Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua (PNPM Mandiri Perkotaan Pada Pembangunan Infrastruktur )

(1)

PERTANYAAN UNTUK WAWANCARA

Kepala Desa

1. Bagaimana pemahaman bapak tentang PNPM Mandiri ? 2. Tahun berapa PNPM Mandiri di desa ini mulai dilaksanakan ? 3. Apa saja jenis PNPM Mandiri di desa ini ?

4. Kenapa PNPM Mandiri perkotan yang berjalan di desa ini ?

5. Sebagai kepala desa, apakah tugas bapak pada PNPM Mandiri di desa ini ? 6. Siapa saja pelaku- pelaku PNPM Mandiri di desa ini ?

7. Apakah dalam proses perencanaan masyarakat dilibatkan secara aktif ? 8. Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam PNPM Mandiri di desa ini ? (

Bentuk dan siapa yang berpartisipasi )

9. Jika partisipasi masyarakat tinggi, factor apa yang menyebabkan sehingga masyarakat banyak yang ikut berpartisipasi ?

10.Bagaimana tanggapan bapak mengenai PNPM Mandiri di bidang pembangunan fisik yang telah berjalan ?

11.Menurut Bapak, apa yang menjadi kendala/ masalah yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?

12.Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ?

13.Bagaimana harapan Bapak terhadap PNPM Mandiri di desa ini ?

Tim/ Panitia PNPM Mandiri Desa Suka Makmur

1. Bagaimana pemahaman Bapak tentang PNPM Mandiri ? 2. Apa saja jenis PNPM Mandiri yang dilaksanakan di desa ini ? 3. Bagaimana PNPM Mandiri memberdayakan masyarakat ? 4. Siapa saja pelaku- pelaku dalam PNPM Mandiri di desa ini ?

5. Apakah dalam proses perencanaan masyarakat ikut dilibatkan secara aktif ?


(2)

6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini

7. Menurut Bapak, Faktor apa saja yang mempengaruhi Partisipas masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?

8. Langkah apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan dalam menggerakkan partisipasi?

9. Bagaimana proses penentuan pembangunan yang akan dilakukan ?

10.Apakah ada kerja sama dengan lembaga lain dalam pelaksanaan PNPM mandiri di desa ini ?

11.Masalah- masalah apa saja yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?

12.Apa harapan bapak selaku Ketua BKM terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini?

Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan ( PJOK)

1. Bagaimana pendapat bapak mengenai PNPM Mandirir Pedesaan? 2. Apa yang menjadi tujuan dari PNPM Mandiri Pedesaan?

3. Apa yang menjadi tugas bapak selaku Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan ( PJOK) dalam PNPM Mandiri ?

4. Apa saja jenis kegiatan PNPM Mandiri yang dilakukan di desa ini ? 5. Siapa saja pelaku- pelaku dalam PNPM Mandiri di desa ini ?

6. Menurut bapak, bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?

7. Upaya apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ?

8. Apakah hambatan/ masalah yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?

9. Apa harapan bapak selaku PJOK terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?


(3)

Masyarakat Desa

1. Bagaimana pemahaman Bapak/ Ibu mengenai PNPM Mandiri di desa ini ? 2. Apakah bapak/ibu mengetahui apa saja jenis PNPM Mandiri pedesaan

yang dilaksanakan di desa ini?

3. Darimana sumber dana pelaksanaan PNPM Mandiri ini diperoleh ?

4. Menurut Bapak/Ibu apakah dana yang tersedia sudah mencukupi untuk melaksanakan program ini secara maksimal?

5. Menurut bapak/ibu, apa manfaat dari pembangunan fisik desa ?

6. Apakah dalam mentapkan kegiatan atau membuat keputusan dari PNPM Mandiri, Bapak/Ibu turut dilibatkan?

7. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan ini?

8. Bagaimana proses pembentukan pelaku-pelaku PNPM Mandiri di desa/kelurahan?

9. Bagaimana bentuk partisipasi Bapak/ Ibu dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?

10.Dalam kegiatan apa saja Bapak/Ibu dilibatkan dalam pelaksanaan program ini ?

11.Apakah Bapak/ Ibu menerima upah/ imbalan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perdesaaan ini ?

12.Faktor apa yang membuat Bapak/ Ibu ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?

13.Menurut Anda, apakah sumber daya yang ada baik SDM maupun SDA cukup mendukung terlaksananya program PNPM-MP di kelurahan ini? 14.Apakah fasilitas yang ada pada pelaku-pelaku PNPM-MP di

desa/kelurahan cukup memadai untuk menjalankan progam tersebut? 15.Apakah Bapak/Ibu ikut serta dalam pelatihan-pelatihan yang ada di PNPM

Mandiri di desa ini?

16.Pernahkah pihak pemerintah desa/ kecamatan terjun langusung untuk melihat perkembangan pembangunan fisik PNPM Mandiri di desa ini ? 17.Apakah pemerintah pernah menggerakkan anda untuk berpartisipasi dalam


(4)

18.Bagaimana sosialisasi

19.Pernahkah pihak pemerintah desa/ kecamatan terjun langusung untuk melihat perkembangan pembangunan fisik PNPM Mandiri di desa ini ? 20.Apakah pemerintah pernah menggerakkan anda untuk berpartisipasi dalam

program PNPM Mandiri di desa ini ?

21.Bagaimana sosialisasi yang dilakukan pemerintah mengenai pelaksanaan PNPM Mandiri ini ?

22.Menurut Bapak/ Ibu, apa saja kendala atau hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan ini dan bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut?

23.Apakah menurut Bapak/Ibu kegiatan ini sudah memberi perubahan yang positif bagi masyarakat atau mungkin sebaliknya?

24.Seteleh program ini dijalankan, apa harapan Bapak/Ibu dalam pelaksanaan program PNPM-MP ini?


(5)

SKRIP WAWANCARA

A. Pemahaman Informan Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan

Untuk mengetahui bagaimana pemahaman masayrakat Desa Suka Makmur terhadap PNPM Mandiri Perkotaan, maka penulis melakukan wawancara dengan informan kunci yang terdiri dari Kepala Desa, Ketua BKM Makmur Mandiri, Sekretaris BKM Makmur Mandiri, Penanggung Jawab Oprasioanl Kegiatan, dan Fasilitator Kelurahan. Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan mengenai pemahaman informan terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan. Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya mengenai PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang :

“… PNPM Mandiri merupakan program dari pemerintah pusat yang programnya meliputi program dibidang sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dapat mengatasi masalah kemiskinan” ( Wawancara dengan Bapak Ketua BKM , Bapak Syawaluddin S.pd, 23 Desember 2013 )

Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan , beliau mengatakan bahwa :

“… PNPM Mandiri adalah kepanjangan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang memiliki tujuan dan sasaran pengentasan kemiskinan. Dimana PNPM Perkotaan yang berjalan di desa ini yaitu “Tri daya” meliputi PNPM Mandiri Fisik, ekonomi dan sosial ” ( Wawancara dengan Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan (PJOK), Bapak Syahril S.sos, 24 Desember 2013)

Berikutnya penulis melakukan wawancara dengan Bapak Kepala Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua. Beliau mengatakan bahwa:

“… PNPM Mandiri itu memberdayakan masyarakat desa untuk membangun desa tersebut melalui bantuan dari pemerintah. PNPM Mandiri di desa ini . Kalau di kita kebetulan PNPM Perkotaan ada bidang


(6)

sosial, ada ekonomi, ada lansia, ada pendidikan, kemudian beasiswa ditahap tidak berlanjut. Yang lanjut sekarang itu infrastruktur dan ekonomi.” ( Wawancara dengan Kepala Desa, Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)

Dengan mengajukan pertanyaan yang sama, lebih jelas lagi di katakan oleh Fasilitaror Kelurahan dan juga Sekretaris BKM Makmur Mandiri . Mereka mengatakan bahwa:

“… PNPM Mandiri dasarnya yaitu dari P2KP yaitu program penaggulangan kemiskinan, dimana pada zamannya Bapak SBY berubah nama menjadi PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan dan Perkotaan. PNPM Mandiri menangani “Tri Daya” yaitu bidang infrastruktur, bidang sosial dan bidang ekonomi bergulir yang menitikberatkan pada gotong- royong dan musyawarah mufakat. PNPM Mandiri memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan, membuat masyarakat mandiri dan sejahtera”( Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi ST, pada tanggal 26 Januari 2014)

“… PNPM Mandiri adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, dimana program ini meliputi dibidang sosial, lingkungan dan ekonomi yang memiliki dampak sangat luar biasa secara merata terhadap pembangunan di Desa Suka Makmur. PNPM Mandiri yaitu program yang bagus karena membantu masyarakat miskin, miskin bukan berarti dilihat dari segi fisiknya saja.” (Wawancara dengan Sekretaris BKM Suka Makmur, Bapak Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014)

.

