Pengertian Pemeliharaan Pegawai Pengertian Program Pelayanan Kesejahteraan Pegawai

1.5.1. Pengertian Pemeliharaan Pegawai

Pegawai adalah kekayaan utama setiap organisasi publik, yang selalu ikut aktif berperan dan saling menentukan tercapainya tidaknya tujuan organisasi publik. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan dari pimpinan organisasi publik. Pemeliharan pegawai harus mendapat perhatian yang serius dari pimpinan organisasi publik. Jika pemeliharaan pegawai kurang diperhatikan, maka semangat kerja, sikap, loyalitas pegawai akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian pegawai yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi publik. Menurut Hardiyansyah 2012:108, “pemeliharaan pegawai adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap pegawai, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi publik”. Menurut Edwin B. Flippo dalam Sofyandi 2008:182, berpendapat “the maintenance function of personnel is concerned primarily with preserving the physical, mental and emotional condition of employees”. Di sini diartikan bahwa fungsi pemleiharaan itu menyangkut perlindungan akan fisik, mental dan sikapemosi pegawai”. Berdasarkan defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan pegawai menyangkut masalah pemeliharaan fisik dan mental, yaitu menjaga pegawai agar fisik dan mentalnya tetap sehat dalam menjalankan tugasnya, serta Universitas Sumatera Utara sikap atau emosi pegawai tetap terkontrol. Di samping itu, juga keamaan dan keselamatan pegawai dalam bekerja perlu mendapat jaminan. Dengan demikian, pegawai minimalnya telah sampai pada tingkat kesejahteraan, dan akan mencurahkan segala perhatiannya untuk kepentingan organisasi.

1.5.2. Pengertian Program Pelayanan Kesejahteraan Pegawai

Suatu program dibuat dan disusun adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang akan dijalankan dan diharapkan pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai atau tidak menyimpang dari program yang telah ditetapkan. Menurut Hasibuan 2005:79, “program adalah suatu jenis rencana yang konkrit, karena di dalamnya sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur, anggaran dan waktu pelaksanannya”. Dari uraian tersebut berarti program merupakan sebuah rencana yang mencakup serangkaian kegiatan organisasi yang relatif luas dan mengkhususkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, urutan dan pengaturan waktu serta unit-unit organisasi yang bertanggungjawab atas masing-masing langkah tersebut. Pelaksanaan pelayanan kesejahteraan pegawai banyak terdapat dalam berbagai istilah. Ada yang menggunakan istilah kesejahteraan “benefits”, kesejahteraan pegawai employee benefit atau tunjangan tambahan fringe benefit. Menurut Dessler 2008:174, “tunjangan fringe benefit adalah pembayaran keuangan tidak langsung yang diberikan kepada pegawai, bisa mencakup misalnya asuransi jiwa dan kesehatan, cuti pensiunan, rencana pendidikan dan rabat untuk produksi-produksi perusahaan”. Universitas Sumatera Utara Menurut Dale Yoder dalam buku Hasibuan 2005:186, “benefits may be regarded as the more tangible financial contributions to employes. Special payment to those who are ill, contribution to employees savings, distribution of stock, insurance, hopitalization, and private pensions for example”. Kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada pegawai. Terutama pembayaran kepada mereka yang sakit, uang bantuan untung tabungan pegawai, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di rumah sakit, dan pensiun. Hasibuan 2005:185, berpendapat bahwa “kesejahteraan karyawan adalah adalah balas jasa pelengkap material dan non material yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat”. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesejahteraan, kompensasi tidak langsung bertujuan untuk melakukan pemeliharaan kepada pegawai organisasi guna mencapai tujuan organisasi. Pelayanan kesejahteraan merupakan penghargaan bagi pegawai dalam organisasi, sehingga loyalitas pegawai pada organisasi semakin tinggi. 1.5.3. Bentuk-bentuk Program Pelayanan Kesejahteraan Pegawai Menurut Flippo 2002:62, bentuk-bentuk program kesejahteraan pegawai dikelompok menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Payment for time not worked pembayaran untuk waktu tidak bekerja Tunjangan ini adalah pembayaran dilakukan oleh organisasi pada waktu Universitas Sumatera Utara seorang pegawai tidak bekerja berdasarkan izin organisasi periode istirahat yang dibayar. Tunjangan ini mencakup cuti tahunan, cuti besar, izin meninggalkan pekerjaan dengan tetap mendapat upah keperluan pribadi yang mendesak dan tunjangan hari-hari libur umum maupun khusus serta pemberian tunjangan hari raya. Tunjangan yang temasuk dalam payment for time not worked adalah: a. Cuti tahunan Cuti tahunan adalah hak cuti yang diberikan organisasi kepada pegawai setelah menjalani masa kerja satu tahun. Cuti tahunan dapat dipergunakan secara berkala maupun tidak sama sekali. b. Cuti besar Cuti besar merupakan hari istirahat yang diberikan oleh organisasi kepada pegawai yang mempunyai masa kerja di atas lima tahun. c. Izin meninggalkan pekerjaan dengan tetap mendapat upah. Organisasi tetap memberikan upah kepada pegawai yang meninggalkan pekerjaan, tetapi telah mendapat izin dari organisasi. Hal ini mencakup pula waktu buang air besarkecil, mencuci tangan, ibadah dan lain sebagainya. d. Pembayaran pada hari-hari libur. Setiap organisasi memiliki kebijaksanaan spesifik yang berbeda mengenai hari libur dan liburan. Seperti pemberian tunjangan hari raya berbeda antara organisasi satu dengan yang lain. 2. Hazard protection perlindungan ekonomis terhadap bahaya. Hazard protection merupakan program perlindungan yang diberikan oleh organisasi Universitas Sumatera Utara kepada pegawai yang mengalami kecelakaan pada waktu menjalankan pekerjaan. Kecelakaan diartikan bukan secara fisik, tetapi lebih kepada gangguan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melanjutkan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Sebagai contoh seseorang yang mengalami sakit, cidera, usia lanjut, kematian dan lain-lain. Tunjangan yang termasuk dalam hazard protection adalah: a. Tunjangan pensiun. Pemberian pensiun artinya organisasi memberikan sejumlah uang tertentu secara berkala kepada pegawai yang telah berhenti bekerja setelah menyelesaikan masa kerja tertentu maupun setelah mencapai batas usia tertentu. b. Tunjangan asuransi atau Jamsostek. Program ini berbentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan dan jaminan kematian. Di sini organisasi bisa melakukan kerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung asuransi pegawainya. c. Fasilitas kesehatan dan tunjangan pengobatan. Pendekatan lain yang dilakukan organisasi untuk menangani memuncaknya biaya kesehatan adalah menyediakan langsung pelayanan kesehatan misalnya mendirikan klinik kesehatan. Penyediaan ini erat hubungannya dengan pembuatan program pemeliharaan kesehatan pegawainya. d. Tunjangan bersalin Tunjangan bersalin diberikan kepada pegawai untuk wanita yang mengalami proses persalinan. Universitas Sumatera Utara e. Tunjangan pesangon dan jasa. Sebagian organisasi memberikan uang jasa pada waktu memberhentikan pegawainya. Pemberian ini dilakukan karena menunjukkan perhatian organisasi dari aspek kemanusiaan dan merupakan cara yang baik dalam membina hubungan dengan masyarakat. Besarnya jumlah tunjangan ini disesuaikan dengan beberapa pertimbangan masa kerja, alasan keluar, prestasi dan lain-lain, serta kemampuan organisasi untuk membayar. 3. Employee services pelayanan pegawai. Tunjangan ini meliputi pelayanan ataupun pemberian fasilitas yang bersifat rutin, antara lain fasilitas rekreasi, fasilitas koperasi, fasilitas makanan, tempat ibadah dan pemberian penghargaan khusus. Tunjangan yang termasuk dalam employee service adalah : a. Fasilitas rekreasi. Fasilitas ini diberikan untuk menghilangkan beban pekerjaan dan meningkatkan kebersamaan antara pegawai maupun organisasi. Bagi atasan yang menjadi persoalan pelaksanaan program ini adalah pilihan jenis rekreasi yang memuaskan kebutuhan semua pihak. Artinya apakah kegiatan ini akan disertakan kepada pilihan individu ataukah disponsori oleh organisasi. b. Koperasi. Fasilitas koperasi pegawai didirikan untuk mensejahterakan dan membantu pegawai dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. c. Fasilitas makan. Biasanya pada program ini organisasi memberikan tunjangan makan kepada pegawai yang ingin makan di tempat kerja. Universitas Sumatera Utara d. Fasilitas tempat ibadah. Organisasi menyediakan fasilitas tempat ibadah untuk memenuhi kebutuhan rohani karyawan dan memberikan kesempatan untuk menunaikan kewajiban agamanya di tempat kerja. e. Pemberian penghargaan khusus. Organisasi memberikan penghargaan khusus kepada pegawai yang tingkat loyalitas dan semangat kerjanya tinggi. Tujuannya adalah untuk memotivasi dan meningkatkan semangat pegawai lainnya dalam organisasi. f. Fasilitas transportasi. Dalam hal ini organisasi menyediakan kendaraan untuk transportasi pegawai atau memberikan tunjangan khusus untuk biaya transportasi. Sedangkan menurut Moekijat 2009:29, bentuk program kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil adalah: a. Cuti Pegawai Negeri Sipil Cuti PNS adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Jenis-jenis cuti adalah: 1. Cuti tahunan. Cuti tahunan diberikan kepada PNS, termasuk calon PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 satu tahun secara terus menerus, kecuali PNScalon PNS yang menjadi guru pada sekolah dan dosen pada perguruan tinggi negeri, baik yang mengajar pada sekolah maupun perguruan tinggi negeri maupun yang diperkerjakan atau diperbantukan untuk mengajar pada sekolah atau perguruan tinggi swasta. Bekerja Universitas Sumatera Utara secara terus menerus adalah bekerja dengan tidak terputus karena menjalankan cuti di luar tanggungan negara, atau karena diberhentikan dari jabatan dengan menerima uang tunggu. Lama cuti selama 12 duabelas hari kerja. 2. Cuti besar Cuti besar diberikan kepada PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 6 tahun secara terus menerus termasuk masa kerja sebagai calon PNS untuk mendapatkan cuti besar yang pertama. Lamanya tiga bulan, termasuk cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan. 3. Cuti sakit Cuti sakit diberikan kepada PNS yang menderita sakit. Lama cuti sakit mulai dari 1 satu hari sampai 1 satu tahun 6 enam bulan. 4. Cuti bersalin Cuti bersaling diberikan kepada PNS wanita untuk persalinan anaknya yang pertama dan kedua. Persalinan pertama adalah persalinan pertama sejak yang bersangkutan menjadi PNS. Untuk persalinan ketiga dan seterusnya, kepada PNS wanita diberikan cuti di luar tanggungan negara. Cuti bersalin selama tiga bulan, yaitu sebulan sebelum dan 2 bulan sesudah persalinan. 5. Cuti karena alasan penting Cuti karena alasan penting diberikan kepada PNS adalah cuti karena: - Ibu, bapak, istrisuami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras atau meninggal dunia. Universitas Sumatera Utara - Salah seorang anggota keluarga dari orang tersebut di atas meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku, PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia itu. - Melangsungkan perkawinan yang pertama - Alasan penting lainnya yang ditetapkan kemudian oleh Presiden. Lama cuti karena alasan penting adalah 2 bulan. 6. Cuti di luar tanggungan negara. Cuti di luar tanggungan negara diberikan kepada PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerus karena alasan-alasan pribadi yang penting dan mendesak. Lamanya 3 tiga tahun dan dapat diperpanjang selama setahun apabila ada alasan-alasan penting. b. Pengobatan, perawatan, dan rehabilitasi. Pengobatan, perawatan, dan rehabilitasi diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS, pegawai bulanan di samping pensiun, Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan oleh pejabat yang berwenang pada badan-badan swasta yang mengalami kecelakaan karena dinas, atau menderita sakit karena dinas. Pegawai tersebut berhak memperoleh pengobatan, perawatan atau rehabilitasi atas biaya negara. c. Tunjangan cacat Tunjangan cacat diberikan kepada PNS dan