a. Corrective Maintenance, suatu kegiatan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi mesin sehingga mencapai
standar yang telah ditetapkan pada mesin tersebut. b. Breakdown Maintenace, yaitu suatu kegiatan perawatan yang
pelaksanaannya menunggu sampai dengan peralatan tersebut rusak lalu dilakukan perbaikan. Cara ini dilakukan apabila efek failure tidak
bersifat signifikan terhadap operasi ataupun produksi.
3.2. Keandalan Reliability
Secara umum reliability dapat didefenisikan sebagai probabilitas suatu sistem atau produk dapat beroperasi dengan baik tanpa mengalami kerusakan pada
suatu kondisi tertentu dan waktu yang telah ditentukan
7
. Defenisi reliability dibagi atas empat komponen pokok, yaitu:
1. Probability Merupakan komponen pokok pertama, merupakan input numerik bagi
pengkajian reliability suatu sistem yang juga merupakan indeks kuantitatif untuk menilai kelayakan suatu sistem. Menandakan bahwa reliability
menyatakan kemungkinan yang bernilai 0-1. 2. Satisfactory Performance
Komponen ini memberikan indikasi yang spesifik bahwa kriteria dalam menentukan tingkat kepuasan harus digambarkan dengan jelas. Untuk setiap
7
Kapur, K.C., and Lamberson, L.R., Reliability in Engineering Design, John Wiley Sons, New York, 1977. P.1
Universitas Sumatera Utara
unit terdapat suatu standar untuk menentukan apa yang dimaksud dengan kemampuan yang diharapkan.
3. Time
Waktu merupakan bagian yang dihubungkan dengan tingkat penampilan sistem, sehingga dapat menentukan suatu jadwal dalam dalam fungsi
reliability. Waktu yang dipakai adalah MTTF Mean Time to Failure untuk menentukan waktu kritis dalam pengukuran reliability. Mean Time to Failure
merupakan waktu dimana perkiraan mesin yang digunakan akan mengalami kerusakan.
4. Specified Operating Condition
Faktor-faktor lingkungan seperti: getaran vibration, kelembaban humidity, lokasi geografis yang merupakan kondisi tempat berlangsungnya
pengoperasiaan, merupakan hal yang termasuk kedalam komponen ini. Faktor-faktornya tidak hanya dialamatkan untuk kondisi selama periode
waktu tertentu ketika sistem atau produk sedang beroperasi, tetapi juga ketika sistem atau produk berada di dalam gudang storage atau sedang bergerak
trasformed dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Ukuran pemenuhan performa dinyatakan dalam sebuah notasi peluang.
Pemenuhan performa tersebut bukan bersifat deterministik, sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti terjadi atau tidak. Oleh sebab itu, harus digunakan peluang
dimana sebuah komponen akan sukses atau gagal dalam batasan tertentu karena tidak mungkin untuk menyatakannya secara pasti.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Identifikasi Pengelompokan Suku Cadang dengan Diagram Pareto