Selain melakukan wawancara dengan informan kunci, penulis juga melakukan wawancara dengan masyarakat Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua yang menjadi informan utama dalam penelitian ini. Dengan mengajukan pertanyaan yang sama dengan masyarakat terkait pemahaman masyarakat mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Berikut kutipan hasil wawancara dengan masyarakat:


(7)

“… PNPM Mandiri merupakan program yang positif yang diberikan oleh pemerintah pusat, dimana masyarakat ikut diberdayakan sehingga dapat mengatasi masalah kemiskinan di desa dan memiliki tujuan yang bagus untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhannya ” (Wawancara dengan masyarakat, Ibu Nuraini, pada tanggal 21 Desember 2013)

“… PNPM mandiri merupakan program yang sangat bagus memberikan dana bantuan dari pemerintah untuk masyarakat serta memberdayakan masyarakat . Jenis kegiatan PNPM di desa ini setahu saya hanya pembangunan infrastruktur.” (Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Suwarjono SE pada tanggal 28 Januari 2014)

“… PNPM Mandiri merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang merupakan program pemerintah pusat untuk mengentaskan kemiskinan dan membantu masyarakat desa di seluruh Indonesia.” (wawancara dengan masyarakat , Bapak Deddy pada tanggal 28 Januari 2014)

“… PNPM Mandiri merupakan program yang sangat bagus, karena merupakan program yang sangat membantu masyarakat. Tujuan dari PNPM Mandiri yaitu untuk melancarkan dan memperbaiki pembangunan. Yang tadinya jalan buruk menjadi bagus, yag tadinya sering banjir jadi tidak pernah banjir Jenis kegiatan PNPM ada 3 bidang yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan dan dananya berasal dari pemerintah” ( Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Kelana Jaya,pada tanggal 21 Januari 2014)

“… PNPM Mandiri merupakan program bagus dari pemerintah karena masyarakat sangat terbantu dan mempunyai tujuan untuk memberantas kemiskinan di desa dan untuk membantu masyarakat di Indonesia. ”


(8)

(Wawancara dengan Masyarakat , Bapak Tobang Batu Bara pada tanggal 21 Januari 2014)

“… PNPM Mandiri yaitu program dari pemerintah untuk pembangunan yang diberikan kepada masyarakat.” (Wawancara dengan masyarakat, Bapak Ramli pada tanggal 28 Januari 2014)

“… Setau Bapak PNPM Mandiri merupakan program pemerintah yang memberikan dana yang disalurkan kepada masyarakat untuk pembangunan desa-desa tertinggal.”

( Wawancara dengan masyarakat, Bapak Wagimun pada tanggal 28 Januari 2014)

“ … PNPM ini ya program dari pemerintah untuk bangun-bangun jalan saja” (Wawancara dengan masyarakat, Bapak Adi pada tanggal 25 Januari 2014)

” …PNPM Mandiri ini ya program dari pemerintah untuk masyarakat, membuat masyarakat menjadi saling kerja sama dengan gotong royong untuk membangun desa.” (Wawancara dengan masyarakat, Ibu Fitriani pada tanggal 11 Januari 2014)

B. Manfaat Pembangunan Infrastruktur melalui PNPM Mandiri Perkotaan

Dalam penelitian, penulis juga ingin mengetahui manfaat pembangunan infrastruktur yang dirasakan masyarakat Desa Suka Makmur. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang menjadi informan. Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan mengenai manfaat dari pembangunan infrastruktur melalui PNPM Mandiri Perkotaan. Berikut adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat:

“ Menurut saya alhamdulillah bagus ya,kalau ada PNPM Mandiri di desa masyarakat sangat terbantu karena program-program PNPM itu kan


(9)

banyak ada sosial, ada ekonomi, ya terutama infrastruktur ya. Alhamdulillah syukur sekali, karena disini pembangunan sudah hampir 90% dengan adanya PNPM.” (wawancara dengan Masyarakat, Bapak Darman Purba pada tanggal 11 Januari 2014)

“… Pembangunan infrastruktur memilik banyak sekali manfaat. Salah satunya memudahkan akses.” (Wawancara dengan masyarakat, bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)

“… Manfaatnya banyak yaitu pembangunan terlaksana, jalan tidak becek, paret tidak tersumbat.” (Wawancara dengan Bapak Suwarno pada tanggal 28 Januari 2014)

Sama halnya dengan yang dikatakan oleh bapak Deddy bahwa pembangunan infrastruktur memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Beliau mengatakan bahwa:

“… Ya sangat bermanfaat karena dengan adanya PNPM Mandiri ini sangat besar dirasakan masyarakat. Masyarakat bisa merasakan khususnya yang awalnya jalan disini rusak dengan adanya PNPM Mandiri ini sekarang kita bisa menikmati jalan sudah dibatako lumayan dari pada sebelumnya.” ( Wawancara dengan Bapak Deddy pada tanggal 28 Januari 2014)

Selain itu pembangunan infrastruktur melalui PNPM Mandiri juga merupakan kegiatan yang dapat memberdayakan masyarakat. Ibu Hikmah mengatakan bahwa :

“… Dengan adanya kegiatan lingkungan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur melalui pembangunan fisik di desa, karena masyarakat sendiri yang sesuai kebutuhan masyarakat sendiri sehingga timbul kerja sama antar masyarakat melalui gotong- royong” (Wawancara dengan masyarakat, Ibu Hikmah pada tanggal 20 Januari 2014)


(10)

C. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.

Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, maka peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penulis mewawancarai informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai partisipasi masayrakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Berikut adalah hasil kutipan wawancara mengenai partisipasi masyaarakat dalam perencanaan pada PNPM Mandiri Pekotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua:

Informan utama yang peneliti wawancarai yaitu Bapak Ketua BKM , beliau mengatakan bahwa:

“… Perencanaan PNPM Mandiri di desa ini yaitu rembug warga, pemilihan BKM ditingkat dusun, kecamatan, dan desa serta musyawarah desa itu memang selalu melibatkan peran serta masyarakat. Kalau dalam perencanaan pembangunan yang akan dilakukan diusulkan serta dirembukkan kepada masyarakat.”( Wawancara dengan Bapak Ketua BKM , Bapak Syawaluddin S.P.d, 23 Desember 2013)

Dengan mengajukan pertanyaan yang sama, hal yang sama juga disampaikan oleh Sekertaris BKM Suka Makmur. Beliau mengatakan :

“… Setiap rapat di kantor desa ada perwakilan KSM yang diundang, tiap rapat dan pelatihan diikutkan relawan BKM, Unit Penanggung Jawab, dan KSM yang terdiri dari anggota masyarakat dan juga kepala desa” (Wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014

Hal yang lebih jelas dikatakan oleh Fasilitator kelurahan, bahwa sebelum pelaksanaan PNPM Mandiri maka diadakanlah musyawarah dalam rangka pembangunan infrastruktur dengan difasilitasi oleh Faskel. Beliau mengatakan bahwa:

“… Dalam rapat itu ada pada MP2K yaitu Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kegiatan, yaitu dengan mengumpulkan warga , bisa di kantor desa, dan di rumah warga untuk membicarakan kegiatan yang


(11)

akan dilaksanakan supaya jangan sampai salah dalam melakukan kegiatannya tersebut.” (wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2014)

Lain halnya dengan yang dikatakan oleh Penanggung Jawab Operasional Kegiatan, beliau mengatakan bahwa :

“…KSM kan hanya pelaksana lapangan , BKM dengan perangkat desa lah yang bermusyawarah.”(Wawancara dengan PJOK, Bapak Syahril S.sos, pada tanggal 24 Desember 2013)

Berikutnya peneliti menanyakan hal yang sama kepada beberapa masyarakat. Berikut kutipan wawancaranya :

”… Kalau dalam rapat dengan BKM, ya hanya perwakilan masyarakat saja yang datang, paling satu atau dua orang saja, tapi kalau musyawarah di dusun banyak masyarakat yang ikut serta untuk merembukkan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di lingkungan mereka.” ( Wawancara dengan Masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21 Desember 2013)

“ … Dalam musyawarah kalau masyarakat di daerah kami ini dilibatkan semua, hanya ada juga tidak datang , yang pro juga karena dimintai dana-dana itu tadi jadi ada yang tidak mau dan ada yang mau, jadi yang mau ikut saja yang kami gerakkan” (Wawancara dengan Masyarakat, yaitu Bapak Ramli pada tanggal 28 Januari 2014)

“… Ya dilibatkan waktu rapat pertama, tapi untuk menghitungnya itu mereka semua. Pada saat proses perencanaan kita memohon juga untuk dilakukannya pembangunan.” (Wawancara dengan Bapak Wagimun, 28 Januari 2014)

Lain halnya dengan yang dikatakan oleh Bapak Tobang Batu bara, dalam musyawarah tidak ikut dilibatkan. Beliau mengatakan bahwa:

“ … Dalam rapat saya tidak ikut serta, hanya orang- orang ini saja sebagai BKM yang rapat.” ( Wawancara dengan Bapak Tobang Batu Bara, pada tangga 21 Januari 2014)


(12)

D. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua

Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, maka peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penulis mewawancarai informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana partisipasi masayarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.

Berikut beberapa hasil wawancara dalam hal partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur :

1. Bapak Kepala Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua mengatakan bahwa: “Partisipasi untuk Desa Suka Makmur Tahun pertama sampai tahun ketiga sangat positif, tahun 2013 sampai saat ini agak menurun, karena PNPM mandiri ini kan yang sangat diharapkan adalah swadaya masyarakat, namun karena masing-masing banyak pekerja mengharapkan hari liburnya saja agak sulit. Kalau dari masyarakat swadayanya yaitu tenaga, pembebasan lahan maksudnya yang sebelumnya gangnya kecil tanahnya masyarakat mau diberikan.”( Wawancara dengan Bapak Darwin

Effendi Siregar, BA, pada tanggal 2 Januari 2014)

2. Koordinator BKM Makmur Mandiri mengatakan bahwa partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu :

“ Dalam bentuk pikiran yaitu kalau ada Musyawarah masyarakat memang selalu diikutkan namanya pemberdayaan masyarakat. Kalau dalam bentuk dana ataupun bentuk materi diberikan pada waktu kegiatan gotong royong serta dalam bentuk swadaya dari masyarakat misalnya sumbangan, makanan, dan tenaga dari masyarakat untuk melaksanakan PNPM Mandiri.” ( Wawancara dengan Bapak Syawaluddin S.pd pada tanggal 23 Desember 2013)

3. Sekretaris BKM Suka Makmur mengatakan bahwa partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu :


(13)

Partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu dalam bentuk swadaya. Pertama, dalam bentuk tenaga yaitu dalam pengerjaan kegiatan masyarakat semua yang mengerjakan. Kedua, dalam bentuk material, yaitu memberikan makanan dan minuman untuk masyarakat yang memberikan tenaganya dalam pelaksanaan kegiatan. Ketiga, Pikiran yaitu masyarakat, relawan, BKM, KSM masyarakat ikut dalam rapat PNPM di desa.” ( Wawancara dengan Sekretaris BKM Suka Makmur, Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014)

4. Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan mengatakan bahwa partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu :

”Partisipasi masyarakat di desa ini menggembirakan, karena istilahnya kegiatan ini dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat karena yang merencanakan masyarakat. Jadi partisipasinya disitu bisa dia berbentuk tenaga, ada juga yang sumbangan dan juga masyarakat bisa berswadaya.” ( Wawancara dengan Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan , Bapak Syahril S.sos, 24 Desember 2013)

5. Fasilitator Kelurahan (Faskel) PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur yang mempunyai peran untuk memfasilitasi serta mendampingi masyarakat dan BKM serta Unit Penanggung Jawab Kegiatan mengatakan bahwa partisipasi yang diberikan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri yaitu :

“Partisipasi dalam PNPM Mandiri tidak dibatasi bentuk dan jumlahnya. Partisipasi yang diberikan yaitu dalam bentuk swadaya. Pertama, dalam bentuk tenaga. Kedua dalam bentuk material yaitu bisa berupa pasir, kerikil, dana ,atau semen. Ketiga dalam bentuk sumbangan uang untuk menambah dana dari pelaksanaan tersebut, seperti misalnya seseorang tidak mampu ikut bergotong royong karena kesibukan. Keempat, berbentuk makanan dan minuman. Kelima, dalam bentuk pikiran yaitu tercantum dalam MP2K yaitu Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kegiatan dengan mengumpulkan warga di kantor desa dan dirumah

.(Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Hari Supriyadi ST pada tanggal 26 Januari 2014)


(14)

6. Masyarakat desa Suka Makmur di Desa Suka Makmur mengatakan bahwa partisipasi yang mereka berikan yaitu :

Partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu dalam bentuk tenaga, yaitu gotong royong serta ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan. Kemudian dalam bentuk material, yaitu menyediakan makanan dan minuman untuk masyarakat. Ketiga, pikiran yaitu ikut serta dalam rembuk desa. Pada pelaksanaan ini oh kami tidak menerima upah malah ngasi lagi ya makan dan minuman tadi. Kegiatan yang banyak dilakukan di Desa ini lebih banyak pembangunan fisik. Kami tidak menerima upah dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini, justru malah memberi.”

(Wawancara dengan Masyarakat dusun, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)

“ Partisipasi yang diberikan masyarakat pada pelaksanaan PNPM yaitu dalam bentuk swadaya . Pertama, dalam bentuk pikiran yaitu ikut serta dalam kegiatan rapat PNPM di desa karena diundang oleh BKM untuk menghadiri rapat. Kedua, ada juga masyarakat yang memberikan kontribusinya dalam bentuk dana, karena tidak memiliki waktu untuk memberikan kontribusinya dalam bentuk tenaga. Ketiga, memberikan sumbangan yaitu berupa makanan dan minuman. Keempat, dalam bentuk tenaga yaitu banyak masyarakat yang memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan gotong- royong dan ikut mengerjakan kegiatan pembangunan di desa . (Wawancara dengan Masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21

Desember 2013

“ Partisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan dibidang fisik ini yaitu dalam bentuk tenaga berupa gotong royong, dan juga dalam bentuk sumbangan makanan dan minuman. Namun ada juga masyarakat yang memberikan bantuan dana karena tidak ikut bergotong- royong. Dalam bentuk pikiran tidak ada karena masyarakat tidak ikut serta dalam rapat dan juga tidak ikut serta dalam pelatihan-pelatihan PNPM Mandiri di desa ini. Masyarakat tidak menerima upah dalam pelaksanaan PNPM


(15)

Mandiri, justru masyarakat sangat bersyukur karena masyarakat sangat terbantu dengan adanya program PNPM Mandiri Perkotaan di desa ini.”

(wawancara dengan Masyarakat, Bapak Tobang Batu bara, pada tanggal 21 Januari 2014)

“Partisipasi kita disini ya semua bersama-sama bergotong royong dan membantu untuk terlaksananya PNPM Mandiri ini terlebih kan ini kebutuhan kita, selain dari PNPM kami disini juga ada swadaya masyarakat dalam bentuk konsumsi dan juga dana”. (Wawancara dengan Masyarakat, bapak Deddy Sudirno, pada tanggal 28 Januari 2014)

“ Partisipasi yang kami berikan yaitu bergotong royong dalam pengerjaan, penggalangan dana untuk mengatasi kurangnya dana, memberikan makanan dan minuman untuk masyarakat yang bergotong royong serta bermusyawarah baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun dalam mengatasi masalah kurangnya dana. “( Wawancara dengan masyarakat, Bapak Suwarjono SE, pada tanggal 28 Januari 2014) Akan tetapi lain halnya dengan yang disampaikan Bapak Wagimun, masyarakat di lingkungannya tidak memberikan partisipasi secara langsung. Beliau mengatakan bahwa:

“Partisipasi saya bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program PNPM Mandiri di desa ini. Pembangunan infrastruktur dikerjakan dengan menggunakan tukang dengan alasan di lingkungan tersebut hanya ada empat kepala keluarga yang masyarakatnya sibuk bekerja. Akan tetapi masyarakat di lingkungan ini hanya memberikan partisipasinya dalam bentuk pikiran yaitu berupa saran - saran yang diperlukan dalam pelaksanaan dan juga swadaya masyarakat berupa dana.” (Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Wagimun pada tanggal 28 Januari 2013).


(16)

E. Alasan Masyarakat Berpartisipasi dan Tidak Berpartisipasi dalam

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua

Selain melihat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, penulis juga tertarik untuk melihat alasan- alasan masyarakat untuk berpartisipasi dan tidak berpartisipasi. Untuk itu penulis melakukan wawancara kepada informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai alasan yang membuat masyarakat ikut berpartisipasi dan tidak berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Berikut adalah beberapa kutipan hasil wawancara dengan informan :

“… Partisipasi masyarakat ditahun ini menurun karena kesibukan masyarakat masing-masing, dan jumlah budget dari PNPM Mandiri di tahun ini hanya sedikit, dari 200 juta, 300 juta dan turun dari 75 juta. Jadikan banyak yang tidak tertampung.Disamping itu kan juga butuh perawatan, sementara dari PNPM belum ada dana perawatan pembangunan. ( Wawancara dengan Kepala Desa, Bapak Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)

Hal yang sama peneliti tanyakan kepada Fasilitator kelurahan yang memfasilitasi BKM dan KSM selama pelaksanaan pemabangunan infrastruktur berjalan. Beliau mengatakan bahwa:

“… Masyarakat mau berpartisipasi karena mereka peduli terhadap lingkungannya, jadi kalau masyarakat tidak peduli ikut bergotong royong aja mereka tidak mau, jadi alasannya karena tingkat kesadaran masyarakat tinggi.” ( Wawancara dengan Faskel, Bapak Hari Supriyadi 26 Januari 2014)

“… Masyarakat mau ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini karena dusun mereka terbangun, terbangunnya prasarana dan akses bagi masyarakat sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan PNPM


(17)

Mandiri di desa ini." ( Wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko

Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014)

Kemudian peneliti juga menanyakan hal yang sama kepada beberapa masyarakat, berikut kutipan wawancara dari masyarakat :

“…Saya ikut memberikan kontribusi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini karena ini sudah merupakan kewajiban saya sebagai masyarakat , karena program ini merupakan program yang bagus yang telah diberikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.” ( Wawancara dengan masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21 Desember 2013)

“… Alasan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perdesaan di lingkungan ini karena untuk membantu masyarakat agar pembangunan berjalan baik dan lancar. “(Wawancara dengan

Masyarakat, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)

“… Alasan saya berpartisipasi karena untuk membangun gang kami sendiri, dan juga agar masyarakat kedepannya terbantu karena dengan adanya PNPM Mandiri ini jalan tidak rusak lagi” ( Wawancara dengan masyarakat, Bapak Tobang Batu Bara pada tanggal 21 Januari 2014)

Lain halnya dengan yang dikatakan masyarakat selaku sebagai Ketua KSM masyarakat tidak ikut berpartisipasi secara langsung. Berikut Kutipan wawancara Bapak Wagimun :

“… Alasan masyarakat tidak mau berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di lingkungan kami karena jumlah kepala keluarga di lingkungan kami hanya berjumlah empat kepala keluarga sehingga tidak memungkinkan untuk mereka bergotong royong, mereka sibuk dengan


