BAB VII UTILITAS
Utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar jalannya suatu proses produksi. Dalam suatu pabrik, utilitas memegang peranan yang penting.
Karena suatu proses produksi dalam suatu pabrik tidak akan berjalan dengan baik jika utilitas tidak ada. Oleh sebab itu, segala sarana dan prasarananya harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan pulp dari limbah pabrik agar-agar meliputi:
1. Kebutuhan uap steam
2. Kebutuhan air
3. Kebutuhan listrik
4. Kebutuhan bahan bakar
5. Unit pengolahan limbah
7.1 Kebutuhan Uap Steam
Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media. Kebutuhan uap yang digunakan yaitu uap pada 150
o
C, 1 atm superheated steam. Kebutuhan uap pada 150
o
C, 1 atm, pada pabrik pembuatan pulp dari limbah pabrik agar-agar dapat dilihat pada Tabel 7.1 di bawah ini.
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap pada 150
o
C, 1 atm
Nama Alat Jumlah Steam
kgjam
Reaktor ClO
2
R-220 1129,3202
Reaktor H
2
O
2
R-330 522,5690
Tunnel Dryer A-420 87,6925
Total 1739,5817
VII-1
Universitas Sumatera Utara
Ketel uap Uap yang digunakan adalah superheated steam pada temperatur 150
o
C dan tekanan 1 atm. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 1739,5817 kgjam.
Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20 Perry dkk, 1999 maka :
Jadi total steam yang dibutuhkan: = 1,2 × 1739,5817 kgjam
= 2087,498 kgjam Diperkirakan 80 kondensat dapat digunakan kembali maka kondensat yang dapat
digunakan kembali adalah : = 80 × 2087,498 kgjam
= 1669,9984 kgjam Kebutuhan air tambahan untuk ketel = 2087,498 - 1669,9984 kgjam
= 417,4996 kgjam
7.2 Kebutuhan Air
Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan proses maupun kebutuhan domestik. Adapun kebutuhan air pada pabrik pembuatan
vinil asetat ini adalah sebagai berikut: 1.
Kebutuhan air untuk ketel Air yang dibutuhkan = 543621,2963 kgjam
Universitas Sumatera Utara
2. Air Proses
Tabel 7.3 Kebutuhan Air Proses
Nama alat Jumlah kebutuhan air
kgjam
Mixer ClO
2
M-210 97669,2727
Washer Vacuum Filter-1 H-222 284782,9576
Dilution Tank NaOH M-310 75,0588
Mixer H
2
O
2
M-320 83,3153
Washer Vacuum Filter-2 H-332 159588,2255
Total 542198,8299
3. Air untuk berbagai kebutuhan
a. Kebutuhan air domestik
Kebutuhan air domestik untuk tiap orangshift adalah 40 – 100 ltrhari …... Met Calf Eddy,
1991 Diambil 100 ltrhari x
jam hari
24 1
= 4,167 ρ
air
= 996,23 kgm
3
= 0,99623 kgliter Jumlah karyawan = 127 orang
Maka total air domestik = 4,167 x 127 = 529,209 ltrjam x 0,99623 kgliter
= 527,2139 kgjam
b. Kebutuhan air laboratorium
Kebutuhan air untuk laboratorium adalah 1000 – 1800 ltrhari. Metcalf Eddy 1991 Maka diambil 1300 ltrhari = 54,17 kgjam
c. Kebutuhan air kantin dan tempat ibadah
Kebutuhan air untuk kantin dan tempat ibadah adalah 400 – 120 ltrhari. Metcalf Eddy, 1991 Maka diambil 100 ltrhari = 4,167 kgjam
ρ
air
= 996,23 kgm
3
= 0,99623 kgliter
Universitas Sumatera Utara
Pengunjung rata –rata = 90 orang Maka total kebutuhan airnya = 4,167 x 90
= 375,03 ltrjam x 0,99623 kgltr = 373,586 kgjam
d. Kebutuhan air poliklinik
Kebutuhan air untuk poliklinik adalah 1000 – 1500 ltrhari. Metcalf Eddy, 1991 Maka diambil 1200 ltrhari = 50 kgjam
Tabel 7.3 Pemakaian air untuk berbagai kebutuhan
Kebutuhan Jumlah air kgjam
Domestik dan Kantor 527,214
Laboratorium 54,167
Kantin dan tempat ibadah 373,586
Poliklinik 50
Total 1004,967
Sehingga total kebutuhan air yang memerlukan pengolahan awal adalah = 417,4996 + 542198,8299+ 1004,967 kgjam
= 543621,2963 kgjam Sumber air untuk pabrik pembuatan vinil asetat dari asetilen dan asam asetat
adalah dari Sungai Cirarab, Propinsi Banten dengan debit air 5,421 m
3
detik. Adapun kualitas air Sungai Cirarab dapat dilihat pada tabel 7.4 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7.4 Kualitas Air Sungai Cirarab, Banten
Sumber: data hasil rata-rata tahunan pemantauan kualitas air [BPSDA-Propinsi Banten, 2007]
Parameter Satuan
Kadar Suhu
BOD COD
pH Ammonium
Aluminum Besi terlarut
Kesadahan : Kalsium
Magnesium Seng
Timbal Mangan
Timah Bikarbonat
Karbonat Klorida
Sianida Nitrat
Nitrit Pospat
Sulfat CO
2
bebas °C
mgL mgL
mgL mgL
mgL
mgL CaCO
3
mgL CaCO
3
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
± 29 7,61
7,54 0,45
0,3 2,25
89,6 61,3
0,12 -
0,13 0,003
350 -
18 0,028
6,0 0,084
0,5 11
55
Unit Pengolahan Air
Kebutuhan air untuk pabrik pembuatan pulp dari limbah pabrik agar-agar ini diperoleh dari sungai cirarab yang terletak di kawasan pabrik. Untuk menjamin
kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas
Universitas Sumatera Utara
penampungan air water reservoar yang juga merupakan tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa
bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air di pabrik terdiri dari
beberapa tahap, yaitu Degremont, 1991 : 1.
Screening 2.
Sedimentasi 3.
Koagulasi dan flokulasi 4.
Filtrasi 5.
Demineralisasi 6.
Deaerasi
7.2.1 Screening
Tahap screening merupakan tahap awal dari pengolahan air. Adapun tujuan screening adalah Degremont, 1991:
- Menjaga struktur alur dalam utilitas terhadap objek besar yang mungkin merusak
fasilitas unit utilitas. -
Memudahkan pemisahan dan menyingkirkan partikel-partikel padat yang besar yang terbawa dalam air sungai.
Pada tahap ini, partikel yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit
pengolahan selanjutnya.
7.2.2 Sedimentasi
Setelah air disaring pada tahap screening, di dalam air tersebut masih terdapat partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk
menghilangkan padatan-padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi dimasukkan ke dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel
padatan yang tidak terlarut.
7.2.3 Koagulasi dan Flokulasi
Universitas Sumatera Utara
Koagulasi dan flokulasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air dengan cara mencampurkannya dengan larutan Al
2
SO
4 3
dan Na
2
CO
3
soda abu. Larutan Al
2
SO
4 3
berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan Na
2
CO
3
sebagai bahan koagulan tambahan yaitu berfungsi sebagai bahan pambantu untuk
mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada bak clarifier, akan terjadi proses koagulasi dan flokulasi.
