dan perbaikan yang belum optimal .

6.5.2. Analisis Future State Map

Setelah membuat current state map, maka langkah terakhir dalam Maintenance Value Stream Mapping MVSM adalah menyusun future state map. Dari hasil pembentukan future state map didapatkan nilai persentase maintenance efficiency untuk setiap komponen meningkat. Untuk komponen Punch and dies adalah 40, komponen Pulley adalah 50, komponen Cylinder Push adalah 43,75, komponen Dynamo adalah 46,67 dan komponen Rel 46,67.

6.5.3. Perbandingan Current State Map dan Future State Map

Perbandingan Current State Map dan Future State Map dilakukan untuk melihat seberapa besar peningkatan Maintenance Efficiency setiap komponen Universitas Sumatera Utara mesin cetak tablet. Persentase Maintenance Efficiency pada masing-masing komponen setelah dilakukan perencanaan pada perawatan mesin. Pada komponen punch and dies, terdapat peningkatan efisiensi dari 25 menjadi 40. Pada komponen pulley, terdapat peningkatan efisiensi dari 33,33 menjadi 50. Pada komponen Cylinder Push, terdapat peningkatan efisiensi dari 35 menjadi 43,75. Pada komponen dynamo, terdapat peningkatan efisiensi dari 35 menjadi 46,67. Pada komponen rel, terdapat peningkatan efisiensi dari 36,36 menjadi 46,67 . Universitas Sumatera Utara BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan pada BAB VI maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mesin kritis yang menjadi prioritas pembahasan penelitian adalah mesin Cetak Tablet dengan komponen mesin kritis yaitu Punch and Dies, Pulley, Cylinder Push, Dynamo, dan Rel. 2. Nilai keandalan komponen mesin Punch and dies adalah sebesar 0,4965, Nilai keandalan komponen mesin Pulley adalah sebesar 0,4826, Nilai keandalan komponen mesin Cylinder Push adalah sebesar 0,3664, Nilai keandalan komponen mesin Dynamo adalah sebesar 0,3582. Nilai keandalan komponen mesin Rel adalah sebesar 0,5. 5. Hasil perbandingan current state map dan future state map dengan Maintenance Value Stream Mapping MVSM menghasilkan nilai persentase maintenance efficiency untuk setiap komponen meningkat. Peningkatan ini didapat dari perbandingan nilai penerapan current state map terhadap pengembangan dengan future state map. Persentase maintenance efficiency untuk komponen Punch and dies adalah 40, komponen Pulley adalah 50, komponen Cylinder Push adalah 43,75, komponen Dynamo adalah 46,67 dan komponen Rel 46,67. Universitas Sumatera Utara

7.2. Saran

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

15 66 157

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 1 18

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 1

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 9

Penerapan Metode Reliability Engineering dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) dalam Perencanaan dan Perhitungan Biaya Perawatan Mesin di PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 31

Implementasi Metode Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping Dalam Perencanaan maintenance Mesin di PT.MUTIFA PHARMACEUTICALS INDUSTRY

0 0 15

Implementasi Metode Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping Dalam Perencanaan maintenance Mesin di PT.MUTIFA PHARMACEUTICALS INDUSTRY

0 0 1

Implementasi Metode Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping Dalam Perencanaan maintenance Mesin di PT.MUTIFA PHARMACEUTICALS INDUSTRY

0 0 8

Implementasi Metode Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping Dalam Perencanaan maintenance Mesin di PT.MUTIFA PHARMACEUTICALS INDUSTRY

0 0 17

Implementasi Metode Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping Dalam Perencanaan maintenance Mesin di PT.MUTIFA PHARMACEUTICALS INDUSTRY

0 0 1