(18)

urusan sendiri ada yang bekerja dan sebagainya sehingga pelaksanaan PNPM Mandiri di lingkungan kami menggunakan tukang. ” ( Wawancara dengan masyarakat , Bapak Wagimun pada tanggal 28 Januari 2014)

“… Partisipasi ditahun ini menurun karena kesibukan masyarakat masing-masing, dan jumlah budget dari PNPM Mandiri di tahun ini hanya sedikit, jadikan banyak yang tidak tertampung.” ( Wawancara dengan Kepala Desa, Bapak Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)

F. Mekanisme Turunnya Anggaran dari Pemerintah kepada mayarakat

Data ini diperoleh dari lapangan untuk mengetahui mekanisme turunnya anggaran dari Pemerintah kepada masyarakat. Data ini diperoleh dari beberapa informan kunci dan beberapa masyarakat. Untuk lebih mengetahui secara jelasnya, maka peneliti pertama sekali melakukan wawancara dengan beberapa informan kunci. Berikut adalah hasil wawancara dari temuan dilapangan :

“ Sumber dana PNPM Mandiri Perkotaan ada dua yaitu dari dana APBN dan

APBD. Kemudian dana ini dicairkan kepada BKM, setelah dana turun kepada BKM kemudian melakukan pemanggilan kepada KSM yang sudah dibentuk untuk serah terima dana menggunakan kuitansi” ( Wawancara dengan Failitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2014)

Berikutnya, peneliti menanyakan hal yang sama kepada Sekretaris BKM, beliau menjelaskan lebih rinci mengenai mekanisme turunnya anggaran dari pemerintah kepada masyarakat. Belia mengatakan bahwa :

“Anggaran PNPM Mandiri perkotaan di desa ini bersumber dari APBN dan APBD. APBN biasanya digunakan untuk lingkungan, dan APBD untuk sosial. Dana tersebut turun ke rekening BKM, dari rekening BKM turun ke Sekretaris BKM dan paling lama 3 hari di pegang sekretaris, setelah itu jatuh ke tangan


(19)

KSM. Sistemnya tidak 100% langsung diberikan kepada masyarakat, ada cara pemngambilannya. Pertama diambil 90% yaitu dua kali pengambilan 60% dan 30% dalam tiga hari dan setelah pengerjaan sudah mencapai 90% , sisa 10% diberikan kepada masyarakat. (Wawancara Sekretaris BKM Suka Makmur, Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014)

Sama halnya dengan masyarakat juga mengemukakan pendapatnya mengenai mekanisme turunnya anggaran yaitu sebagai berikut :

“Setau saya sumber dana PNPM Mandiri di desa ini yaitu dananya dari

APBD, dan APBN dan turun ke rekening BKM, kemudian dari BKM di salurkan kepada KSM. Jumlah besar dananya ditentukan oleh pembangunan di tiap-tiap daerah dan sudah dirembukkan oleh masyarakat.” ( Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014).

Sama halnya dengan yang dikatakan masyarakat, Bapak Wagimun. Beliau mengatakan bahwa:

“… Untuk pengambilan dananya saja mesti harus terbagi tiga. Kita diberikan 30%, terus 60% dan 10%.” (Wawancara dengan Bapak Wagimun, pada anggal 21 Januari 2014)

G. Usaha yang Dilakukan agar Tercipta Keterlibatan Masyarakat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur

Dari beberapa hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, ada beberapa usaha yang dilakukan untuk dapat meminimalisir hambatan tersebut, antara lain dengan cara :


(20)

“… Pertama, salah satunya kita mengundang masyarakat dengan melakukan

sosialisasi bahwasanya di desa ini ada PNPM Mandiri, setelah itu kita menjelaskan program apa saja yang ada di PNPM ini, biasanya masyarakat yang paling condrong yaitu dana bergulirnya untuk masyarakat ekonomi lemah,

kalau infrastruktur itu sifatnya umum dapat dinikmati semua masyarakat.”( Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, 26 Januari 2014)

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa bahwa usaha yang dilakukan untuk menciptakan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur yaitu melalui sosialisasi. Beliau mengatakan bahwa:

“ … Yaitu dengan cara sosialisasi dalam bentuk himbauan dengan bantuan kepala RT, dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai manfaat dari pada PNPM Mandiri Perkotaan ini dan keterbatasan belakangan ini, melalui

pertemuan-pertemuan pada perwiritan di desa.” (Wawancara dengan Kepala Desa, Bapak Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)

Sekretaris BKM juga mengatakan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa:

“.. BKM mensosialisasikan ini kepada seluruh masyarakat memalui perwiritan dan dalam rapat.” (Wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014)

H. Masalah dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur

Adapun yang diperoleh dari hasil temuan lapangan mengenai masalah dan hambatan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua adalah :

“… Salah satu di tahun 2013 itu ada satu kegiatan di Dusun VII Desa Makmur tepatnya di gang sei deli dalam proposal kegiatan masyarakat menerima bahwa


(21)

diadakan kegiatan fisik rabat beton disitu, tapi setelah uang itu sudah dicairkan oleh BKM, dan KSM sudah dibentuk. Akan tetapi masyarakat komplen sendiri, karena timbul rasa tidak percaya dan saling curiga antar anggota KSM,

akhirnya pembangunan gang sei deli dialihkan ke gang lain” ( Wawancara dengan PJOK, Bapak Syahril S.sos pada tanggal 24 Desember 2013)

“… Masalah dan hambatan yang timbul yaitu sulitnya untuk mengubah cara berpikir dan sikap serta perilaku masyarakat/ paradigma masyarakat karena selama ini sudah tertanam cara berpikir masyarakat kita selalu negative, kalau pun ada program yang positif mereka sering pesimis. Permasalahan yang timbul untuk kegiatan infrastruktur salah satunya yaitu kegiatan di Sei Deli Dusun VII setelah proposal dibuat dan dana sudah dicairkan oleh BKM, ternyata timbul masalah rasa saling curiga antar anggota KSM , dan tidak ada kebersamaan dari masyarakat dan masyarakat meminta untuk merubah anggota dari KSM yang sudah dibuat pada saat rembug desa. Hasilnya, kegiatan dialihkan kedusun lain yang membutuhkan pembangunan.”(Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2013)

“… Masalah yang timbul dalam PNPM Mandiri ini factor dari masyarakat sendiri yaitu masalah Dana, masyarakat berpikir bahwa pelaku-pelaku PNPM Mandiri menerima gaji, padahal kalau orang yang mengetahui dengan benar pelaku- pelaku PNPM Mandiri merupakan relawan yang tidak menerima gaji sepersen pun. Kemudian masalah pengambilan dana yang lebih dari tiga hari tidak boleh, itu menjadi masalah karena masyarakat dan para relawan di PNPM Mandiri sibuk juga dengan pekerjaan jadi waktunya tidak terkejar. Kemudian masalah takut dana kurang, dan juga timbulnya konflik antar KSM terhadap dana karena tidak adanya rasa saling percaya sehingga kegiatan pembangunan


(22)

dialihkan dilingkungan lain.” (wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014)

Dengan mengajukan pertanyaan yang sama kepada masyarakat, Bapak Kelana Jaya. Beliau mengatakan bahwa :

“… Kendalanya ada juga , yaitu adanya pro dan kontra. Misalnya adalah masalah kesadaran masyarakat untuk kepentingan umum yaitu susahnya memperoleh izin pembebasan tanah dari masyarakat pemilik lahan jadi pembangunan terputus atau tidak jadi dilakukan pembangunan.” ( Wawancara dengan masyarakat, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)

Beberapa masyarakat juga mengatakan bahwa tidak ada kendala dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Berikut kutipan wawancara dari masyarakat:

“… Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan PNPM di gang kami tidak ada,

hanya saja setelah pelaksanaan selesai turun hujan.” ( Wawancara dengan

Bapak Tobang Batu Bara pada tanggal 21 Januari 2014)

“… Masalah atau hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pembangunan fisik ini tidak ada, karena banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi sehingga memudahkan pengejaan pembangunan dan juga karena dana sudah mencukupi

karena sudah diperkirakan sebelumnya dalam proposal kegiatan.” ( Wawancara Masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21Desemberi 2014)

Lain halnya dengan Bapak Ramli dan Bapak Suwarjono, mereka mengatakan bahwa hambatan yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur adalah kurangnya dana. Mereka mengatakan bahwa:


(23)

“…Hambatannya aku rasa tidak ada, hanya masalah kurangnya dana saja dan

masalah lainnya tidak ada” (Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Ramli pada tanggal 28 Januari 2014)

“… Hambatannya dalam pelaksanaan PNPM mandiri yaitu kurangnya Dana yang tersedia dalam melakukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas pembangunan sehingga masyarakat berusaha untuk mencari tambahan

dana untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang dikerjakan”

(Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Suwarjono S.E pada tanggal 28 Januari 2014)

Begitu juga dengan yang disampaikan Bapak Wagimun, Beliau mengatakan bahwa hambatan dari pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur terdapat pada proses pencairan dana . Berikut hasil wawancara dengan Bapak Wagimun :

“… Hambatannya yaitu sepertinya orang PNPM ini sama masyarakatnya tidak sepenuhnya percaya. Karena untuk pengambilan dananya saja mesti harus terbagi tiga. Kita diberikan 30%, terus 60% dan 10%, itu kan suatu hambatan. Namanya mau bantu dibantulah jangan digantung-gantung. Waktu pengambilan uangnya tidak gampang, mesti ditanda tangani ini dan itu. Tidak gampang, pekerjaan harus siap sesuai dengan waktunya baru bisa ngambil sisa dana 10%


(24)

DOKUMENTASI

SUASANA RAPAT PNPM MANDIRI DESA SUKA MAKMUR

PEMBANGUNAN DRAINASE DIKERJAKAN OLEH MASYARAKAT


(25)


(26)

PLANG KEGIATAN PNPM MANDIRI PERKORAAN DESA SUKA MAKMUR

PEMBANGUNAN YANG MENGALAMI MASALAH PEMBEBASAN LAHAN


(27)

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Adisasmita, Raharjo.2004.Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan : USU Press, hal 9

Ife,J dan Tesoriero, F. 2008.Community Development, Alternatif Pengembangan

Masyarakat di Era Globalisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kartasasmita,Ginanjar.1996.Pemberdayaan Masyarakat: konsep pembangunan

yang berakar pada masyarakat .Jakarta: Bappenas.

Kumorotomo, Wahyudi. 1999. Etika Administrasi Negara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kaho, Josef. 2007. Prosfek Otomoni Daerah di Daerah Republik Indonesia. Jakarta: PT Raja Garfindo.

Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Rineka Cipta.

Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Sastroputro, Santoso, R.A. 1998. Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi

Masa. Bandung : Alumni.

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada


(29)

Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.

Soetomo. 2006. Strategi- Strategi Pembangunan Mayarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung: Refika Aditama.

Tangkilisan, Hesel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Grasindo, hal 321

Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial (Edisi Kedua). Bumi Aksara

Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat Wacana & Praktik. Jakarta : Kencana

Sumber bacaan Tambahan : Modul Umum PNPM Mandiri

Penelitan, Yoni Yulianti. 2012. Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Solok . Solok : Pasca Sarjana Universitas Andalas


(30)

Sumber Internet :

http://www.pnpm-mandiri.org/index PNPM Mandiri diakses tanggal 06/10/13 pukul 15.00 wib.

http://www.pnpm-mandiri.org/index PNPM Mandiri diakses tanggal 06/10/13 pukul 15.00 wib.

http://rbmpnpmmpd-deliserdang.com ,diakses pada tang gal 10 November 2013 Pukul 15.30 wib.

http;//id.wikipedia.org/wiki/PNPM_Mandiri_Perdesaan, diakses tanggal 11/11/13 pukul 20.00 wib.

Sumber Perundang- Undangan : UU No. 32 Tahun 2004


(31)

III.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

III.1.1 Letak Geografis dan Administratif

Desa Suka Makmur merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Desa Suka Makmur memiliki luas 161 Ha, terdiri dari 8 Dusun dan sebagian besar adalah wilayah permukiman. Batas wilayahnya yaitu :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kedai Durian Kecamatan Delitua.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Delitua Kecamatan Namorambe. d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Marindal I Kecamatan Patumbak.

Jumlah penduduk Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua secara keseluruhan berjumlah 10.450 jiwa. Jika dikelompokkan, laki-laki berjumlah 5.139 jiwa dan perempuan berjumlah 5.311 jiwa, serta jumlah Kepala Keluarga secara keseluruhan berjumlah 2.286 jiwa. Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel III.1


(32)

No Agama Jumlah/ Jiwa Persentase

1 Islam 10.345 99 %

2 Protestan 48 0,4 %

3 Katolik 12 0,1 %

4 Budha 45 0,5 %

Jumlah 10450 100 %

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk Desa Suka Makmur mayoritas beragama Islam. Namun ada juga beberapa penduduk memeluk agama Nasrani dan Budha. Namun demikian masyarakat di Kecamatan tetap saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan sehingga tetap harmonis.

Untuk melihat klasifikasi penduduk berdasarkan penduduk dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


(33)

Klasifikasi Penduduk berdasarkan Pekerjaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang

No Pekerjaan Jumlah Jiwa Persentase

1 Karyawan Swasta 3232 30 %

2 Pedagangan 1298 12 %

3 Tukang 179 1,7 %

4 Buruh 471 4,4 %

5 Pegawai Negeri Sipil 182 1,7 %

6 TNI 8 1 %

7 Polri 14 0,2 %

8 Pengusaha Kecil 45 0,4 %

9 Peternak 7 0,1 %

10 Lain- lain 1021 9,6 %

11 Belum bekerja 3993 39 %

Jumlah 10450 100 %

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Dari tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan terbanyak di Desa Suka Makmur adalah karyawan swasta sebanyak 3232 jiwa dan jumlah pekerja yang paling sedikit adalah peternak sebanyak 7 jiwa . sehingga dapat disimpulkan di Desa Suka Makmur lebih banyak ditemui karyawan swasta , dan di desa tersebut pun pekerjaannya belum sampai pada tingkat sejahtera ditinjau dari pendapatan dari hasil pekerjaan tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sedangkan jika dilihat dari segi pendidikan, jumlah penduduknya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:


(34)

Tabel III.3 Klasifikasi Penduduk Desa Suka Makmur berdasarkan Kondisi Etnis Budaya

No Etnis Jumlah Persentase

1 Jawa 6707 63 %

2 Mandailing 1999 21 %

3 Aceh 122 1,2 %

4 Melayu 166 1,6 %

5 Minang 267 2,5 %

6 Cina 45 0,5 %

7 Banten 846 8 %

8 Tapanuli 298 2,6%

Jumlah 10450 100 %

Sumber: Hasil Penelitian 2014

Penduduk di Desa Suka Makmur terdiri dari bermacam-macam suku budaya , dan mayoritas penduduk bersuku Jawa. Namun, masyarakat di Desa Suka Makmur saling menghargai satu sama lain.

Tabel III.4


(35)

No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase

1 Tidak/belum sekolah 1355 13 %

2 TK 168 1,8 %

3 SD 1640 16 %

4 SMP 2400 23 %

5 SMA 4555 43 %

6 Diploma 91 0,8 %

7 Sarjana 241 2,4 %

Jumlah 10450 100 %

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk Desa Suka Makmur lebih banyak masyarakat yang berpendidikan sampai jenjang SMA, dan paling sedikit masyarakat yang berjenjang pendidikan Diploma.


(36)

III. 3 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Gambar.1Struktur Organisasi

Dalam peraturan pemerintah daerah nomor 72 tahun 2005 tentang desa, yang dimaksud dengan pemerintahan desa terdiri dari pemerintahan desa dan badan permusyawaratan desa ( pasal 11). Pemerintah desa sebagai mana dimaksud terdiri dari kepala desa dan perangkat desa (pasal 12 ayat 1), yang saling bekerja sama untuk mensukseskan pembangunan desa. Perangkat desa sebagai mana

Kepala Desa

Darwin Effendy SRG, BA

Pembangunan Eri Hafsari Pemerintahan Sri Arti Kepala Dusun 6 Dusun Dusun II Ngadiono Dusun V R. Sujadi Dusun III Ngadiman Dusun VI Ahmad Ghazali Dusun IV Sardjiman Dusun VII Sajeli Umum Rahmasdi S.si Keuangan Nurhasanah S.pd Sekretaris Desa Kamal Aldie Staf/Kaur Desa 4 Staf/Kaur Desa

BPD

Dusun I Isnin

Dusun VIII


(37)

dimaksud adalah Sekretaris Desa dan perangkat desa lainnya (pasal 12 ayat2). Perangkat desa lainnya sebagaimana dimaksud terdiri atas (pasal 12 ayat 3) : 1. Sekretaris Desa

2. Pelaksana teknis lapangan/ kepala urusan dan 3. Urusan kewilayahan/ kepala dusun

Untuk menjelaskan tentang tata pembagian dan hubungan kerja unit organisasi pemerintahan desa dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kedudukan dan Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Desa

a. Kepala desa berkedudukan sebagai alat pemerintah desa dan pelaksana pemerintahan di atas desa dengan tunduk tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan di atas, kepala desa memiliki wewenang:

1. Memimpin menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan berdasarkan BPD.

2. Mengajukan rancangan peraturan desa

3. Menetapkan peraturan desa mengenai APB desa untuk di bahas dan ditetapkan bersama BPD

4. Membina perekonomian desa

5. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif

6. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


(38)

c. Kewajiban Kepala Desa adalah:

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; 4. Melaksanakan kehidupan demokrasi;

5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;

7. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangundangan; 8. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;

9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa;

10. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; 11.Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa;

12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;

13.Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;

14. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan

15. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup;


(39)

2. Kedudukan, Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Desa:

a. Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang ketatausahaan dan memimpin sekretaris desa

b. Sesuai dengan kedudukan tersebut, sekretaris desa mempunyai tugas pokok untuk menyelenggarakan pelaksanaan-pelaksanaan administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi kemasyarakatan serta memberikan pelayanan di bidang ketatausahaan kepada kepala desa

c. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, sekretaris desa mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan, melaksanakan urusan keuangan, administrasi umum, dan melakasnakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan melaksanakan tugasnya.

Sedangkan penjabaran tugas pokok dari sekretaris desa adalah sebagai berikut; a. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa/ kepala kelurahan. b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi

urusan/ kegiatan sekretariat.

c. Memberikan informasi memngenai keadaan secretariat dan keadaan umum diwilayahnya.

d. Merumuskan program kerja.

e. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan.

f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat. g. Menyusun rencana anggaran penerimaan dan belanja desa.