CPNS, pegawai bulanan di samping pensiun, PNS yang diperbantukan oleh pejabat yang berwenang pada badan-badan swasta oleh tim penguji kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja Universitas Sumatera Utara lagi dalam semua jabatan negeri, yang disebabkan karena cacat karena dinas, berhak menerima tunjangan cacat atas pensiun yang berhak diterimanya. Besarnya pensiun tersebut adalah pensiun yang tertinggi bagi PNS yaitu 75 dari gaji pokok. d. Uang duka tewas dan biaya pemakaman 1 Uang duka tewas Uang duka tewas diberikan kepada istri atau suami Pegawai Negeri Sipil termasuk calon PNS, pegawai bulanan di samping pensun, Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan pada badan-badan swasta yang tewas. Besarnya uang duka tewas 6 enam kali penghasilan bersih sebulan. Yang termasuk penghasilan bersih adalah penghasilan setelah dipotong iuran atau potongan wajib. Penghasilan terdiri dari gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan kalau ada, tunjangan lain yang berhak diterimanya. Iuranpotongan wajib terdiri dari 4,5 untuk iuran dana pensiun, 2 untuk iuran pemeliharaan kesehatan dan 3,34 untuk iuran tabungan hari tua. 2 Biaya pemakaman Biaya pemakaman diberikan kepada istri atau suami Pegawai Negeri Sipil termasuk calon PNS, pegawai bulanan di samping pensun, Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan pada badan-badan swasta yang tewas. e. Pensiun Pegawai Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri Sipil yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara. Universitas Sumatera Utara Pensiun pegawai dan pensiun jandaduda diberikan sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri, selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas Pemerintah. Syarat pokok untuk memperoleh hak pensiun pegawai adalah telah mencapai usia sekurang-kurangnya 55 tahun, memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun dan telah diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri. 1.5.4. Tujuan dan Manfaat Program Pelayanan Kesejahteraan Pegawai Pelaksanaan program pelayanan kesejahteraan pegawai membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, program harus ditetapkan tujuan dan manfaatnya lebih jelas, agar diperoleh apa yang dapat dihasilkan secara nyata bagi organisasi dan khususnya bagi para pegawai. Program pelayanan kesejahteraan pegawai bermanfaat dalam mendukung organisasi mencapai tujuannya. Menurut Hasibuan 2005:187, tujuan pemberian kesejahteraan pegawai, sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan pegawai pada organisasi. Pegawai akan merasa berkewajiban untuk membalas apa yang telah diberikan organisasi kepada mereka, padahal sebenarnya pelayanan kesejahteraan pegawai adalah merupakan hak pegawai. 2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai beserta keluarganya. Pelayanan kesejahteraan yang berikan organisasi kepada pegawai dan keluarganya, misalnya berupa tunjangan kesehatan, bantuan biaya pendidikan anak bagi yang telah berkeluarga maupun yang ingin meneruskan pendidikannya. Hal ini akan memberikan ketenangan dalam Universitas Sumatera Utara bekerja bagi pegawai, sehingga tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya pendidikannya beserta anaknya. 3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja pegawai. Setelah kebutuhan pegawai dipenuhi oleh organisasi, pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat dan berdisiplin dalam melaksanakan tugasnya, sehingga produktivitas kerjanya meningkat. 4. Menurunkan tingkat absensi dan turnover pegawai. Dengan adanya jaminan atas kelangsungan hidup dan pekerjaan mereka, pegawai lebih bersemangat bekerja, malas bolos kerja dan tidak akan pindah kerja ke tempat lain. 5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman. Lingkungan dan suasana kerja yang baik menyenangkan terwujud apabila lingkungan kerja bersih, ruang kerja memiliki penerangan dan ventilasi yang cukup, peralatan kerja ditata rapi, rekan kerja saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya yang dibebankan oleh atasan. 