digunakan  absorber  seperti  sodalime  ataupun  baralime  yang  masih  segar.  Keadaan  ini berpotensi  untuk  menimbulkan  terjadinya  hiperkarbia.  Oleh  karenanya  pada  penggunaan
teknik  LFA  minimal  harus  dipantau  kadar  saturasi  oksigen  SpO
2
dengan  pulse  oksimetri dan  kadar  CO
2
end  tidal  CO
2
EtCO
2
dengan  Capnograph,  untuk menghindari  terjadinya komplikasi hipoksia dan hiperkarbia.
1,14
2.8 Praktik Penatalaksanaan Low Flow Anesthesia
2.8.1 Induksi
Premedikasi  dan  induksi  pada  low  flow  anesthesia  mengikuti  skema  induksi  pada umumnya.  Preoksigenasi  dengan  memberikan  Oksigen  murni  lewat  sungkup  wajah  face
mask  diikuti  dengan  injeksi  analgetik  dan  hipnotik  intravena.  Setelah  relaksasi  pelumpuh otot  dan  intubasi  endotrakeal  atau  insersi  Laryngeal  Mask  Airway  LMA,  pasien
dihubungkan ke sirkuit anestesi. Sekitar 85 dari seluruh kasus pemakaian LMA yang ketat dapat  mengaplikasikan  penggunaan  FGF  hingga  0,5  litermenit,  meskipun  jika  pernafasan
dikontrol.  Tidak  ada  prosedur  yang  khusus  yang  dibutuhkan  pada  saat  premedikasi  dan induksi.
1,14,21
2.8.2 Fase Awal Flow Tinggi
Mengikuti guideline  yang  diberikan  oleh  Foldes  atau Virtue,  pada  fase  awal  selama 10 – 15 menit digunakan FGF yang tinggi. Foldes merekomendasikan pengaturan Oksigen 2
litermenit  dan  N
2
O  3,0  litermenit  selama  10  menit  untuk  menjamin  denitrogenisasi  yang adekuat. Jan A. Baum  seorang Profesor di Departemen Anestesi dan Terapi Intensif Rumah
Sakit St.Elisabeth-Stift Jerman  merekomendasikan pengaturan Oksigen 1,4 litermenit dan N
2
O  3,0  litermenit.  Komposisi  gas  segar  ini  menjamin  pada  kebanyakan  pasien  dapat memperoleh  konsentrasi  Oksigen  inspirasi  sedikitnya  30,  mengikuti  rekomendasi  dari
Barton  dan  Nunn.  Berikutnya  pengaturan  vaporizer  seperti  biasanya  selama  fase  awal  ini  : Enflurane 2,5 vol, Isoflurane 1,5 vol, Sevoflurane 2,5 vol, dan Desflurane 4 – 6 vol.
Jika  pengaturan  ini  digunakan  selama  10  –  15  menit  pertama,  konsentrasi  gas  ekspirasi sekitar  0,7  –  0,8  kali  MAC  dari  masing-masing  zat  anestesi  volatile  akan  dapat  dicapai.
Sebagai  tambahan  untuk  MAC  N
2
O  sekitar  0,6,  berhubungan  dengan  konsentrasi  N
2
O sebesar  60,  ini  akan  menghasilkan  suatu  MAC  yang  umum  yaitu  1,3  yang
merepresentasikan  AD95,  konsentrasi  gas  anestesi  yang  menjamin  kecukupan  kedalaman
anestesi  pada  95  pasien  sehingga  mentoleransi  terhadap  insisi  kulit  tanpa  adanya pergerakan.  Alan  D.  Baxter  merekomendasikan  pengaturan  vaporizer  isoflurane  1-3  vol
selama  20-30  menit  pertama.  Kemudian  diturunkan  menjadi  1-2  vol.  Penggunaan  FGF yang tinggi pada fase awal sangat diperlukan untuk denitrogenisasi yang cukup dan wash in
dari  komposisi  gas  inspirasi  ke  dalam  seluruh  ruang  yang  berisi  gas.  Terakhir,  jika  flow diturunkan  terlalu  cepat  ke  nilai  yang  sangat  rendah,  defisiensi  volume  gas  tidak  dapat
dihindarkan sehingga akan mengakibatkan ventilasi yang tidak adekuat.
1,14,21,29,30,31
2.8.3 Penurunan Flow