(40)

i. Melaksanakan kegiatan pencatan administrasi pertahanan dan pencatatan mutasi tanah.

j. Melaksanakan administrasi kepegawaian diwilayahnya.

k. Melaksanakan administarsi kependudukan, administrasi pembaangunan, administrasi kemasyarakatan.

l. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala desa.

3. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan:

a. Kepala urusan berkedudukan sebagai pembantu sekretaris desa untuk memberikan pelayanan ketatausahaan kepada kepala desa sesuai dengan bidang tugasnya masing- masing.

b. Sesuai dengan kedudukannya, maka kepala urusan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan ketatausahaan dalam bidang tugasnya masing-masing.

c. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, kepala urusan mempunyai fungsi melaksanakan pencatatan, pengumpulan dan pengelolahan data/ informasi yang menyangkut bidang tugas masing-masing.

d. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, kepala urusan mempunyai fungsi melaksanakan pencatatan, pengumpulan dan pengelolahan data/ informan yang menyangkut bidang tugasnya masing-masing.

Sedangkan penjabaran tugas pokok kepala urusan dapat dibagi dalam beberapa urusan yaitu sebagai berikut:


(41)

a. Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan.

b. Melaksanakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

c. Melaksanakan kegiatan administrasi mengenai kewarganegaraan. d. Melaksanakan pencatatan administrasi pertanahan.

e. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa.

f. Melaksanakan pencatatan kegiatan kemasyarakatan antara lain RW dan kegiatan ketentraman dan ketertiban serta pertahanan sipil.

g. Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi keputusan desa dan keputusan kepala desa.

h. Menyusun rencana keuangan.

i. Melaksanakan kegiatan administrasi Pemilu berdasarkan ketentuan yang berlaku.

j. Mencatat kegiatan social politik.

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris desa/ sekretaris kelurahan

2) Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas:

a. Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyat/ masyarakat termasuk bencana alam, bantuan social, pendidikan, kesenian, olah raga, pemuda, pramuka dan PMI

b. Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna susila, para penyandang cacat baik mental maupun fisik, yaitu piatu,


(42)

jompo, panti asuhan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kemabali narapidana.

c. Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program kependudukan,ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup.

d. Mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan kesehatan masyarakat, PKK dan kegiatan lainnya.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris desa/sekretaris kelurahan.

3. Kepala Urusan Ekonomi dan pembangunan mempunyai tugas: a. Melaksanakan tugas dan fungsi administrasi pembangunan.

b. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarkat dalam pembangunan. c. Menghimpun data potensi desa serta menganalisa dan memelihara untuk

dikembangkan

d. Melaksanakan pencatatan dan persiapan bahan guna pembuatan daftar isian Proyek/daftar isian kegiatan.

e. Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegiatan di bidang pertanian, perindustrian maupun pembangunan lainnya.

f. Melaksanakan pencatatan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal Permohonan Pembutan Izin Usaha, izin bangunan dan lain-lain. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris Desa/ Sekretaris


(43)

4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dusun:

a. Kepala dusun berkedudukan sebagai unsure pelaksana tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya.

b. Sesuai dengan kedudukannya, kepala dusun mempunyai tugas pokok untuk menjalankan pemerintahan desa dalam kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya.

c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka kepala dusun mempunyai fungsi dan melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya, melaksanakan keputusan desa dan melaksanakan kebijakan kepala desa.


(44)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini Penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada Desa Suka Makmur yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer dan data sekunder yang telah peneliti peroleh dari lapangan yang kemudian dianalisa. Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui observasi dan wawancara yang diperoleh dari informan yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, serta dari dokumen-dokumen dari lapangan, maka peneliti akan menyajikan hasilnya. Dalam bab ini peneliti juga menyajikan karakteristik informan dan hasil pengumpulan data yang dilakukan di Kantor desa Suka Makmur dan juga di Desa Suka Makmur yang ditemukan peneliti selama melakukan penelitian di lapangan.

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, data- data tersebut berupa jawaban-jawaban dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini ( hasil wawancara), sedangkan data- data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan dan karya- karya ilmiah serta dokumen yang didapat dari lokasi penelitian. Ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis yaitu : pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen dari kantor desa yang berhubungan dengan penelitian. Kedua, penulis melakukan wawancara dengan informan berkaitan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur.


(45)

IV.1 Karakteristik Informan

Adapun informan memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Penyajian data karekteristik informan ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan serta pekerjaan. Berikut ini data hasil penelitian dilapangan mengenai karakteristik informan.

a. Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Hal ini di karenakan lebih banyak masyarakat yang berjenis kelamin laki-laki yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan dari pada masyarakat yang berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya, identitas informan berdasarkan jenis kelamin akan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel IV.1 Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 18 88

2 Perempuan 2 12

Jumlah 20 100

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Dari data di atas, diketahui bahwa jumlah responden pria adalah 18 orang (88%) dan wanita 2 orang (12%). Dengan demikian diketahui bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada jumlah responden perempuan. Adapun alasan dari jumlah responden lebih banyak laki-laki dari pada perempuan karena


(46)

orang-orang yang berkompeten dan memiliki kedudukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti kebanyakan berjenis kelamin laki-laki. Bukan berdasarkan atas perbedaan gender, namun sehubungan dengan program kegiatan dalam PNPM Mandiri pembangunan infrastruktur yang lebih banyak membutuhkan tenaga terampil laki-laki daripada perempuan.

b. Identitas Informan Berdasarkan Usia

Usia masyarakat yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah berkisar antara 20 tahun sampai 60 tahun. Untuk lebih jelasnya tabel berikut menyajikan data tentang usia yaitu sebagai berikut :

Tabel IV.2 Identitas Informan Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 20-30 3 17

2 31-40 6 27

3 41-50 4 17

4 50-60 7 39

5 >60 0 0

Jumlah 20 100

Sumber : Hasil Penelitian 2014

c. Identitas Informan Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan masyarakat yang dijadikan informan terdiri dari bermacam-macam pekerjaan yaitu PNS, wiraswasta, karyawan swasta dan guru. Untuk lebih jelasnya akan disajikan data identitas informan berdasarkan pekerjaan dalam tabel berikut:


(47)

Tabel IV.3 Identitas Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 PNS 3 17

2 Wiraswasta 10 44

3 Karyawan swasta 4 22

4 Guru 3 17

Jumlah 20 100

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa informan memiliki pekerjaan yang beragam. Dimana yang berprofesi sebagai Wiraswasta lebih dominan daripada yang lain yaitu sebanyak 10 orang (44%), kemudian karyawan swasta sebanyak 4 orang (22%), yang berkerja sebagai Guru sebanyak 3 orang (17%), sedangkan PNS sebanyak 3 orang (17%).

d. Identitas Informan Berdasarkan Pendidikan

Masyarakat yang dijadikan informan dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya akan disajikan identitas informan berdasarkan tingkat pendidikan dalam tabel berikut:


(48)

Tabel IV.4 Identitas Informan Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SD 2 6

2 SMP 2 12

3 SMA 12 60

4 Perguruan Tinggi 4 22

Jumlah 20 100

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 18 orang atau 45% berpendidikan terakhir SD, 13 orang (32.5%) SMP, 7 orang (17.5%) SMA, dan yang paling sedikit adalah berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 2 orang atau 5%.


(49)

IV.1 Hasil Temuan Data Primer di Lapangan

IV.1.1. Peran dan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua

Unsur utama dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan yaitu para pelaku-pelaku PNPM Mandiri yang merupakan subjek dan objek dari pembangunan yang dilakukan. Menurut buku pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan disebutkan bahwa Dalam implementasi PNPM Mandiri Perkotaan, program ini telah menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa BKM dan LKM yang representatif, mengakar dan dapat dipercaya. Badan/Lembaga ini dibentuk melalui kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat diketahui pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perkotaan pada tingkat Kelurahan/desa, unsur utama dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamata Delitua adalah adalah:

1. Kepala Desa dan perangkatnya,

Peran Kepala desa dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur ini tidak banyak. Kepala desa hanya sebagai fasilitator dan juga mengawasi pelaksanaan pembangunan dan juga cara kerja Badan Kswadayaan Masyarakat Makmur Mandiri. Masyarakat menganggap bahwa kepala desa tidak banyak ikut campur dan bukan berarti tidak memeiliki kepedulian. Akan tetapi masyarakat mengatakan bahwa Kepala Desa mengerti bahwa program ini program


(50)

untuk masyarakat yang dapat memberdayakan masyarakat dan membuat masyarakat menjadi mandiri serta memunculkan jiwa kepemimpinan bagi masyarakat melalui BKM dan KSM. Selain itu kepala desa dibantu oleh Kepala Dusun untuk menjembatani pelaksanaan PNPM Mandiri. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan ditanggung jawabi oleh Penanggung jawab operasional kegiatan yang berasal dari Kecamatan.38

2. BKM

Badan Kswadayan Mayarakat merupakan relawan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menjamin keterlibatan semua lapisan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BKM Makmur Mandiri merupakan wadah bagi masyarakat sekaligus menjadi motor upaya penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur yang membuat masyrakat menjadi mandiri.BKM Makmur mandiri terdiri dari Koordinator BKM, Sekretaris BKM, Unit Pelaksana Lingkungan( UPL), Unit Pelaksana Keuangan (UPK), Unit Pelaksana Sosial (UPL) dan delapan orang anggota. Dalam melasanakan tugasnya, BKM dan Unit Pelaksana Kegiatan dibantu oleh Tim Fasilitator Kelurahan yang terdiri dari Faskel Tehnik, Faskel Ekonomi dan Faskel Sosial (Community Development).


