68 ingin menikahkan anaknya yang mengalami kasus hamil di luar nikah. Namun
sejauh observasi yang dilakukan, hanya satu kasus inilah yang penanggulangan kehamilannya dilakukan dengan cara menjauhkan pelakunya dari lingkungan
tempat tinggalnya. Dan untuk yang menggugurkan kehamilan, ini tidak ada di temukan kasusnya. Walau pun sangat minim pengetahuan tentang kehamilan
karena usia yang masih sangat belia, namun kebanyakan dari mereka memilih untuk tetap menjalankan kehamilannya dan melahirkan anak mereka.
4.3. Pengetahuan Seksual Pada Remaja Hamil Di Luar Nikah
Remaja adalah usia yang sangat sensitif dalam hal menerima informasi yang mereka terima dari berbagai media dimana remaja sangat mudah
menerapkan informasi yang mereka terima tanpa tahu mana baik dan buruknya informasi yang mereka terima. Kehadiran pacar yang mereka miliki sedikit
banyak mempengaruhi pola perilaku mereka dalam merespon informasi yang mereka terima. Tidak hadirnya orang tua dalam memberikan pengetahuan seks
kepada remaja menjadikan remaja belajar dari media-media yang ada mulai dari aplikasi Handphone, Warnet, dan lain sebagainya. Hilangnya fungsi Puskesmas
dalam memberikan pelayanan dan pembelajaran kepada remaja tentang pengetahuan Seksual juga sangat disayangkan karena Puskesmas adalah barisan
terdepan dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan di wilayah Kecamatan baik itu Kecamatan Sipispis ataupun Kecamatan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
69 Gambar 5: Perkebunan yang biasa digunakan untuk tempat berduaan
Gambar ini sedikit banyaknya mewakili tempat-tempat yang banyak dikunjungi para remaja bersama pasangannya. Selain tempat menghabiskan waktu
untuk bersama, tempat-tempat ini juga menjadi lokasi mencari kenalan untuk para remaja dengan harapan selanjutnya bisa menjadi pacar mereka. Kontrol yang
kurang dari semua pihak menjadikan kebiasaan ini tidak bisa dihindari dan akhirnya hai yang tidak diinginkan pun tidak dapat di pungkiri. Puskesmas yang
mengalami disfungsi dan diiringi oleh semakin cepat dan mudahnya informasi yang dari media elektronik menjadikan banyaknya informasi salah yang diterima
remaja dan tidak bisa dibalas dengan informasi yang benar oleh yang bersangkutan dengan hal tersebut. Satu hal kemajuan media informasi
Universitas Sumatera Utara
70 memberikan pengaruh positif dalam hal kecepatan informasi yang diterima,
namun dari hal lain tidak sedikit pengaruh negatif yang diberikan, mulai dari informasi yang salah, ataupun pemahaman yang salah dari informasi yang
diterima. Proses dari pengetahuan remaja dapat dilihat secara mudah pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 5: Pengetahuan Seksual Pada Remaja Hamil Di Luar Nikah
Jumlah Informan Sumber Informasi
Media Cetak
Internet Televisi
Guru Orang
tua Penyuluhan
Kesehatan Jumlah
1-3 -
1 1
- -
- 2
4-6 -
4 -
1 -
- 5
7-9 -
- 1
1 -
- 2
10-13 -
2 -
1 1
- 4
Jumlah 1
4 1
6 1
13
Data diatas memperlihatkan bahwa sumber pengetahuan remaja hamil di luar nikah kebanyakan adalah dari media internet dimana informasi itu sangat
diragukan kebenarannya. Walaupun sangat sedikit tingkat kebenaran dari informasi yang didapat, namun informasi itulah yang dijadikan para remaja
tersebut sebagai pedoman pengetahuan seks mereka. Dalam perjalanannya, televisi juga berperan dalam mendidik para remaja dalam hal pengetahuan mereka
tentang sebuah hubungan. Walaupun hubungan Seks tidak ditunjukkan secara langsung, namun secara proses terjadinya hal itu sedikit banyaknya telah
dijelaskan dalam acara di Televisi mulai dari film, sinetron, dan realityshow,
Universitas Sumatera Utara
71 mulai dari bagaimana mereka berpacaran, seperti apa mereka memperlakukan
pasangan mereka, tempat-tempat seperti apa yang mereka jadikan tempat berpacaran dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi apa yang ditiru para remaja.
Mudah ditemukan adanya tempat untuk meniru adegan-adegan yang mereka lihat di media seperti tempat wisata yang dapat dilihat dalam foto
menjadikan kemungkinan akan terjadinya hubungan seks di luar nikah lebih besar. Memang ada tarif untuk tempat seperti itu dimana persatu tempat yang
berukuran 1x1 meter ini dihargai sebesar Rp 5.000-Rp 10.000 sekali pakainya. Sama halnya dengan Gambar 2 yang juga bertarif dalam pemakaiannya, bedanya
jika gambar 2 lebih tersendiri sedangkan gambar berikut ini lebih dekat dengan warung-warung yang ada dengan dagangan yang bervariasi mulai dari makanan
hingga minuman sehingga ada alasan remaja untuk berada ditempat ini. Pemilik tempat ini pun terkesan memang menyediakan tempat ini sebagai salah satu
bentuk cara mereka mencari pelanggan untuk tempat mereka. Tempat yang dimaksud dapat dilihat dibawah ini dimana dapat dilihat
memang sangat sederhana namun memang lingkungan seperti ini mendukung apapun yang dilakukan para remaja walau tidak ekstrim namun untuk sebatas
bermesraan yang dilakukan kalangan remaja tidak sulit untuk dilihat ditempat ini pada hari-hari tertentu. Kontrol yang dilakukan lingkungan pun sulit untuk
ditemui untuk daerah-daerah seperti ini, ada banyak hal yang mendasari terjadinya hal tersebut mulai dari ini adalah tempat wisata dan dikelilingi daerah perkebunan.
Universitas Sumatera Utara
72 Gambar 6: Fasilitas yang diberika Tempat Wisata yang ada di Kecamatan Sipispis
Dari gambar ini dapat dilihat seperti apa sebenarnya fasilitas yang telah disediakan secara sengaja maupun tidak sengaja tetap memberi peluang kepada
remaja untuk melakukan hal-hal diluar normal yang dilakukan para remaja pada umumnya. Sederhananya adalah lingkungan memberikan fasilitas kepada remaja
melakukan hal-hal yang melanggar norma baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Tempat ini dikelilingi pepohonan rimbun yang membatasi orang lain
untuk melihat apa saja yang dilakukan para remaja di bilik-bilik yang tersebut. Pemandangan yang langsung menuju sungai juga mendajikan tempat ini menjadi
sangat ekslusif dan terjaga kerahasiaanya.
Universitas Sumatera Utara
73
4.4. Keresahan Remaja Hamil Di Luar Nikah