untuk masyarakat yang dapat memberdayakan masyarakat dan membuat masyarakat menjadi mandiri serta memunculkan jiwa
kepemimpinan bagi masyarakat melalui BKM dan KSM. Selain itu kepala desa dibantu oleh Kepala Dusun untuk menjembatani
pelaksanaan PNPM Mandiri. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan ditanggung jawabi oleh Penanggung jawab operasional kegiatan yang
berasal dari Kecamatan.
38
2. BKM
Badan Kswadayan Mayarakat merupakan relawan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menjamin keterlibatan semua
lapisan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. BKM Makmur Mandiri merupakan wadah bagi masyarakat sekaligus menjadi motor upaya penanggulangan
kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur yang membuat masyrakat menjadi mandiri.BKM Makmur mandiri terdiri dari
Koordinator BKM, Sekretaris BKM, Unit Pelaksana Lingkungan UPL, Unit Pelaksana Keuangan UPK, Unit Pelaksana Sosial UPL
dan delapan orang anggota. Dalam melasanakan tugasnya, BKM dan Unit Pelaksana Kegiatan dibantu oleh Tim Fasilitator Kelurahan yang
terdiri dari Faskel Tehnik, Faskel Ekonomi dan Faskel Sosial Community Development.
38
Wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
3. KSM Kelompok Swadaya Masyarakat
Kelompok Swadaya Masyarakat merupakan wadah bagi masyarakat untuk memanfaatkan dana Bantuan Langsung yang diberikan melalui
PNPM Mandiri Perkotaan. KSM dibentuk melalui musyawarah atau pertemuan dengan warga yang beranggotakan perwakilan dari
beberapa masyarakat. KSM diorganisasikan oleh tim relawan BKM dan dibantu oleh tim fasilitator. KSM juga bertugas sebagai pelaksana
kegiata terkait pemberdayaan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR KEPENGURUSAN PNPM MANDIRI BKM MAKMUR MANDIRI
DESA SUKA MAKMUR KECAMATAN DELITUA
PERIODE 2012-2015
Koordinator BKM : H. Sawaludin, S.Pd
Anggota :1. Ety Herawati Rapotan
5. Ritonga 2. Ramli
6. Raudatul Ulfa 3. Suriadi Raudatul
7. Hikma Nizar 4. Damrul Qomar
8. Qomaruddin
Sekretaris BKM : Eko Pepsiyandi,S.Pd
Unit Pelaksana Ekonomi : Darman Purba Unit Pelaksana Lingkungan : Supriadi
Unit Pelaksana Sosial : Sabariah
Universitas Sumatera Utara
IV.1.2 Pemahaman Informan Mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana pemahaman informan mengenai PNPM Mandiri perkotaan yang ada di daerah tersebut sehingga
masyarakat Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua mampu mencapai tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada
pembangunan infrastruktur. Setelah dilakukannya penelitian, dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Suka Makmur memiliki pemahaman yang baik terhadap
PNPM Mandiri Perkotaan. Hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat dapat menjelaskan mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perkotaan dan tujuan dari program itu sendiri. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dilapangan, sebagian
masyarakat mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan merupakan program dari pemerintah pusat untuk mengentasi
kemiskinan dan memiliki tiga jenis bidang kegiatan “Tri Daya” meliputi bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sangat membantu masyarakat untuk
pembangunan Desa Suka Makmur. Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan ini khususnya di bidang lingkungan pada
pembangunan infrastruktur masyarakat merasa diberdayakan dengan adanya kerja sama antar masyarakat melalui kegiatan gotong-royong untuk melaksanakan
pembangunan yang merupakan kebutuhan mereka sendiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sekretaris BKM Makmur Mandiri yang
menjelaskan bahwa PNPM Mandiri Perkotaan merupakan program yang mempunyai 3 bidang kegiatan yaitu bidang sosial, bidang ekonomi dan bidang
Universitas Sumatera Utara
lingkungan. Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang di laksanakan di Desa Suka Makmur ini memberikan dampak yang sangat luar biasa
yaitu terlaksananya pemerataan pembangunan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua. Program ini merupakan program bagus karena dapat membantu
masyarakat miskin, miskin bukan di lihat dari segi fisiknya saja akan tetapi karena tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat di Desa Suka Makmur Kecamatan
Delitua.
39
Dalam penemuan di lapangan, ada juga sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
merupakan program dari pemerintah yang diberikan oleh masyarakat untuk pembangunan infrastruktur saja. Mereka hanya mengetahui bahwa program ini
merupakan program dari pemerintah untuk membangun jalan, drainase dan prasarana lainnya, mereka tidak mengetahui bahwa Program Nasional
Pemberdayaan Mayarakat Mandiri ini mempunyai kegiatan di bidang sosial, dan Ekonomi bergulir yang dapat memberdayakan mereka sehingga menjadi mandiri
dan mampu memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan pada saat peneliti melakukan
wawancara dengan masyarakat mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Dia mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri ini merupakan program yang memberikan bantuan untuk masyarakat agar masyarakat menjadi berdaya melalui kegiatan gotong- royong
yang programnya sendiri hanya pada kegiatan pembangunan infrastruktur saja.