(51)

3. KSM ( Kelompok Swadaya Masyarakat)

Kelompok Swadaya Masyarakat merupakan wadah bagi masyarakat untuk memanfaatkan dana Bantuan Langsung yang diberikan melalui PNPM Mandiri Perkotaan. KSM dibentuk melalui musyawarah atau pertemuan dengan warga yang beranggotakan perwakilan dari beberapa masyarakat. KSM diorganisasikan oleh tim relawan (BKM) dan dibantu oleh tim fasilitator. KSM juga bertugas sebagai pelaksana kegiata terkait pemberdayaan masyarakat.


(52)

STRUKTUR KEPENGURUSAN PNPM MANDIRI BKM MAKMUR MANDIRI

DESA SUKA MAKMUR KECAMATAN DELITUA

PERIODE 2012-2015

Koordinator BKM : H. Sawaludin, S.Pd

Anggota :1. Ety Herawati Rapotan 5. Ritonga

2. Ramli 6. Raudatul Ulfa

3. Suriadi Raudatul 7. Hikma Nizar

4. Damrul Qomar 8. Qomaruddin

Sekretaris BKM : Eko Pepsiyandi,S.Pd

Unit Pelaksana Ekonomi : Darman Purba

Unit Pelaksana Lingkungan : Supriadi


(53)

IV.1.2 Pemahaman Informan Mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana pemahaman informan mengenai PNPM Mandiri perkotaan yang ada di daerah tersebut sehingga masyarakat Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua mampu mencapai tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur. Setelah dilakukannya penelitian, dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Suka Makmur memiliki pemahaman yang baik terhadap PNPM Mandiri Perkotaan. Hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat dapat menjelaskan mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan dan tujuan dari program itu sendiri.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dilapangan, sebagian masyarakat mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan merupakan program dari pemerintah pusat untuk mengentasi kemiskinan dan memiliki tiga jenis bidang kegiatan “Tri Daya” meliputi bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sangat membantu masyarakat untuk pembangunan Desa Suka Makmur. Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan ini khususnya di bidang lingkungan pada pembangunan infrastruktur masyarakat merasa diberdayakan dengan adanya kerja sama antar masyarakat melalui kegiatan gotong-royong untuk melaksanakan pembangunan yang merupakan kebutuhan mereka sendiri.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Sekretaris BKM Makmur Mandiri yang menjelaskan bahwa PNPM Mandiri Perkotaan merupakan program yang mempunyai 3 bidang kegiatan yaitu bidang sosial, bidang ekonomi dan bidang


(54)

lingkungan. Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang di laksanakan di Desa Suka Makmur ini memberikan dampak yang sangat luar biasa yaitu terlaksananya pemerataan pembangunan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua. Program ini merupakan program bagus karena dapat membantu masyarakat miskin, miskin bukan di lihat dari segi fisiknya saja akan tetapi karena tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.39

Dalam penemuan di lapangan, ada juga sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri merupakan program dari pemerintah yang diberikan oleh masyarakat untuk pembangunan infrastruktur saja. Mereka hanya mengetahui bahwa program ini merupakan program dari pemerintah untuk membangun jalan, drainase dan prasarana lainnya, mereka tidak mengetahui bahwa Program Nasional Pemberdayaan Mayarakat Mandiri ini mempunyai kegiatan di bidang sosial, dan Ekonomi bergulir yang dapat memberdayakan mereka sehingga menjadi mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan mereka.

Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan pada saat peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Dia mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ini merupakan program yang memberikan bantuan untuk masyarakat agar masyarakat menjadi berdaya melalui kegiatan gotong- royong yang programnya sendiri hanya pada kegiatan pembangunan infrastruktur saja.40

39

Wawancara dengan Sekretaris BKM Mankmur Mandiri, Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014

40


(55)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah memahami Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan sehingga masyarakat lebih mudah untuk melaksanakan serta mencapai tujuan dan sasaran dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan pada pembangunan Infrastruktur di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.

IV.1.3 Partisitipasi Masyarakat dalam Perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua

Sesuai dengan konsep PNPM Mandiri Perdesaan bahwa masyarakat diharapkan dapat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program. Begitu pula dengan proses perencanaan, masyarakat harus dilibatkan agar masyarakat mengetahui usulan- usulan prioritas kegiatan serta dapat mengetahui hal- hal apa saja yang akan di laksanakan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.

Dalam hal peneliti ingin melihat partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Dalam perencanaan PNPM Mandiri perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur dapat di katakan bahwa sebahagian masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara di lapangan bahwa mereka mengatakan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pembangunan yang akan dilakukan dengan mengusulkan serta merembukkan rencana- rencana yang diperlukan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan yaitu dengan menghadiri musyawarah


(56)

yang diadakan terkait pelaksanaan pembangunan. Setiap ada musyawarah dikantor Desa, tidak semua masyarakat ikut dilibatkan dan ikut berpartisipasi. Akan tetapi, hanya sebahagian masyarakat saja dari perwakilan KSM yang diundang. Musyawarah yang dilaksanakan di Kantor desa dihadiri oleh BKM/Badan Kswadayaan Masyarakat Mandiri, fasilitator kelurahan, kepala desa serta perwakilan KSM yang terdiri dari anggota masyarakat. Masyarakat juga mengatakan dalam rapat yang dilaksanakan oleh BKM, hanya perwakilan masyarakat saja yang hadir kurang lebih berjumlah 2 orang. Akan tetapi, jika musyawarah di adakan di dusun banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi.

Penulis mendapatkan data yang ditemukan di lapangan melalui wawancara dengan Fasilitator Kelurahan (Faskel Infrastruktur) yang mendampingi serta memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Dia menjelaskan bahwa sebelum di laksanakannya kegiatan maka terlebih dahulu diadakan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kontruksi (MP2K) yang di laksanakan di Kantor desa dan bisa juga di rumah warga, musyawarah ini diadakan dengan mengumpulkan warga diagar kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik. 41

Dalam penelitian di lapangan ditemukan juga bahwa masyarakat tidak berpartisipasi dalam proses perencanaan, yang ikut bermusyawarah hanya Badan Kswadayaan Masyarakat saja dan dari pemerintah desa. Bahkan, Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan PNPM Mandiri desa Suka Makmur menganggap bahwa KSM yang terdiri dari masyarakat hanya sebagai pelaksana kegiatan di lapangan, BKM dan dan Perangkat Desa yang terdiri dari kepala desa, LKMD,


(57)

kepala Dusun dan Fasilitator Kelurahan yang melaksanakan kegiatan musyawarah dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.42

Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada informan, partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua dinyatakan belum maksimal. Hal ini dikarenakan dalam musyawarah di Kantor Desa hanya perwakilan masyarakat saja yang ikut menghadiri rapat. Tetapi dalam musyawarah yang diadakan di dusun masyarakat banyak yang ikut serta untuk berkontribusi dalam musyawarah kegiatan yang akan dilaksanakan di dusun mereka.

IV.1.4 Patisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua

Partisipasi masyarakat merupakan hak azasi, sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam melaksakan pembangunan. Kesempatan tersebut perlu diberikan karena tujuan pembangunan adalah untuk menigkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan. Masyarakat sendiri yang akan merasakan dan menilai hasil dari pembangunan yang telah dilaksanakan. Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur yang ditemukan dalam penelitian yaitu bagaimana bentuk partisipasi yang diberikan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur.


(58)

Pada saat penelitian berjalan, penulis melihat kegiatan lingkungan PNPM Mandiri pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan yaitu pembangunan rabat beton, pembuatan drainase, pemavlingan jalan dan berbagai pembangunan lainnya. Berdasarkan kondisi di lapangan, penulis menemukan bahwa masyarakat yang banyak berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur adalah masyarakat berjenis kelamin laki-laki dari pada masyarakat jenis kelamin perempuan.

Pada tahun pertama dilaksanakannya PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur mendapatkan dana sebesar Rp 200.000.000,- dan memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi. Tahun Kedua, desa Suka Makmur menerima dana bantuan sebesar Rp.100.000.000,- yang tidak membuat turunnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Akan tetapi, dapat dibandingkan dari tahun- tahun sebelumnya partisipasi masyarakat di tahun 2013 sedikit menurun dikarenakan pada tahun 2013 pemerintah hanya menyediakan dana sebesar Rp. 75.000.000,- sehingga pembangunan yang dilaksanakan dari PNPM Mandiri Perkotaan semakin sedikit yang membuat tidak banyak dilakukan pembangunan .43

Masyarakat Desa Suka Makmur banyak yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur. Hal ini bisa dilihat bahwa dalam penelitian, banyak masyarakat yang menjelaskan mereka ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Dalam pelaksanaan pembangunan jalan, ada juga masyarakat Desa Suka Makmur juga memberikan kontribusi dalam pembebasan lahan, yaitu apabila jalan yang akan dibangun kecil maka masyarakat


(59)

bersedia memberikan sedikit lahannya agar jalan yang akan dibangun tidak terlalu kecil.

Wujud partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur adalah dalam bentuk swadaya masyarakat. Partisipasi masyarakat tidak dibatasi bentuk dan jumlahnya. Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, masyarakat memberikan kontribusinya dalam bentuk tenaga, materil, serta pikiran. Hal ini ini dapat di lihat ketika peneliti mewawancarai masyarakat, mereka menjelaskan bahwa masyarakat Desa Suka Makmur mengadakan kegiatan gotong-royong untuk bersama-sama berkumpul mengerjakan pembangunan yang akan di laksanakan. Selain itu, masyarakat juga berpartisipasi dengan memberikan pikiran yaitu relawan masyarakat yang terdiri dari BKM, Perwakilan KSM ikut serta dalam Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kontruksi (MP2K), pemilihan BKM dan juga rembuk warga yang diadakan di kantor desa dan di dusun masing-masing dengan di damping oleh penanggung jawab oprasional kegiatan, fasilitator kelurahan serta kepal desa.

Selain memberikan tenaga dan pikirannya, masyarakat juga mengatakan bahwa mereka memberikan swadaya dalam bentuk materil, semua informan menjelaskan mereka memberikan makanan dan minuman (konsumsi) untuk orang-orang yang berpartisipasi pada kegiatan gotong-royong dalam menyelesaikan pembangunan. Bagi masyarakat yang tidak sempat meluangkan waktunya untuk bergotong-royong, biasanya mereka menyumbangkan dana untuk menambah kurangnya dana dalam pelaksanaan pembangunan.


(60)

Dalam pelaksanaaan pembangunan infrastruktur masyarakat menyatakan bahwa mereka tidak menerima upah sebagai bentuk imbalan partisipasi yang mereka berikan pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Justru masyarakat bersyukur karena dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Mandiri yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur masyarakat menjadi sangat terbantu. Pada pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan ini masyarakat merasa bahwa pembangunan ini merupakan kebutuhan mereka sendiri, oleh karena itu masyarakat benar-benar ikut memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur.

Secara umum kegiatan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan sudah membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Namun ada juga masyarakat yang tidak memberikan partisipasinya dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Mereka hanya berpartisipasi dalam perencanaan saja dengan mengusulkan agar di lakukannya pembangunan di lingkungan mereka serta ikut memberikan saran yang dapat mendukung jalannya pembangunan. Namun setelah usulan mereka tidak ikut berpartisipasi dalam proses pengerjaan . Pembangunan rabat beton yang di laksanakan di dusun mereka dikerjakan dengan menggunakan tenaga kerja dari luar/tukang. Hal ini dikarenakan jumlah kepala keluarga yang tidak memungkinkan untuk di adakannya gotong-royong pada pembangunan yang di


(61)

laksanakan di lingkungan mereka serta masyarakat memiliki kesibukan dalam bekerja sehingga tidak dapat meluangkan waktunya untuk berpartisipasi. 44

Dalam penyediaan program juga harus memfasilitasi masyarakat agar masyarakat memiliki kemampuan untuk memberdayakan dirinya, fasilitas yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat agar masyarakat mampu mengembangkan kreatifitasnya dan juga menumbuhkan kemampuan masyarakat. Pada saat penelitian berjalan, penulis juga ingin mengetahui apakah masyarakat ikut dilibatkan dalam kegiatan pelatihan. Masyarakat Desa Suka Makmur tidak berpartisipasi dalam pelatihan-pelatihan yang di adakan PNPM Mandiri. Berdasarkan data yang ditemukan di lapangan, masyarakat menjelaskan bahwa mereka memberikan swadaya sebagai bentuk kontribusi dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Akan tetapi, beberapa masyarakat menjelaskan bahwa selain tidak ikut serta dalam proses musyawarah ternyata masyarakat juga tidak di libatkan dalam pelatihan-pelatihan yang ada dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Dalam memberikan kontribusinya pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur, tenyata masyarakat tidak menerima upah/ imbalan. Justru masyarakat sangat bersyukur karena dapat merasakan manfaat dari pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.45

Dari hasil wawancara yang disampaikan informan di lapangan, dapat di simpulkan bahwa partisipasi masyarakat Desa Suka dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di bidang lingkungan adalah baik. Hal ini dapat dilihat karena

44

Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Wagimun pada tagal 28 Januari 2014.

45


(1)

penulis. Terima kasih untuk kalian sudah menjadi sahabat terbaik penulis. Semoga tetap menjadi sahabat terbaik penulis.

13.Sahabat-sahabat penulis yang dari awal hingga saat ini selalu bersama penulis, Kak fitri, Kak Adek, Kak Laura, Morina, Devi, Melan, Isti, Ratih. Terima kasih sudah menjadi keluarga kedua penulis selama masa perkuliahan. Semoga tali silaturahmi kita tidak terputus.

14.Teman-teman satu kelompok magang CEKI UNITED Desa Batu Jongjong Kec.Bahorok, yang sebagian sudah penulis sebut namanya, Nita, Hanna, Joppy, Jeremia Sinaga, Ibran dan Olber. Terima kasih untuk pengalaman tak terlupakan yang telah kita bagi bersama.

15.Sahabat penulis pada masa perkuliahan hingga saat ini, Junita Friska Capah, David merehe, Geni, Niza, Tia, Lasmaida, Khafifah, Siti Yuliana, dll yang banyak memberikan dorongan, serta saran dalam penyelesaian skripsi ini. Tak lupa juga buat Calvin dan Indra Fahmi yang selalu setia menemani penulis untuk bimbingan skripsi.

16.Sahabat penulis Muhammad Sazali yang telah memberikan dorongan dan arahan yang membangun kepada penulis. Terima kasih sudah menjadi sahabat pertama yang penulis kenal pada masa perkuliahan sampai saat ini. 17. Sahabat sejak SMA, Deby Marfianti Siregar terima kasih telah membantu penulis pada saat penelitian. Tak lupa juga untuk sahabat penulis Maya dan Hilda terima kasih masih menemani penulis sampai pada masa perkuliahan ini.

18.Teman- teman AN 010 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih sudah membagi banyak cerita selama masa perkuliahan kita. Semoga


(2)

kita tetapi menjadi satu keluarga dan tali silaturahmi kita tidak terputus. Selamat berjuang untuk masa depan kawan.

19.Kakak senior , Bang Bembeng, Bang Panji, Kak Yunita, dan Kak Lina, dan abang/kakak lainnya yang tidak mungkin penulis sebut satu per – persatu, terima kasih telah senantiasa membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan dalam mempelajari kehidupan kampus.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca agar member kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, menambah wawasan dan pengetahuan kita bersama.

Terima Kasih…

Medan, April 2014

Penulis,


(3)

DAFTAR ISI

Cover

Daftar Isi ………. i

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ………... 1

I.2 FokusPenelitia……….. 9

I.3 Rumusan Masalah……….. 11

1.4 Tujuan Penelitian……… 11

I.5 Manfaat Penelitian ………. 12

1.6 Kerangka Teori……….. 13

1.6.1 Partisipasi Mayarakat……… 13

1.6.2 Pemberdayaan Masyarakat……… 26

1.6.3 Konsep Pembangunan Alternatif………... 32

1.6.4 Hubungan Partisipasi Masyarakat dengan PNPM Mandiri ………. 37

1.7 Definisi Konsep……….. 38

1.8 Sistematika Penulisan ……….. 40

BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian ……… 42

II.2 Lokasi Penelitian ……… 42

II.3 Informan ……….. 43

II.4 Teknik Pengumpulan Data ………. 44

II.5 Teknik Analisa Data ……… 45

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 47


(4)

III.3 Struktur Organisasi Desa ……… 52

BAB IV PENYAJIAN DATA IV.1 Karakteristik Informan ………. 61

IV.2 Hasil Temuan Lapangan ………. 65

BAB V ANALISI DATA V.1 Pemahaman Informan terhadap PNPM Mandiri Perkotaan ………. 94

V.2 Partisipasi dalam perencanaan ………. 96

V.3 Partisipasi dalam Pelaksanaan……… 98

V.4 Partipasi dalam Pemanfaatan dan Pemeliharaan Hasil Pembangunan 103

V.5 Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat 105 V.5 Mekanisme Turunnya Anggaran PNPM Mandiri ...107

BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan ……… 109

VI.2 Saran ……….. 112


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Klasifikasi penduduk berdasarkan agama ………...48

Tabel III.2 Klasifikasi Penduduk berdasarkan Pekerjaan ………...49

Tabel III.3 Klasifikasi Penduduk berdasarkan Kondisi Etnis Budaya...50

Tabel III.4 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan…... 51

Tabel IV.1 Tabel Buku Sarana dan Prasarana Desember 2013………...89

Tabel IV.2 Dokumen Pemanfaatan Dana Bantuan Langsung Masyarakat.... 90

Tabel VI.3 Dana Swadaya Masyarakat ………91

Tabel IV.5 Daftar Hadir Musyawarah PNPM Mandiri Perkotaan……… 92 Tabel IV.6 Nama KSM PNPM Mandiri Perkotaan Desa Suka Makmur 93


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi ... 63 Gambar 2 Mekanisme turunnya anggara ...95


Dokumen yang terkait

Potensi Masyarakat Dalam Mengelola Koperasi Pertambangan Emas di Desa Keude Krueng Sabee, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya

4 115 132

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Efektivitas Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Tigalingga Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

8 81 118

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua (PNPM Mandiri Perkotaan Pada Pembangunan Infrastruktur )

0 0 12

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua (PNPM Mandiri Perkotaan Pada Pembangunan Infrastruktur )

0 0 5