29 yang religiusitasnya rendah menunjukkan perilaku terhadap hubungan seksual
bebas tinggi menerima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara pemahaman tingkat agama
religiusitas dengan perilaku seks bebas pada remaja, dimana semakin tinggi pemahaman tingkat agama religiusitas maka perilaku seks bebas semakin
rendah, dan sebaliknya Lutfiah. 2011.
2.6. Peran dan pengaruh media massa dalam memberikan pemahamaan tentang
bahaya seks pranikah kepada remaja.
Martia dalam penelitiannya di salah satu SMA di kota Surakarta dengan 5lima media informasi yang terdiri media, orang tua, teman sebaya, guru,
dengan bentuk informasi yang sama yaitu ciri-ciri remaja, mengenal organ-organ reproduksi, siklus reproduksi perempuan, proses reproduksi laki-laki, kehamilan,
pacaran dan hubungan seksual, kehamilan tidak diinginkan dan aborsi, informasi kontrasepsi, penyakit menular seksual, HIVAIDS, sedangkankan media informasi
yang terakhir yaitu pacar yang memiliki informasi yang berbeda dengan media informasi yang lainnya yaitu mencium pipi, mencium bibir, meraba daerah
sensitif, berpelukan, masturbasionani, oral sex, petting, intercourse. Responden mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dari media
informasi dengan persentase terbesar adalah informasi HIVAIDS 96,7. Responden mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dari orang tua dengan
persentase tertinggi yaitu ciri-ciri remaja 79,7.Responden mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dari teman sebaya dengan persentase tertinggi
yaitu ciri-ciri remaja 90,7. Responden mendapatkan informasi kesehatan
Universitas Sumatera Utara
30 reproduksi dari guru dengan persentase terbesar yaitu ciri-ciri remaja 95,6.
Perilaku seksual remaja dalam berpacaran yang dilakukan responden dengan persentase tertinggi mencium pipi 67,0.
Dari data tersebut dijelaskan bahwa ternyata apa pun informasi yang di dapat para remaja dari lima media informasi diatas, ternyata tidak terlalu
berdampak dengan perilaku remaja saat berpacaran. Dijelaskan juga bahwa teman sebaya dan pacar dalah sumber informasi yang paling didengarkan dan selalu
dapat memberikan pengaruh dengan semua informasi yang diberikan. Hal ini di sebabkan karena pada usia remaja salah satu perkembangan paling menonjol
adalah lebih senang bergaul dengan teman sebaya maupun lawan jenis dibanding dengan lingkungan lain baik itu guru maupun keluarga sekalipun
Berkembangnya media massa dan teknologi komunikasi dan informasi juga dapat mendorong meningkatnya kasus atau fenomena kehamilan di luar nikah.
Dalam kehadirannya seiring dengan perubahan dan kemajuan jaman, teknologi informasi dan media massa juga tidak terlepas memberikan pengaruhnya baik itu
yang positif maupun negatif. Adanya penyalahgunaan dari kemajuan teknologi ini memungkinkan akan ada fenomena yang mungkin tidak di inginkan. Hadirnya
media massa memberikan sumbangan bagi proses reformasi baik di bidang politik ataupun sosial budaya masyarakat. Hal yang dulunya dianggap tabu untuk
diceritakan kini dapat ditayangkan secara bebas dimedia massa, ini menjadikan fungsi media massa pun seakan beralih kearah fungsi yang cenderung negatif.
Banyak film yang terkesan vulgar di tayangkan secara terus menerus dan menjadi hal yang tertanam di pikiran para remaja. Disadari atau tidak, remaja pun
Universitas Sumatera Utara
31 cenderung mengikuti cara bergaul atau berperilaku yang mereka lihat ditelevisi,
mulai dari cara berpakaian, cara bergaul, cara bicara, bahkan cara berpacaran Suryanto dan Kuwatono.
Remaja dengan rasa ingin tahu yang begitu besar akan berusaha mencari jawaban dari rasa penasaran yang ada di pikiran mereka. Rasa penasaran seperti
apa itu hubungan seks, bagaimana melakukan hubungan seks dan seterusnya menjadikan remaja akan mencari jawaban dari manapun untuk memenuhi hasrat
penasaran mereka. Setelah mngetahui rasa penasaran mereka, remaja akan cenderung ingin mencoba melakukannya dengan pacar yang ia miliki. Hadirnya
internet hingga pedesaan menjadikan arus informasi dan komunikasi akan lebih cepat sampai di pedesaan. Akan ada kebiasaan baru yang dilakukan remaja
dengan adanya internet, mulai dari kebiasaan menggunakan jejaring sosial sampai kebiasaan untuk mengakses situs porno yang jumlahnya tidak terhingga di
internet. Dengan intensitas mengakses situs porno yang begitu sering menjadikan remaja akan ingin mencoba dan mempraktekkannya. Hal itu dikarenakan
gampangnya remaja memproses apa yang mereka lihat dalam pikiran mereka dan jika ada kesempatan, mereka akan melakukan apa yang mereka lihat di internet
dengan pacar mereka dan akhirnya akan terjadi hamil diluar nikah Endah. Dkk,2009.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah