Fasilitas Pendidikan Lokasi Penelitian

38 Agama menjadi pedoman hampir semua masyarakat di negara ini, hampir tidak ada lapisan masyarakat yang mengatakan bahwa Agama itu tidak penting. Dalam kehidupan sosial, agama juga dapat diartikan sebagai kontrol bagi masyarakat yang menganut Agama tertentu. Untuk Kecamatan Sipispis, dari 5 Agama yang diakui di negara ini hanya ada 3 Agama yang dianut oleh masyarakat Sipispis yaitu Islam, Protestan, dan Katolik. Jika dilihat dari jumlah pemeluknya, islam menjadi agama dominan yang dianut masyarakat Kecamatan Sipispis dimana dari 35.082 jumlah penduduknya, ada 30.666 jiwa yang menganut Agama Islam, disusul dengan Protestan sebanyak 4.028 jiwa pemeluk, dan Katolik sebanyak 489 jiwa pemeluk. Agama menjadi hal yang harus dijunjung tinggi kehormatannya dan senantiasa dirayakan setiap hari besarnya sehingga Agama akan sangat berpeengaruh terhadap pola perilaku masyarakat di daerah pedesaan BPS Kab. Serdang Bedagai 2012.

3.2.3 Fasilitas Pendidikan

Kebutuhan akan Sekolah Dasar di Kecamatan Sipispis dapat dikatakan sudah terpenuhi. Hal ini terlihat dari ketersediaan sarana Sekolah Dasar dimasing- masing desa. Dari 20 desa yang ada di Kecamatan Sipispis ada 35 Sekolah Dasar yang terbagi jadi dua jenis Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Inpres sekitar 24 dan Sekolah Dasar Ingub sebanyak 11 unit sekolah. Untuk unit sekolah yang ada, setiap desa memiliki sarana Sekolah Dasar 1-2 unit per desanya. Dalam memenuhi kebutuhan akan pendidikan dasar, tentu bukan hanya sarana sekolah yang menjadi acuan. Tolak ukur keberhasilan dalam sebuah pendidikan juga ditentukan oleh keberadaan pengajar atau guru yang tersedia. Kecamatan Sipispis Universitas Sumatera Utara 39 memiliki total pengajar atau guru di Sekolah Dasar sebanyak 318 orang dimana ada 135 guru laki-laki dan 183 guru perempuan. Sedangkan untuk jumlah murid Sekolah Dasar yang ada mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI ada 3.973 siswa. Dalam pembagiannya, kelas I berjumlah 711 siswa, kelas II 613 siswa, kelas III 681 siswa, kelas IV 677 siswa, kelas V 657 siswa, dan kelas VI berjumlah 634 siswa. Dan jika dirata-ratakan, setiap Sekolah Dasar memilki sekitar 113 siswa. Tahapan dalam pendidikan harus menjadi prioritas dalam memajukan kehidupan masyarakat. Sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan mengeluarkan Wajib Belajar 9 Tahun, seharusnya masyarakat harusnya lebih peka terhadap pentingnya pendidikan dalam merubah masa depan. Walaupun SMP yang menjadi batasan wajib belajar yang dikeluarkan pemerintah pusat belumlah cukup, namun diharapkan ini dapat membuka cara berpikir masyarakat tentang seperti apa pentingnya pendidikan. Tahun 2012, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Sipispis mencatat jumlah Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kecamatan Sipispis ada 7 unit dimana terbagi menjadi sekolah swasta dan sekolah negeri. Sekolah Menengah Pertama Negeri berjumlah 3 unit, dan Sekolah Menengah Pertama Swasta Berjumlah 4 unit. Untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri, jumlah siswa yang aktif pada tahun 2012 sekitar 700 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas yaitu kelas VII berjumlah 290 siswa, kelas VIII 222 siswa, dan untuk kelas IX berjumlah 188 siswa. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kecamatan Sipispis jumlah siswanya adalah sebanyak 437 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas yaitu kelas VII 132 siswa, kelas VIII 138 siswa, dan Universitas Sumatera Utara 40 untuk kelas IX berjumlah 167 siswa. Jadi secara keseluruhan jumlah siswa yang sedang melakukan pendidikan dijenjang Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Sipispis mencapai 1.137 siswa. Namun tidak hanya yang umum, namun ada juga Madrasah Tsanawiyah yang sejajar dengan Sekolah Menengah Pertama. Di Kecamatan Sipispis sendiri terdapat 3 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah siswa sebanyak 592 siswa yang telah di akumulasikan kedalam tiga kelas. Untuk kelas VII jumlah siswanya adalah 232 siswa, kelas VIII sebanyak 189 siswa, dan kelas IX adalah 172 siswa. Untuk menciptakan masyarakat yang sadar betapa pentingnya pendidikan, masyarakat harus dilibatkan langsung dalam proses pendidikan terlebih pada usia wajib sekolah. Sebuah kebijakan yang sangat menguntungkan sebenarnya untuk masyarakat Sipispis karena Kabupaten Serdang Bedagai telah menerapkan kebijakan Wajib Belajar 12 tahun untuk semua usia sekolah di Kabupaten Serdang Bedagai. Jadi biaya sekolah untuk beberapa bentuk telah ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten. Walaupun demikian, Sekolah Meningkat Atas belum menjadi prioritas. Mininya sarana Sekolah Menengah Negeri, jarak yang jauh dan buruknya infrastruktur jalan, menjadikan baik itu Sekolah Menegah Atas atau pun Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kecamatan Sipispis tidak jadi pilihan bagi beberapa masyarakat untuk sekolahkan anak-anak mereka. Ada orang tua yang memilih sekolahkan anak mereka dikota agar mutu pendidikan lebih terjamin, baik itu Kota Tebing Tinggi, Kota Siantar, atau Kota Medan. Bahkan tidak jarang yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan anaknya. Terdapat 3 Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Sipispis dengan jumlah siswa Universitas Sumatera Utara 41 mencapai 604 orang yang terbagi kedalam tiga kelas, yaitu kelas X sebanyak 194 siswa, kelas XI 193 siswa, dan kelas XII berjumlah 217 siswa. Sedangkan untuk Sekolah Mengah Kejuruan terdapat 339 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas, kelas X berjumlah 137 siswa, kelas XI 151 siswa, sedangkan kelas XII berjumlah 167 siswa. dari jumlah yang ada, berarti jumlah keseluruhan SMA dan SMK yang ada di Kecamatan Sipispis berjumlah 943 siswa. Sama halnya dengan Madrasah Tsanawiyah untuk yang setingkat dengan SMP, yang setingkat dengan SMA dan SMK juga ada yaitu Madrasah Aliyah. Kecamatan Sipispis memiliki 2 Madrasah Aliyah dengan total siswanya sebanyak 157 siswa yang dibagi kedalam 3 kelas. 53 siswa untuk kelas X, 60 orang siswa untuk kelas XI, dan untuk kelas XII berjumlah 44 siswa.

3.2.4 Fasilitas Kesehatan