40
39
Wawancara dengan Sekretaris BKM Mankmur Mandiri, Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014
40
Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Suwarjono SE pada tanggal 28 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah memahami Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan sehingga masyarakat lebih mudah untuk melaksanakan serta mencapai tujuan dan sasaran dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Perkotaan pada pembangunan Infrastruktur di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
IV.1.3 Partisitipasi Masyarakat dalam Perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
Sesuai dengan konsep PNPM Mandiri Perdesaan bahwa masyarakat diharapkan dapat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program.
Begitu pula dengan proses perencanaan, masyarakat harus dilibatkan agar masyarakat mengetahui usulan- usulan prioritas kegiatan serta dapat mengetahui
hal- hal apa saja yang akan di laksanakan dalam Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri.
Dalam hal peneliti ingin melihat partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Dalam perencanaan PNPM Mandiri perkotaan yang
dilaksanakan di Desa Suka Makmur dapat di katakan bahwa sebahagian masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang
dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara di lapangan bahwa mereka mengatakan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan
pembangunan yang akan dilakukan dengan mengusulkan serta merembukkan rencana- rencana yang diperlukan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam
perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan yaitu dengan menghadiri musyawarah
Universitas Sumatera Utara
yang diadakan terkait pelaksanaan pembangunan. Setiap ada musyawarah dikantor Desa, tidak semua masyarakat ikut dilibatkan dan ikut berpartisipasi.
Akan tetapi, hanya sebahagian masyarakat saja dari perwakilan KSM yang diundang. Musyawarah yang dilaksanakan di Kantor desa dihadiri oleh
BKMBadan Kswadayaan Masyarakat Mandiri, fasilitator kelurahan, kepala desa serta perwakilan KSM yang terdiri dari anggota masyarakat. Masyarakat juga
mengatakan dalam rapat yang dilaksanakan oleh BKM, hanya perwakilan masyarakat saja yang hadir kurang lebih berjumlah 2 orang. Akan tetapi, jika
musyawarah di adakan di dusun banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi. Penulis mendapatkan data yang ditemukan di lapangan melalui wawancara
dengan Fasilitator Kelurahan Faskel Infrastruktur yang mendampingi serta memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan yang
dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Dia menjelaskan bahwa sebelum di laksanakannya kegiatan maka terlebih dahulu diadakan Musyawarah Persiapan
Pelaksanaan Kontruksi MP2K yang di laksanakan di Kantor desa dan bisa juga di rumah warga, musyawarah ini diadakan dengan mengumpulkan warga diagar
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik.
41
Dalam penelitian di lapangan ditemukan juga bahwa masyarakat tidak berpartisipasi dalam proses perencanaan, yang ikut bermusyawarah hanya Badan
Kswadayaan Masyarakat saja dan dari pemerintah desa. Bahkan, Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan PNPM Mandiri desa Suka Makmur menganggap
bahwa KSM yang terdiri dari masyarakat hanya sebagai pelaksana kegiatan di lapangan, BKM dan dan Perangkat Desa yang terdiri dari kepala desa, LKMD,
41
Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Harry Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
kepala Dusun dan Fasilitator Kelurahan yang melaksanakan kegiatan musyawarah dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Desa Suka
Makmur Kecamatan Delitua.
42
Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada informan, partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri di Desa Suka Makmur Kecamatan
Delitua dinyatakan belum maksimal. Hal ini dikarenakan dalam musyawarah di Kantor Desa hanya perwakilan masyarakat saja yang ikut menghadiri rapat. Tetapi
dalam musyawarah yang diadakan di dusun masyarakat banyak yang ikut serta untuk berkontribusi dalam musyawarah kegiatan yang akan dilaksanakan di dusun
mereka.
IV.1.4 Patisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
Partisipasi masyarakat merupakan hak azasi, sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam melaksakan pembangunan.
Kesempatan tersebut perlu diberikan karena tujuan pembangunan adalah untuk menigkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang mereka
inginkan. Masyarakat sendiri yang akan merasakan dan menilai hasil dari pembangunan yang telah dilaksanakan. Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan
PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur yang ditemukan dalam penelitian yaitu bagaimana bentuk partisipasi yang diberikan masyarakat dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur.
42
Wawancara dengan PJOK, Bapak Syahril S.sos pada tanggal 24 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
Pada saat penelitian berjalan, penulis melihat kegiatan lingkungan PNPM Mandiri pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan yaitu pembangunan
rabat beton, pembuatan drainase, pemavlingan jalan dan berbagai pembangunan lainnya. Berdasarkan kondisi di lapangan, penulis menemukan bahwa masyarakat
yang banyak berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur adalah masyarakat berjenis kelamin laki-laki dari pada masyarakat jenis kelamin perempuan.
