41 mencapai 604 orang yang terbagi kedalam tiga kelas, yaitu kelas X sebanyak 194
siswa, kelas XI 193 siswa, dan kelas XII berjumlah 217 siswa. Sedangkan untuk Sekolah Mengah Kejuruan terdapat 339 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas,
kelas X berjumlah 137 siswa, kelas XI 151 siswa, sedangkan kelas XII berjumlah 167 siswa. dari jumlah yang ada, berarti jumlah keseluruhan SMA dan SMK yang
ada di Kecamatan Sipispis berjumlah 943 siswa. Sama halnya dengan Madrasah Tsanawiyah untuk yang setingkat dengan SMP, yang setingkat dengan SMA dan
SMK juga ada yaitu Madrasah Aliyah. Kecamatan Sipispis memiliki 2 Madrasah Aliyah dengan total siswanya sebanyak 157 siswa yang dibagi kedalam 3 kelas.
53 siswa untuk kelas X, 60 orang siswa untuk kelas XI, dan untuk kelas XII berjumlah 44 siswa.
3.2.4 Fasilitas Kesehatan
Dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang sehat, maka harus ada fasilitas kesehatan yang benar-benar memadai. Tidak hanya fasilitas kesehatan,
pelaku kesehatan juga harus ada dan berimbang dengan fasilitas kesehatan yang ada. Dalam banyak kejadian atau kasus di bidang kesehatan, peran para pelaku
kesahatan dan fungsi dari sarana kesehatan sangat di perlukan, baik sebagai pemberi solusi dari apa yang terjadi, atau menjadi penggerak sebagai upaya
pencegahan agar kasus yang terjadi tidak terulang kembali di masa depan. Dibagi dengan jenisnya, Kecamatan Sipispis memiliki 6 Puskesmas
Pembantu, 1 Puskesmas, dan 4 Pos Kesehatan Desa serta 61 Posyandu dimana semua terbagi di 20 Desa yang ada di Kecamatan Sipispis. Untuk tenaga
Universitas Sumatera Utara
42 kesehatan, Kecamatan Sipispis dapat dikatakan berkecukupan untuk hal memiliki
tenaga Bidan atau Perawat. Sipispis sebagai sebuah kecamatan memiliki 64 orang Bidan dan Perawat yang terbagi di semua wilayah kecamatan dan keinginan
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dibidang Kesehatan khususnya Bidan dan Perawat. Selain tenaga kesehatan Modern, Kecamatan Sipispis juga memiliki
tenaga kesehatan tradisional khususnya Dukun Bayi. Ada 24 Dukun Bayi yang terdata di Kecamtan Sipispis.
3.2.5 Fasilitas Agama
Agama sebagai kontrol dalam keseharian masyarakat selain tentunya hukum yang mengiringi. Dalam kehidupan sehari-hari, agama dapat difungsikan
sebagai alat kekerabatan sesama masyarakat. Banyak kegiatan agama yang dilakukan masyarat sebagai cerminan dari kerukunan. Setiap pemeluk agama di
Kecamatan Sipispis memiliki ckegiatan keagamaan perminggunya yang terus berjalan sebagai sarana silaturahmi sesama pemeluk agama. Untuk agama islam,
kegiatan mingguan yang senantiasa dilakukan adalah Wirid atau pengajian yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Kegiatan ini dilakukan kamis malam
untuk laki-laki dan jum’at siang untuk perempuan. Sedangkan protestan dan katolik juga demikian dimana setian hari minggu mereka melakukan kegiatan
Partonggoan yang dilakukan setiap hari minggu selepas mereka melakukan kegiatan Ibadah Minggu.
Sebagai sebuah kecamatan yang cukup beragam agama penduduknya, Kecamatan Sipsipis tidak terlalu tertutup dalam hal tempat ibadah. Meskipun
Universitas Sumatera Utara
43 agama Islam menjadi agama mayoritas, namun tidak ada kesulitan atau hambatan
bagi agama diluar Islam untuk mendirikan tempat Ibadah seperti halnya Protestan dan Katolik. Dari ketiga agama yang dipeluk masyarakat Kecamatan Sipispis ada
139 tempat ibadah yang berdiri. Untuk Gereja, Kecamatan Sipispis memiliki 35 bangunan Gereja. Sedangkan Mesjid berjumlah 69 unit bangunan dan sisanya
adalah Bangunan Musholla sebanyak 35 unit bangunan. Semua bangunan tersebar merata di semua desa yang ada di Kecamatan Sipispis.
3.2.6. Gambaran Kehidupan Masyarakat Sipispis a. Mata Pencaharian Masyarakat Sipispis