52
18. Melda Purba
Membuka praktek perbidanan mulai 2010 di desa serbananti dan lulus dari pendidikan kebidanan sekitar tahun2007.
19. Rosnim Saragih Lulus dari kebidanan sejak 1995 dan sudah sangat lama membuka praktek
kebidanan di rumahnya sendiri. Memiliki seorang anak dan tempat praktek yang sederhana namun cukup untuk sekedar periksa dan obat-obatan yang seadanya.
Saat ini memiliki status sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil PNS dan berkantor dipuskesmas Kecamatan Sipispis.
20. Fitria Damanik. Memiliki Ahli Madya Kebidanan sejak 6 tahun yang lalu dan mencoba
membuka praktek kebidanan di desa rimbun. Klinik sederhana namun menjadi pilihan para ibu-ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian akan ditemukan data yang di bagikan menjadi dua bagian data yaitu;
3.4.1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian dengan berbagai cara yaitu melalui observasi atau wawancara baik secara partisipatif atau pun dengan
wawancara mendalam. Data primer ini didapatkan dengan cara atau tahap sebagai berikut;
Universitas Sumatera Utara
53 •
Observasi merupakan sebuah proses pengamatan terhadap situasi dan kondisi serta lokasi yang akan diteiliti. Tahapan ini diperlukan sebagai
langkah awal sebagai acuan melakukan penelitian. Proses atau tahapan ini juga dapat menjadikan salah satu refrensi bagi hasil penelitian
kedepannya. Adapun hal yang aakan di observasi pada penelitian ini adalah mengenai atau melihat seperti apa perilaku remaja dipedesaan jika
dilihat dari kasat mata. Tidak hanya tingkah laku remaja yang jadi sasaran observasi, namun lokasi penelitian seperti tempat tinggal remaja, sekolah,
dan lingkungan pertemanannya juga tidak luput dari dari observasi yang akan dilakukan. Akan banyak observasi yang dilakukan, namun yang
utama adalah observasi di beberapa desa di Kecamatan Sipispis dilanjutkan dengan salah satu desa yeng dipilih diluar Kecamatan Sipispis
namun tetap dalam wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Selain hal yang berkaitan dengan remaja, fasilitas-fasilitas yang menunjang kesehatan dan
pola perilaku para remaja akan menjadi objek untuk observasi misalnya Puskesmas atau fasilitas kesehatan, kegiatan ekstrakurikuler yang
diadakan pihak sekolah. Observasi bersifat memberi pemahaman awal tentang kondisi lapangan yang akan diteliti.
• Wawancara mendalam adalah sebuah proses tanya jawab antara peneiliti
dengan objek yang diteliti. Tanya jawab ini meliputi pertanyaan tentang hal yang teliti yang dimana pertanyaan telah disiapkan dan disusun secara
sistematis. Tahapan yang dilakukan pun beragam dalam melakukan
Universitas Sumatera Utara
54 wawancara mendalam ini. Untuk menghindari kesalahan dalam menyusun
hasil wawancara ini ada baiknya disiapkan alat perekam sembari catatan kecil sebagai sarana pendukung dalam melakukan wawancara. Dalam
melakukan wawancara diupayakan tidak akan bertele-tele naamun juga tidak terkesan cepat sehingga responden tidak merasa jenuh dengan
pertanyaan yang diajukan peneliti. Adapun wawancara yang dilakukan menggunakan beberapa metode yaitu dengan menawarkan draft
pertanyaan yang dapat diisi dengan diselingi wawancar yang akan membantu dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan.
3.4.2. Data sekunder.