Pada tahun pertama dilaksanakannya PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur mendapatkan dana sebesar Rp 200.000.000,- dan memiliki tingkat
partisipasi yang sangat tinggi. Tahun Kedua, desa Suka Makmur menerima dana bantuan sebesar Rp.100.000.000,- yang tidak membuat turunnya partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Akan tetapi, dapat dibandingkan dari tahun- tahun sebelumnya partisipasi
masyarakat di tahun 2013 sedikit menurun dikarenakan pada tahun 2013 pemerintah hanya menyediakan dana sebesar Rp. 75.000.000,- sehingga
pembangunan yang dilaksanakan dari PNPM Mandiri Perkotaan semakin sedikit yang membuat tidak banyak dilakukan pembangunan .
43
Masyarakat Desa Suka Makmur banyak yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur. Hal ini
bisa dilihat bahwa dalam penelitian, banyak masyarakat yang menjelaskan mereka ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang
dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Dalam pelaksanaan pembangunan jalan, ada juga masyarakat Desa Suka Makmur juga memberikan kontribusi dalam
pembebasan lahan, yaitu apabila jalan yang akan dibangun kecil maka masyarakat
43
Wawancara dengan Kepala Desa,Bapak Darwin Effendi Siregar pada tanggal 2 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
bersedia memberikan sedikit lahannya agar jalan yang akan dibangun tidak terlalu kecil.
Wujud partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur adalah
dalam bentuk swadaya masyarakat. Partisipasi masyarakat tidak dibatasi bentuk dan jumlahnya. Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, masyarakat
memberikan kontribusinya dalam bentuk tenaga, materil, serta pikiran. Hal ini ini dapat di lihat ketika peneliti mewawancarai masyarakat, mereka menjelaskan
bahwa masyarakat Desa Suka Makmur mengadakan kegiatan gotong-royong untuk bersama-sama berkumpul mengerjakan pembangunan yang akan di
laksanakan. Selain itu, masyarakat juga berpartisipasi dengan memberikan pikiran yaitu relawan masyarakat yang terdiri dari BKM, Perwakilan KSM ikut serta
dalam Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kontruksi MP2K, pemilihan BKM dan juga rembuk warga yang diadakan di kantor desa dan di dusun masing-masing
dengan di damping oleh penanggung jawab oprasional kegiatan, fasilitator kelurahan serta kepal desa.
Selain memberikan tenaga dan pikirannya, masyarakat juga mengatakan bahwa mereka memberikan swadaya dalam bentuk materil, semua informan
menjelaskan mereka memberikan makanan dan minuman konsumsi untuk orang-orang
yang berpartisipasi
pada kegiatan
gotong-royong dalam
menyelesaikan pembangunan. Bagi masyarakat yang tidak sempat meluangkan waktunya untuk bergotong-royong, biasanya mereka menyumbangkan dana untuk
menambah kurangnya dana dalam pelaksanaan pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaaan pembangunan infrastruktur masyarakat menyatakan bahwa mereka tidak menerima upah sebagai bentuk imbalan partisipasi yang
mereka berikan pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Justru masyarakat bersyukur karena dengan adanya Program Nasional
Pemberdayaan Mandiri yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur masyarakat menjadi sangat terbantu. Pada pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan ini
masyarakat merasa bahwa pembangunan ini merupakan kebutuhan mereka sendiri, oleh karena itu masyarakat benar-benar ikut memberikan kontribusinya
dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur.
Secara umum kegiatan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan sudah membuka kesempatan sebesar-besarnya
bagi masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Namun ada juga masyarakat yang tidak memberikan
partisipasinya dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Mereka hanya berpartisipasi dalam perencanaan saja dengan mengusulkan agar di lakukannya
pembangunan di lingkungan mereka serta ikut memberikan saran yang dapat mendukung jalannya pembangunan. Namun setelah usulan mereka tidak ikut
berpartisipasi dalam proses pengerjaan . Pembangunan rabat beton yang di laksanakan di dusun mereka dikerjakan dengan menggunakan tenaga kerja dari
luartukang. Hal ini dikarenakan jumlah kepala keluarga yang tidak memungkinkan untuk di adakannya gotong-royong pada pembangunan yang di
Universitas Sumatera Utara
laksanakan di lingkungan mereka serta masyarakat memiliki kesibukan dalam bekerja sehingga tidak dapat meluangkan waktunya untuk berpartisipasi.
44
Dalam penyediaan program juga harus memfasilitasi masyarakat agar masyarakat memiliki kemampuan untuk memberdayakan dirinya, fasilitas yang
dapat diberikan yaitu dengan memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat agar masyarakat mampu mengembangkan kreatifitasnya dan juga menumbuhkan
kemampuan masyarakat. Pada saat penelitian berjalan, penulis juga ingin mengetahui apakah masyarakat ikut dilibatkan dalam kegiatan pelatihan.
