BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam
yang baik dan modal yang memadai perusahaan tidak akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor tersebut jika tidak didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada bagaimana sumber daya manusia itu bekerja,
berprilaku dan menjalankan tugasnya dengan baik. Pencapaian hasil yang memuaskan akan dapat diperoleh dengan
menerapkan disiplin dalam bekerja, karena disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Upaya menerapkan disiplin dapat dilakukan dengan mendorong karyawan untuk mengikuti aturan-aturan yang berlaku di dalam organisasi
sehingga dapat mencegah penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan yang dapat menghambat jalannya pekerjaan. Pimpinan harus memiliki disiplin kerja
yang baik dan menerapkannya kepada karyawan agar struktur organisasi berfungsi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Kedisiplinan Fathoni, 2006 adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kesadaraan adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap,
Universitas Sumatera Utara
tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak. Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan
datang dan pulang tepat waktunya, mengajarkan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit perusahaan untuk mewujudkan
tujuannya. Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan perusahaan mencapai tujuan. Stuktur organisasi adalah serangkaian elemen yang dapat digunakan untuk
membentuk suatu organisasi Griffin, 2004:322. Menurut Wursanto 2005:108 struktur organisasi adalah sebagai suatu pola jaringan hubungan antara berbagai
macam jabatan dan para pemegang jabatan. Setiap orang yang bekerja dalam organisasi secara jelas akan mengetahui kedudukan dan wewenangnya, tugas dan
fungsi serta tanggung jawabnya, sistem komunikasi dan bagaimana sistem kontrol dilaksanakan. Dengan adanya struktur organisasi sebagai wadah kerjasama dari
beberapa orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, karyawan akan mengetahui apa yang harus dilakukannya dan kepada siapa dia
bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja dari struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Suatu organisasi perlu mengetahui batas tugas, tanggung jawab dan wewenang dan selanjutnya dapat bekerja sama dengan baik. Penyusunan
organisasi yang baik, dapat ditetapkan kegiatan apa yang diperlukan dan dilakukan oleh setiap orang. Struktur organisasi diatur dan dikoordinasikan
dengan menugaskan orang-orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada setiap orang sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
jabatannya masing-masing. Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab oleh setiap orang yang bekerja dalam suatu perusahaan sesuai jabatannya masing-
masing akan meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik
bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Disiplin kerja bagi organisasi akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan
tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Disiplin kerja bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat
kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Karyawan yang memiliki disiplin kerja tinggi
melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya
tujuan organisasi. PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara adalah badan usaha milik
negara BUMN yang bergerak dibidang penyediaan, pengadaan dan penyaluran tenaga listrik kepada masyarakat atau pelanggan. PT. PLN PERSERO Wilayah
Sumatera Utara struktur organisasi merupakan kesatuan kerangka organisasi yang telah ditetapkan untuk proses manajerial, sistem dan pola tingkah laku yang
muncul dan terjadi di dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur organisasi PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara menjelaskan
mengenai pembagian dan pembatasan antara tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi serta penetapan hubungan antara unsur
organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini akan meneliti disiplin kerja yang diterapkan oleh PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara apakah dapat menghasilkan harmonisasi
kerja sehingga tercapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Suatu organisasi harus memperhatikan banyak hal untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu dari sekian banyaknya kegiatan itu adalah mengenai
penggunaan tenaga manusia dalam organisasi yang perlu diatur sedemikian rupa agar dapat dipergunakan secara efisien dan efektif. Tabel 1.1 menunjukkan
laporan laba-rugi PT PLN PERSERO wilayah sumatera utara dari lima tahun terakhir sebagai berikut:
Tabel 1.1 Laporan Laba Rugi PT PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara
No Tahun
Laba 1.
2004 104.874.148.746
2. 2005
298.377.703.985 3.
2006 1.297.001.264.564
4. 2007
1.282.550.374.259 5.
2008 7.102.524.572.591
Sumber: keu. PT PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara.
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2004 PT PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara memperoleh laba sebesar 104.874.148.746. Pada tahun
2005 terjadi peningkatan laba sebesar 298.377.703.985. Tahun 2006 laba meningkat menjadi 1.297.001.264.564. Pada tahun 2007 laba terjadi peningkatan
menjadi 1.282.550.374.259. Pada tahun 2008 laba meningkat menjadi 7.102.524.572.591. Dari Tabel 1.1 diatas dapat disimpulkan bahwa PT PLN
PERSERO Wilayah Sumatera Utara memiliki kinerja yang baik dalam struktur organisasi pada setiap departemen. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.1 laporan
Universitas Sumatera Utara
laba rugi PT PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Tabel 1.2 menunjukkan Disiplin kerja karyawan di PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara terhadap struktur organisasi dapat dilihat pada
rekapitulasi absensi karyawan berikut ini:
Tabel 1.2 Rekapitulasi Absensi Karyawan
Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara
Rekapitulasi Absensi Karyawan Januari 2008 – Desember 2008 Bulan
Jumlah Tenaga
Kerja Jumlah
Hari Kerja
Jumlah hari kerja
seharusnya Jumlah hari
kerja yang hilang
Jumlah hari kerja
senyatanya Jan
192 23
4416 184
4232 4.2
Feb 192
21 4032
60 3972
1.5 Mar
192 23
4416 132
4284 3.0
Apr 192
22 4224
87 4137
2.1 Mei
192 23
4416 114
4302 3.0
Juni 192
22 4224
99 4125
2.3 Juli
192 23
4416 148
4268 3.4
Agt 192
23 4416
138 4278
3.1 Sep
192 22
4224 117
4107 3.0
Okt 192
23 4416
123 4293
3.0 Nov
192 22
4224 138
4086 3.2
Des 192
23 4416
185 4231
4.2 Jlh
2304 270
51840 1525
50315 36
Rata2 192
4320 127.08
4192.91 3
Sumber: SDM Data PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara data diolah, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 menjelaskan rekapitulasi absensi karyawan yang persentase ketidakhadirannya tidak stabil. Tingkat persentase ketidakhadiran karyawan
paling tinggi adalah pada bulan Desember yaitu sebesar 4.2 dan yang paling rendah pada bulan Februari 1.5. Hal ini menunjukkan karyawan kurang
disiplin, karena walaupun sudah ada sanksi tetapi persentase ketidakhadiran masih tinggi dimana perusahaan mengharuskan kehadiran 100. Menurut Flippo
1999:258 bahwa tingkat ketidakhadiran maksimum 3, sedangkan tingkat rata- rata ketidakhadiran karyawan secara menyeluruh sebesar 3, yang menunjukkan
bahwa ada indikasi penurunan kepuasan kerja karyawan di perusahaan tersebut. Karyawan seharusnya mampu menyesuaikan diri terhadap disiplin kerja
karyawan dalam perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan dan menghadapi perusahaan serta tantangan kerja di masa mendatang. Kurangnya
disiplin kerja karyawan dapat mengakibatkan terhambatnya koordinasi setiap departemen, sehingga tujuan perusahaan tidak dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi
dengan judul “Analisis Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah