dengan  volume  gas  sekitar  2,5  liter  dari  paru-paru  pada  pasien  dewasa,  yang  mana  ini merupakan ruang untuk  pendistribusian zat anestesi inhalasi yang dikirimkan ke sirkuit. FGF
sebesar  500  mLmenit,  misalnya  perubahan  pengaturan  vaporizer  dari  0  ke  5  vol  hanya akan meningkatkan sejumlah uap zat anestesi dari 0 ke 25 mLmenit, sejumlah volume yang
sedikit  bila  dibandingkan  dengan  jumlah  ruang  distribusi.  Oleh  karenanya,  pada  low  flow anesthesia  terdapat  perbedaan  yang  nyata  antara  konsentrasi  gas  segar  zat  anestesi  inhalasi
dengan  konsentrasinya  di  sirkuit  anestesi,  dan  perbedaannya  adalah  yang  lebih  tinggi  yang lebih rendah adalah FGF, tetapi yang lebih rendah dan yang kelarutannya lebih sedikit adalah
zat  anestesi  inhalasi.  Jika  konsentrasi  zat  anestesi  volatile  harus  diubah,  maka  pengaturan vaporizer harus mengikuti konsentrasi zat anestesi yang diaspirasi gambar 2.6.
14,21,31
Gambar 2.6 Pengaturan Vaporizer Isoflurane
1,14,21
.
2.11 Time Constant
Time  constant  adalah  ukuran  untuk  waktu  pengambilan,  dimana  bahwa  perubahan komposisi gas segar akan berdampak kepada perubahan komposisi gas pada sirkuit anestesi.
Berdasarkan  formula  Conway,  Time  constant  T  dapat  dihitung  dengan  membagi  volume pada sirkuit VS dengan selisih antara jumlah zat anestesi inhalasi yang dikirimkan ke sirkuit
VD dan ambilan gas individu VU :
1,14,21
T = VS  VD – VU
Pemberian  volume  pada  sirkuit  dan  pemberian  gas  sesuai  ambilan  individual,  Time constant  berbanding  terbalik  dengan  FGF  gambar  2.7.  Peningkatan  yang  nyata  dari  Time
constant  dapat  dinilai  pada  saat  perubahan  dari  FGF  tinggi  ke  FGF  rendah.  Bilamana komposisi gas yang ada di sirkuit anestesi perlu diubah segera, FGF harus ditingkatkan untuk
akselerasi  wash  in  yang  adekuat  dari  komposisi  gas  yang  diharapkan.  Jika  low  flow anesthesia  dilakukan  dengan  menggunakan  zat  anestesi  volatile  yang  baru,  yang  memiliki
karakteristik  potensi  anestesi  dan  solubility  kelarutan  yang  rendah  seperti  sevofluran  dan desflurane, Time constant akan menjadi lebih pendek secara bermakna oleh karena VD dapat
ditingkatkan dengan lebih tinggi dan VU sangat rendah.
1,14,21,31
Gambar 2.7
Time Constant
14,21
2.12 Fase Pemulihan
Mengikuti Time constant yang panjang, vaporizer dapat ditutup sekitar 15 – 20 menit sebelum akhir prosedur operasi. Jika low flow tetap dilakukan, maka penurunan konsentrasi
zat  anestesi  inhalasi  akan  terlambat.  Selama  masa  pemulihan,  pernafasan  spontan  dapat dipicu distimulasi dengan menggunakan modus ventilasi SIMV
Synchronized Intermittent Mandatory  Ventilation
atau  dengan  ventilasi  manual  assist.  Sekitar  5  menit  sebelum ekstubasi dilakukan wash out dari gas anestesi dengan cara pemberian Oksigen murni dengan
flow  tinggi.  Penatalaksanaan  selanjutnya  dapat  dilakukan  di  ruang  pemulihan  sebagaimana biasanya.
1,14,21
2.13 Karakteristik Low flow Anesthesia
Jika  mesin  anestesi  modern  saat  ini  digunakan  dengan  low  dan  minimal-flow anesthesia,  maka  penurunan  flow  yang  optimal  dapat  dicapai  untuk  diterapkan  secara  rutin
dalam praktik  klinis. Daya  guna dari  low dan  minimal-flow anesthesia menjadi optimal  jika skema standar digunakan untuk mengontrol FGF dan komposisinya. Skema ini jarang sekali
membutuhkan pengaturan berulang terhadap flow gas dan  vaporizer. Seorang Ahli anestesi, harus memahami bahwa  konsentrasi  gas didalam sirkuit anestesi tidak selalu konstan, tetapi
akan berubah-ubah secara lambat dan berkesinambungan selama prosedur anestesi.
14,21,26
Terakhir  namun  tidak  kalah  penting,  skema  standar  untuk  optimalisasi  low  dan minimal-flow
anesthesia  hanya  merupakan  petunjuk.  FGF  dan  komposisinya  haruslah mengadaptasi terhadap reaksi individual setiap pasien dan prosedur operasi.
1,14,21
2.14 Prasyarat Teknis Penatalaksanaan Yang Aman Pada Low Flow Anesthesia