Masyarakat Desa Suka Makmur tidak berpartisipasi dalam pelatihan-pelatihan yang di adakan PNPM Mandiri. Berdasarkan data yang ditemukan di lapangan,
masyarakat menjelaskan bahwa mereka memberikan swadaya sebagai bentuk kontribusi dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Akan tetapi,
beberapa masyarakat menjelaskan bahwa selain tidak ikut serta dalam proses musyawarah ternyata masyarakat juga tidak di libatkan dalam pelatihan-pelatihan
yang ada dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Dalam memberikan kontribusinya pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa
Suka Makmur, tenyata masyarakat tidak menerima upah imbalan. Justru masyarakat sangat bersyukur karena dapat merasakan manfaat dari pembangunan
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
45
Dari hasil wawancara yang disampaikan informan di lapangan, dapat di simpulkan bahwa partisipasi masyarakat Desa Suka dalam pelaksanaan PNPM
Mandiri Perkotaan di bidang lingkungan adalah baik. Hal ini dapat dilihat karena
44
Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Wagimun pada tagal 28 Januari 2014.
45
Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Tobang Batu bara, pada tanggal 21 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Akan
tetapi ada juga masyarakat yang berpartisipasi hanya sekedar mengusulkan agar di adakannya
pembangunan di
lingkungan mereka
dan pelaksanaan
pembangunannya di laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja dari luartukang. Partisipasi masyarakat Desa Suka Makmur dalam Pelaksanaan
PNPM Mandiri pada pembangunan infrastruktur tidak di ukur dengan adanya imbalanupah dari kontribusi mereka, melainkan karena pembangunan yang
dilaksanakan merupakan kebutuhan mereka.
IV.1.5 Partisipasi Masyarakat dalam Pemanfaatan Hasil Pembangunan
Dalam pembuatan suatu program, tentu ada tujuan yang akan dicapai. Suatu program pembangunan dapat di katakan mencapai tujuan apabila dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang. Sama halnya dengan pembangunan infrastruktur melalui PNPM Mandiri perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka
Makmur dapat di katakan mencapai tujuan yang efektif apabila masyarakat mendapatkan manfaat dari program ini. Untuk itu peneliti melakukan wawancara
mengenai manfaat pembangunan infrastruktur kepada masyarakat di Desa Suka Makmur.
Masyarakat desa Suka Makmur merasa sangat bersyukur dengan adanya program yang memberdayakan mereka yang membuat mereka menjadi mandiri
dengan kegiatan gotong-royong dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Sejak adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri melalui
pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Delitua membuat pembangunan di desa Suka Makmur kurang lebih 90 dapat dirasakan oleh masyarakat desa.
46
Masyarakat Desa Suka Makmur merasakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan melalui Pembangunan infrastruktur
memberikan banyak manfaat. Hal ini bisa dilihat bahwa saat di wawancarai masyarakat dapat menjelaskan manfaat yang mereka rasakan pada pembangunan
infrastruktur. Dengan adanya pembangunan infrastruktur maka pembangunan di Desa Suka Makmur menjadi terlaksana karena terbangunnya jalan yang bagus,
tidak rusak lagi. Selain itu masyarakat merasa tersentuh oleh pembangunan, karena melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ini
lingkungan menjadi tidak banjir karena adanya pembuatan drainase sehingga paret tidak tersumbat. Melalui pembangunan infrastruktur ini masyarakat dapat
merasakan jalan yang bagus serta memudahkan akses bertransportasi bagi masyarakat desa .
Jika dilihat dalam hal pemeliharan hasil pembangunan, berdasarkan catatan yang peneliti peroleh selama penelitian serta berdasarkan observasi
peneliti dilapangan, masyarakat kurang memelihara hasil dari pembangunan yang telah mereka kerjakan sendiri. Dari observasi yang peneliti lakukan, jalan-jalan
yang telah dibangun tidak terpelihara, banyak jalan yang telah dibangun mengalami kerusakan, masyarakat membuat polisi-polisi tidur yang tinggi, jalan
serta telah banyak yang berlubang. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk merawat pembangunan infrastruktur yang telah
46
Wawancara dengan Unit Penanggung Jawab , Bapak Darman Purba pada tanggal 11 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
dikerjakan sebagai kepentingan umum. Dan tidak adanya inisiatif sendiri yang muncul dari masyarakat untuk memilihara hasil pembangunan.
Hasil observasi yang peneliti lakukan didukung oleh pernyataan Bapak Kepala Desa Suka Makmur yang mengatakan bahwa pemeliharaan pembangunan
membutuhkan dana, sementara dalam hal pemeliharaan ini belum ada dana yang disediakan dari PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka
Makmur. Makanya sudah ada jalan telah dibangun dan mengalami kerusakan karena tidak terpelihara.
