Bidan dan Penanganan Remaja Hamil Di Luar Nikah

80 luar nikah. Responden dalam tabel ini adalah angka 1 sampai 4 dimana jawaban mereka adalah telah tersedia dalam pilihan. Dari tabel ini dilihat bagi mana tanggapan dan tindakan orang tua jika anaknya mengalami kejadian hamil di luar nikah. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa orang tua sangat kecewa kepada remaja yang mengalami hal tersebut namun tetap memberikan jalan keluar walaupun sulit. Menikahkan remajanya adalah pilihan terbaik bagi para orang tua. walaupun sebenarnya tidak mengurangi pembicaraan orang tentang keadaan anak mereka, namun paling tidak menghindari stres pda anaknya dan rasa malu yang lebih besar dengan lahirnya seorang anak namun tidak diketahui siapa ayahnya. Mengenai pesan yang diberikan orang tuanya ketika berumah tangga, tidak semua mendapatkan hal itu dari orang tuanya. Beberapa responden mengaku ada orang tua yang menjadi dingin terhadap mereka dalam artian tidak mau perduli lagi dan tidak lagi mencampuri kehidupannya secara langsung. Dan dari pesan yang diberikan orang tua,

4.6. Bidan dan Penanganan Remaja Hamil Di Luar Nikah

Rosnim 49 seorang bidan yang membuka praktik perbidanan di desa Sipispis dan juga seorang PNS di Puskesmas Kecamatan Sipispis menjelaskan bahwa kehamilan diluar nikah di Kecamatan Sipispis ini adalah sebuah keadaan yang tidak biasa. Ia mengatakan jika dalam dua tahun tekahir yaitu antara tahun 2012 hingga tahun 2013 dia telah menerima lebih dari 10 remaja hamil di tempat prakteknya. Beliau mengatakan usia mereka dibawah usia standar kesehatan untuk menjalani kehamilan yaitu 20 tahun. Ini adalah kondisi yang menurut bidan Universitas Sumatera Utara 81 Rosnim dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan baik kepada remajanya atau pun kepada anak yang dikandungnya. . Tabel 8: Bidan dan Penanganan Remaja Hamil Di Luar Nikah Responden Bidan KemudahanKesulitan Menghadapi Ibu Hamil Berdasarkan Usia 16-19 Tahun 20-24 Tahun B 1 Sangat tidak paham tentang kehamilan dan rentan dengan kegagalan dalam melahirkan anak yang sehat Lebih menghadapi kehamilan dari faktor mental dan fisik B 2 Agak kurang peduli dengan kehamilan terlihat dengan jarangnya melakukan pemeriksaan kehamilan Pola hidupnya ketika mengandung lebih teratur karena memang melakukan persiapan menghadapi kehamilan B 3 Terkesan kurang mengharapkan kehamilannya sehingga terkesan hidup dengan apa adanya dan kurang peduli dengan Gizi kandungannya Tidak sulit untuk diarahkan untuk tetap mengontrol kehamilan Data ini memperlihatkan bagaimana semua yang dipersiapkan akan lebih mapan dalam menghadapi segala kehamilan. Kehamilan yang diakibatkan “kecelakaan” menurut para bidan lebih rentan dalam mengalami gangguan kehamilan karena memang kurang siap dengan keadaannya. Sedangkan yang berusia 20 tahun keatas, walau merupakan pengalaman kehamilan pertamanya terlihat lebih siap karena memang sudah dipersiapkan, itulah menurut Bidan Rosnim. Beliau juga mengakui jika Puskesmas tidak pernah melakukan sosialisasi tentang hal ini dan di tanya secara pribadi pun beliau tidak pernah melakukan sosialisasi pada masyarakat baik secara luas maupun secara kecil dilingkungan tempat tinggalnya. Universitas Sumatera Utara 82

BAB V PENUTUP