6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Lingkungan dan suasana kerja yang menyangkan akan membantu kelancaran pelaksanaan tugas pegawai, sehingga tujuan organisasi akan tercapai sesuai dengan yang direncanakan. 7. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas kerja. Dalam keadaan sehat pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan organisasi; dan jika tugas dilaksanakan sungguh- sungguh akan meningkatkan kualitas kerja pegawai. Universitas Sumatera Utara 8. Mengefektifkan pengadaan pegawai. Pelayanan kesejahteraan pegawai yang diberikan organisasi dapat menarik minat para calon pegawai untuk ikut serta berkarya pada organisasi. 9. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Pemberian fasilitas kesejahteraan kepada pegawai, organisasi dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia. 10. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan organisasi. Jika pegawai telah dibekali pengetahuan, keterampilan dan pengalaman sesuai bidang tugasnya, maka resiko kecelakaan dan kerusakaan peralatan yang disediakan perusahaan dapat diminimalkan. 11. Meningkatkan status sosial pegawai beserta keluarganya. Pelayanan kesejahteraan yang diterima pegawai dan keluarganya dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari, sehingga dengan pemenuhan tersebut kesejahateraan pegawai akan meningkat. Peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil PNS diusahakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan sehingga pada akhirnya Pegawai Negeri Sipil dapat memuaskan perhatian sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya. Menurut Wursanto 2007:96, tujuan peningkatan kesejahteraan PNS adalah: 1 Memberikan ketenangan dan ketentraman baik kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan maupun kepada keluarganya. 2 Memberikan bantuan kepada Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya, baik material maupun spritual. Universitas Sumatera Utara 3 Memberikan motivasi kepada Pegawai Negeri Sipil sehingga mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. 4 Meningkatkan loyalitas Pegawai Negeri Sipil. Usaha meingkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil tersebut meliputi kesejahteraan material dan spiritual, seperti jaminan hari tua, bantuan perawatan kesehatan, bantuan kematian, ceramah keagaman,dan lain-lain. Program-program kesejahteraan pegawai telah mengalami perkembangan yang meluas. Banyak sebab yang menjadikan makin diperhatikannya masalah kesejahteraan pegawai ini. Karena itu organisasi berusaha memberikan apa yang dirasa baik untuk para pegawai, agar mereka tidak membentuk organisasi buruh. Menurut Sunyoto 2012:249, adapun sebab-sebab makin berkembangnya program kesejahteraan pegawai adalah: a. Perubahan di dalam sikap para pegawai, yang disebabkan terutama oleh makin meningkatnya tarif pendidikan pegawai. b. Permintaan dari organisasi-organisasi buruh. c. Permintaan dari pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk undang-undang atau peraturan-peraturan. d. Persaingan yang makin berat yang mengakibatkan para pengusaha harus berusaha untuk memberikan berbagai jaminan agar para pegawai tidak lari dari perusahaan. e. Adanya pengawasan terhadap tinggi rendahnya tingkat upah, terutama dari perkumpulan para pengusaha untuk mencegah persaingan dalam pemberian upah. Hal ini akan mengakibatkan pengusaha tidak bisa begitu saja menaikkan Universitas Sumatera Utara tingkat upah, dan untuk mengatasinya kadang-kadang pengusaha memberikan kenaikan dalam bentuk jaminan sosial kepada para pegawainya. Sunyoto 2012:249, mengemukakan bahwa manfaat yang diperoleh dari diselenggarakannya program kesejahteraan pegawai sebagai berikut: 1. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif. 2. Memperbaiki semangat dan kesetiaan pegawai. 3. Menurut tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja. 4. Memperbaiki hubungan masyarakat. 5. Mengurangi pengaruh organisasi buruh 6. Mengurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi.

1.5.5. Faktor-faktor yang Mendorong Berkembangnya Program Pelayanan Kesejahteraan Pegawai