47
Dari hasil wawancara, dapat dikatakan bahwa masyarakat desa Suka Makmur merasakan manfaat pembangunan infrastruktur melalui Program
Nasional Pemberdayaan Mandiri. Manfaatnya yaitu dapat meningkatkan akses bagi masyarakat, terlaksananya pembangunan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Pembangunan infrastruktur juga merupakan kegiatan yang dapat memberdayakan masyarakat karena masyarakat sendiri yang melaksanakannya
sesuai kebutuhan yang diinginkan masyarakat melalui partisipasi yang diberikan oleh masyarakat Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
Namun, dalam hal pemeliharaan, masyarakat tidak memberikan partisipasinya dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan pemeliharaan
kepentingan umum dan tidak tersedianya dana pemeliharaan pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
47
Wawancara dengan Kepala Desa Suka Makmur, Darwin Effendi SRG BA, pada tanggal 2 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
IV.1.6 Alasan Masyarakat Berpartisipasi dan Tidak Berpartisipasi dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan
Delitua
Selain melihat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, penulis juga tertarik untuk
melihat alasan- alasan masyarakat untuk berpartisipasi dan tidak berpartisipasi. Hal ini dapat melihat factor yang dapat mendukung partisipasi masyarakat. Dalam
penelitian, penulis menemukan bahwa banyak alasan yang membuat masyarakat ikut berpartisipasi dan tidak ikut berpartisipasi dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri
Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua Masyarakat berpartisipasi pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di
Desa Suka Makmur karena mereka memiliki kepedulian terhadap lingkungannya. Mereka merasa dusun mereka terbangun dengan adanya pembangunan prasarana
dan akses bagi masyarakat melalui program yang bagus dari pemerintah. Mendapatkan jalan yang bagus, tidak rusak dan lingkungan tidak becek membuat
masyarakat terdorong untuk memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Dengan hal demikian maka
menimbulkan masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan terpenuhinya kebutuhan mereka.
Selain itu, masyarakat juga menjelaskan bahwa berpartisipasi dalam program pembangunan merupakan kewajiban mereka sebagai masyarakat agar
dapat membantu kelancaran serta pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini dilakukan karena dengan dilaksanakannya PNPM Mandiri Perkotaan di
Desa Suka Makmur, masyarakat merasa dusun mereka terbangun karena
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya pembangunan prasarana dan akses bagi masyarakat sehingga timbul kesadaran bagi masyarakat untuk memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan
PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
48
Tidak tertutup pula bagi siapa saja masyarakat yang ingin terlibat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
Dalam penelitian di lapangan, penulis juga menemukan alasan yang membuat masyarakat tidak ikut berpartisipasi. Mereka tidak ikut berpartisipasi secara
langsung sampai pada tahap pelaksanaan dikarenakan jumlah kepala keluarga di lingkungan mereka hanya sedikit dan tidak memungkinkan masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan gotong-royong. Oleh karena itu, mereka menggunakan tukang tenaga dari luar dengan alasan untuk memperoleh kualitas pembangunan
jalan yang lebih bagus di bandingkan dengan hasil yang di kerjakan oleh masayarakat melalui kegiatan gotong-royong. Alasan lain yang membuat
masyarakat tidak mau berpartisipasi yaitu karena masyarakat sibuk dengan urusan masing- masing dan tidak memiliki tingkat kesadaran yang tinggi.
Sebelumnya juga sudah di jelaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di tahun ini
lebih menurun di bandingkan tahun- tahun sebelumnya. Hal ini di sebabkan karena semakin sedikitnya budget yang di sediakan pemerintah untuk Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, sehingga tidak banyak pembangunan yang dapat terlaksana.
49
48
Wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014
49
Wawancara dengan Kepala Desa, Bapak Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka dapat dilihat bahwa alasan masyarakat mau berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada
pembangunan infrastruktur ini karena masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi, masyarakat menganggap bahwa pembangunan yang dilakukan merupakan
kebutuhan mereka yang dapat membuka akses, dan membangun daerah mereka sendiri. Selain itu, alasan yang membuat masyarakat tidak berpartisipasi langsung
dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri karena masyarakat kurang peduli dan tidak memiliki tingkat kesadaran yang tinggi .
IV.1.7 Mekanisme Turunnya Anggaran dari Pemerintah kepada mayarakat
Berdasarkan Buku Pedoman yang ada dalam PNPM Mandiri dijelaskan bahwa PNPM Mandiri sebagai program bersama antara pusat dan daerah didanai
oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Provinsi atau KabuptenKota. PNPM
Mandiri juga membuka peluang dukungan atau pendanaan dari sektor swasta, swadaya masyarakat dan berbagai lembaga. Oleh karena itu penggunaan dana
bantuan langsung untuk masyarakat tidak dapat digunakan sesuka hati melainkan telah dia atur pembagiannya.
Data yang diperoleh di lapangan menjelaskan bahwa Sumber dana PNPM Mandiri Perkotaan berasal dari dana APBN dan dana APBD dan digunakan untuk
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang membuat masyarakat menjadi mandiri. Mekanisme turunnya anggaran dari pemerintah kepada masyarakat yaitu sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Mekanisme Pencairan Dana
NASIONAL
KABUPATEN
KECAMATAN DESA Sumber: Buku pedoman Umum PNPM Mandiri
Mekanisme pencairan dana tersebut sesuai dengan data yang di peroleh dari lapangan yang menjelaskan bahwa mekanisme turunnya anggaran dari
pemerintah kepada masyarakat Desa Suka Makmur sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Anggaran PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur
bersumber dari APBN dan APBD. Kegiatan dibidang lingkungan biasa menggunakan dana yang bersumber dari APBN. Dana tersebut turun ke rekening
BKM menggunakan rekening Bank Sumut melalui spesimen yang berjumlah 3 orang yang berasal dari anggota BKM. Kemudian setelah itu di salurkan kepada
masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat. Akan tetapi setelah Sistem penyaluran dananya tidak 100 langsung diberikan kepada masyarakat. Dana
dicairkan kepada masyarakat melalui 3 tahapan. Tahap pertama, dana diberikan
Rekening Kolektif Masyarakat Bank-bank Pemerintah
BRI, BNI, dll
Rekening Khusus Bank Indonesia
Masyarakat Kelompok Rekening Sumber Dana
Lain
KPPN Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Bank Operasional
Universitas Sumatera Utara
kepada masyarakat sebesar 60 . Tahap kedua, masyarakat diberikan dana sebesar 30. Setelah pengerjaan kegiatan pembangunan sudah mencapai 90
barulah sisa dana sebesar 10 diberikan kembali kepada masyarakat.
50
Jumlah besarnya dana yang diberikan kepada masyarakat tidak sama pada tiap-tiap KSM. Dana diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan yang
telah dibuat dalam rencana anggaran biaya yang telah dibuat pada proposal kegiatan yang jumlahnya telah dirembukkan oleh masyarakat dan pelaku-pelaku
PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua. Selain itu, proses serah terima dana harus menggunakan kuitansi sebagai bukti telah
dilakukannya pencairan dana kepada masyarakat. Maka, dapat dilihat bahwa mekanisme turunnya Dana PNPM dari
pemerintah kepada masyarakat Desa Suka Makmur dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari prosedur yang ada dalam pencairan dana bantuan masyarakat
untuk memberdayakan masyarakat desa Suka Makmur.
IV.1.8 Masalah dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
Salah satu prinsip yang kuat dalam PNPM Mandiri adalah partisipasi PNPM Mandiri. Akan tetapi dalam proses pelaksanaan masih sering ditemukannya
masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan tersebut. Adapun masalah umum yang dikatakan masyarakat yaitu sulitnya untuk mengubah cara
berpikir dan sikap serta perilaku masyarakat paradigma masyarakat karena selama ini sudah tertanam cara berpikir masyarakat kita selalu negative, jika pun
50
Wawancara dengan Sekretaris BKM Makmur Mandiri, Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014.
Universitas Sumatera Utara
ada program yang positif mereka sering merasa pesimis. Hal ini menimbulkan rasa ketidakpercayaan antar masyarakat yang dapat menghambat pelaksanaan
program pemberdayaan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur. Data yang diperoleh dilapangan menjelaskan bahwa permasalahan yang
timbul pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan dalam pembangunan infrastruktur yaitu terdapat satu kegiatan di Dusun VII Desa Suka Makmur
tepatnya di Gang. Sei Deli. Berdasarkan usulan pelaksanaan kegiatan yang telah dibuat dalam proposal kegiatan sebagai hasil dari musyawahrembuk warga,
masyarakat menerima bahwa dilaksanakannya pembangunan infrastruktur rabat beton di lingkungan tersebut. Akan tetapi setelah Kelompok Swadaya
MasyarakatKSM telah dibentuk dan dana sudah dicairkan oleh BKM, ternyata timbul masalah rasa ketidak percayaan dan saling curiga antar anggota KSM dan
meminta agar merubah keanggotaan KSM yang telah dibuat sebelumnya. Alhasil, pembangunan rabat beton di Gang. Sei Deli dialihkan ke dusun lain yang
membutuhkan pembangunan dengan jumlah dana dan nama KSM yang sama yang telah ditetapkan sebelumnya dalam proposal kegiatan KSM Sei Deli.
51
Masalah dana juga merupakan penghambat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur, masyarakat berpikir bahwa pelaku-
pelaku PNPM Mandiri yang merupakan relawan masyarakat menerima gaji. Masalah mekanisme pencairan dana kepada masyarakat ternyata juga menjadi
kendala, karena masyarakat memiliki kesibukan sendiri dalam bekerja sehingga tidak memiliki waktu yang efektif. Masyarakat menganggap bahwa pengambilan
uangnya tidak gampang, masyarakat harus meminta banyak tanda tangan kepada
51
Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2014
Universitas Sumatera Utara
pihak-pihak yang bersangkutan . Selain itu timbul hambatan yaitu kurangnya dana yang tersedia dalam melakukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan
kualitas pembangunan sehingga masyarakat berusaha untuk mencari tambahan dana untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang dikerjakan. Pro dan
kontra juga terjadi pada masyarakat Desa Suka Makmur. Ada masyarakat yang tidak memiliki kesadaran akan kepentingan umum yaitu sulitnya memperoleh izin
pembebasan tanah dari masyarakat pemilik lahan sehingga pembangunan terputus bahkan pembangunan gagal untuk dilaksanakan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara di lapangan, maka dapat diidentifikasi tidak banyak masalah yang timbul dalam pelaksanaan PNPM
Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur, hanya saja terdapat pada masalah dana, dan ketidak percayaan antar masyarakat sehingga timbul peralihan kegiatan
pembangunan ke lingkungan lain.
IV.1.9 Usaha yang Dilakukan agar Tercipta Keterlibatan Masyarakat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan
Delitua
Dari beberapa hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan, ada beberapa usaha
yang dilakukan pemerintah desa dan pelaku-pelaku PNPM Mandiri untuk dapat meminimalisir hambatan tersebut, antara lain melalui sosialisasi. Proses sosialisasi
dilakukan dengan cara mengundang masyarakat desa untuk memperkenalkan dan memberitahu bahwasanya ada pelaksanaan PNPM Mandiri di desa mereka. Selain
itu proses sosialisasi juga dilakukan pada pertemuan-pertemuan langsung dengan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat melalui acara perwiritan dan pengajian serta pada saat pertemuanmusyawarah yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan
Delitua. Sosialisasi yang dilakukan yaitu berbentu himbauan dengan bantuan kepala RT, dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai manfaat dari pada PNPM
Mandiri Perkotaan ini dan keterbatasan belakangan ini, melalui pertemuan- pertemuan pada perwiritan di desa.
Berdasarkan pengamatan penulis, selain proses sosialisasi ternyata terdapat cara untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengatasi masalah
hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan program, maka upaya yang dilakukan yaitu dengan menyediakan papan informasi sebagai system pelaporan kegiatan
PNPM Mandiri Perkotaan agar masyarakat mengetahui secara menyelur tentang pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur.
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, maka dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah desa dan pelaku-pelaku PNPM Mandiri
perkotaan di Desa Suka Makmur untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengatasi masalah yang terjadi yaitu melalui proses sosialisasi dan juga
menyediakan papan informasi PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka makmur Kecamatan Delitua.
Universitas Sumatera Utara
IV.1.2 Hasil Temuan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini data
sekunder yang disajikan antara lain yaitu :
Tabel IV.1 Buku Sarana dan Prasarana Desember 2013 Tanggal Uraian
No. Bukti Transaksi
Saldo D
K K
1 2
3 4
5 6
Sisa Saldo
dari bulan sebelumnya
20.250.000
131213 KSM Melati 90 07UKXII13 3.591.000
16.659.000 131213 KSM Ikhlas 90
08UKXII13 14.634.00 2.025.000
151213 KSM ikhlas 10 09UKXII13 1.626.000
399.000 151213 KSM Melati 10
10UKXII13 399.000 Sumber : Penelitian 2014
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa mekanisme turunnya anggaran dari pemerintah kepada masyarakat dilakukan secara transparan. Sistem pengambilan
dananya tidak 100 langsung diberikan kepada masyarakat, ada cara pengambilannya. Pertama diambil 90 yaitu dua kali pengambilan 60 dan 30
dalam tiga hari dan setelah pengerjaan sudah mencapai 90 , sisa 10 diberikan kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.2 Dokumen Pemanfaatan Dana Bantuan Langsung Masyarakat
No Nama KSM
Jenis Usulan Kegiatan
Lokasi Volume Nilai Usulan
Kegiatan Rp Sumber Pendanaan
APBN APBD
Swadaya
1 KSM Ikhlas
Rabat Beton Gg. Ikhlas Dusun
VI 104 M 17,035,000
16,260,000 - 775,000
2 KSM Melati Paving Block
Gg. Melati Dusun V 24 M
4,550,000 3,990,000
- 560,000
3 KSM
Sei Deli
Rabat Beton Gg Sentosa Dusun
VII 16.700.000
15.900.000 - 800.000
4 KSM Johor
Tengah Rabat Beton
Gg. Johor Dusun VI - 8.100.000
1.050.000
Data ini di peroleh berdasarkan hasil kesepakatan rapat prioritas yang telah dilakukan pada rapat anggota BKM Badan Ksawadayaan Masyarakat pada
tanggal 31 Oktober 2014, dapat dilihat bahwa Usulan kegiatan Lingkungan atau kegiatan pembangunan infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan yang layak adalah
pada KSM Ikhlas yaitu kegiatan rabat beton dengan nilai usulan kegiatan Rp.17,035,000 sumber dana dari APBN hanya sebesaar Rp.16,260,000 dan
kurangnya dana diperoleh dari dana swadaya dari masyarakat dengan jumlah Rp. 775,000. Selain itu, pada KSM Melati yaitu kegiatan Paving block dengan nilai
usulan kegiatan Rp. 4.550,000 dengan sumber dana dari APBN hanya 3.990,000 dan kurangnya dana diperoleh dari swadaya masyarakat dengan jumlah Rp.
560,000. Pada KSM Sei Deli dilakukan kegiatan pembangunan infrastruktur rabat beton dengan dana dari APBN Rp. 15.900.000 dan dana swadaya sebesar
Rp.800.000. Kemudian pada KSM Johor tengah dilakukan pembangunan rabat
Universitas Sumatera Utara
beton dengan jumlah dana APBN sebesar Rp, 8.100.000 dengan dana swadaya yang paling tinggi dari KSM lainnya sebesar RP. 1.050.000.
Tabel VI.3 Dana Swadaya Masyarakat No Nama KSM
Tenaga Kerja
Alat Bahan
Dana Konsumsi
Jumlah
1 Johor
Tengah 660.000,-
251.000,- -
- 139.000,-
1.050.000,-
2 Sei Deli
300.000,- 310.000,-
- -
190.000,- 800.000,-
3 Panamas
390.000,- 251.000,-
- -
159.000,- 800.000,-
4 Melati
300.000,- 109.000,-
- -
151.000,- 560.000,-
5 Ikhlas
300.000,- 190.000,-
- -
285.000,- 775.000,-
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan dapat dilihat bahwa sumber dana pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur adalah dari
APBN dan APBD serta dari swadaya masyarakat. Masyarakat memberikan kontribusinya dalam bentuk tenaga, menyediakan alat, memberikan konsumsi
berupa makanan dan minuman untuk masyarakat yang bergotong-royong dalam pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan di dusun mereka. Hal ini semua
dimasukkan ke dalam dana swadaya masyarakat. Adapun besar dana swadaya KSM Johor Tengah yaitu sebesar Rp. 1.050.000,- dan KSM Sei Deli sebesar Rp.
800.000,- serta KSM Panamas memiliki dana swadaya sebesar Rp.800.000,-. Dan dana swadaya ini digunakan untuk pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang
dilaksanakan di dusun mereka.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.4 Daftar Hadir Musyawarah Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Masyarakat Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
No Nama
KSM Musyawarah
Jumlah Persentase
1 Johor Tengah
17 orang 25
2 Panamas
11 orang 16
3 Sei Deli
17 orang 28
4 Melati
18 orang 27
5 Ikhlas
16 orang 24
6 Musyawarah Pemilihan
BKM 20 orang
29
Dari data yang diperoleh, masyarakat yang hadir dalam Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi dihadiri oleh perwakilan beberapa masyarakat
yang dusunnya akan dibangun, masyarakat dari dusun lain, Fasilitator Kelurahan, dan juga anggota BKM Makmur Mandiri. Dalam Musyawarah pembentukan
BKM, dihadiri oleh perwakilan masyarakat dari masing-masing dusun yang ada di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua dan juga pengurus dari Badan
Kswadayaan Masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh, masyarakat yang hadir dalam musyawarah lebih dominan dihadiri oleh masyarakat yang berjenis
kelamin laki-laki dari pada perempuan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.5 Nama KSM PNPM Mandiri Perkotaan Desa Suka Makmur No Nama KSM
Ketua
1 Melati
Sunarman 2
Ikhlas Tobang Batu Bara
3 Sei Deli
Zainal Abidin Nst 4
Johor Tengah Azrai
5 Panamas
Abd. Wahid
Kelompok Swadaya Masyarakat pada pelaksanaan PNPM Mandiri di Bidang Lingkungan berjumlah 5 KSM, yang terdiri dari KSM Melati, KSM
Ikhlas, KSM Sei Deli, KSM Johor Tengah serta KSM Panamas. KSM ini dibentuk melalui hasil musyawarah dari masyarakat sendiri. Adanya KSM ini membuat
masyarakat merasa mereka memiliki sendiri untuk memberdayakan diri mereka melalui program yang telah diberikan oleh pemerintah.
BAB V
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS DATA
Pada bab ini, hasil penyajian data yang ada akan dianalisis dengan tetap mengacu kepada hasil interpretasi data tersebut sesuai dengan fokus kajian dalam
penelitian ini. Dari seluruh data yang telah di sajikan secara menyeluruh yang diperoleh selama penelitian, baik dengan melakukan studi pustaka, melakukan
wawancara kepada informan, serta juga melakukan pengamatanobeservasi terhadap fenomena yang ada yang tekait dengan masalah partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur .
V. 1 Pemahaman Informan terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
PNPM Mandiri Perkotaan merupakan salah satu program yang mempunyai prinsip partisipatif. Masyarakat terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri agar masyarakat lebih mudah untuk mencapai tujuan dari PNPM Mandiri ini. Masyarakat Desa Suka Makmur memiliki
pemahaman yang berbeda terhadap PNPM Mandiri.
Berdasarkan hasil penelitian
dilapangan, dapat di analisis bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang baik terhadap PNPM Mandiri. Masyarakat menganggap bahwa program ini merupakan
program pemerintah yang positif dan bagus dalam memberdayakan masyarakat bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan melalui bidang ekonomi, sosial, dan
lingkungan melalui peningkatan akses bagi masyarakat miskin . Banyak kegiatan pembangunan yang telah dilakukan di Desa Suka
Makmur Kecamatan Delitua melalui PNPM Mandiri Perkotaan. Bidang ekonomi meliputi kegiatan simpan pinjam perempuan, dimana ini tujukan untuk
masyarakat miskin di Desa Suka Makmur yang telah memiliki usaha agar
Universitas Sumatera Utara