Tahap ini bertujuan menyingkirkan Suspended Solid SS dan koloid Degremont, 1991 :
Koagulan yang biasa dipakai adalah alum. Reaksi hidrolisis akan terjadi menurut reaksi :
M
3+
+ 3H
2
O MOH
3
+ 3 H
+
Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid. Kondisi pH yang optimum penting untuk terjadinya koagulasi dan terbentuknya flok-flok
flokulasi. Koagulan yang biasa dipakai adalah larutan alum Al
2
SO
4 3
. Sedangkan pengatur pH dipakai larutan soda abu Na
2
CO
3
yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Dua jenis reaksi
yang akan terjadi adalah Degremont, 1991 : Al
2
SO
4 3
+ 6 Na
2
CO
3
+ 6H
2
O 2AlOH
3
↓ + 12Na
+
+ 6HCO
3 -
+ 3SO
4 3-
2Al
2
SO
4 3
+ 6 Na
2
CO
3
+ 6H
2
O 4AlOH
3
↓ + 12Na
+
+ 6CO
2
+ 6SO
4 3-
Reaksi koagulasi yang terjadi : Al
2
SO
4 3
+ 3H
2
O + 3Na
2
CO
3
2AlOH
3
+ 3Na
2
SO
4
+ 3CO
2
Selain penetralan pH, soda abu juga digunakan untuk menyingkirkan kesadahan permanent menurut proses soda dingin menurut reaksi Degremont, 1991
CaSO
4
+ Na
2
CO
3
Na
2
SO
4
+ CaCO
3
CaCl
2
+ Na
2
CO
3
2NaCl + CaCO
3
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya flok-flok yang akan mengendap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah overflow yang selanjutnya
akan masuk ke penyaring pasir sand filter untuk penyaringan. Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang
akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan abu soda = 1 : 0,54 Crities, 2004.
Perhitungan alum dan abu soda yang diperlukan : Total kebutuhan air
= 543621,2963 kgjam Pemakaian larutan alum
= 50 ppm Pemakaian larutan soda abu
= 0,54 × 50 = 27 ppm Larutan alum Al
2
SO
4 3
yang dibutuhkan = 50.10
-6
× 543621,2963 = 27,1811 kgjam
Larutan abu soda Na
2
CO
3
yang dibutuhkan = 27.10
-6
× 543621,2963 = 14,6778 kgjam
7.2.4 Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan tujuan menyingkirkan Suspended Solid SS, termasuk partikulat BOD dalam air
Metcalf Eddy, 1991. Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam :
pasir, antrasit crushed anthracite coal, karbon aktif granular Granular Carbon Active atau GAC, karbon aktif serbuk Powdered Carbon Active atau PAC dan batu
garnet. Penggunaan yang paling umum dipakai di Afrika dan Asia adalah pasir dan gravel sebagai bahan filter utama, menimbang tipe lain cukup mahal Kawamura,
1991. Unit filtrasi dalam pabrik pembuatan vinil asetat menggunakan media filtrasi
granular Granular Medium Filtration sebagai berikut : 1.
Lapisan atas terdiri dari pasir hijau green sand. Lapisan ini bertujuan memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Lapisan yang
digunakan setinggi 24 in 60,96 cm.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan medium berpori
misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap atau tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan dengan luar
permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar, seperti Biolite, pozzuolana ataupun Granular Active CarbonGAC Degremont, 1991. Pada
pabrikini, digunakan antrasit setinggi 12,5 in 31,75 cm. 3.
Lapisan bawah menggunakan batu kerikilgravel setinggi 7 in 17,78 cm Metcalf Eddy, 1991.
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik back washing. Dari sand filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai
kebutuhan. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta poliklinik,
dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, CaClO
2
.
Perhitungan kebutuhan kaporit, CaClO
2
: Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 1004,967 kgjam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 Kebutuhan klorin
= 2 ppm dari berat air Total kebutuhan kaporit
= 2.10
-6
× 1004,9670,7 = 0,0029 kgjam
7.2.5 Demineralisasi
Air untuk umpan ketel dan proses harus murni dan bebas dari garam-garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi, dimana alat demineralisasi
dibagi atas : a.
Penukar kation Berfungsi untuk mengikat logam – logam alkali dan mengurangi kesadahan air
yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg, dan
Universitas Sumatera Utara
Mn yang larut dalam air dengan kation hidrogen dan resin. Resin yang digunakan bertipe gel dengan merek IR–22 Lorch, 1981.
Reaksi yang terjadi : 2H
+
R + Ca
2+
Ca
2+
R + 2H
+
2H
+
R + Mg
2+
Mg
2+
R + 2H
+
2H
+
R + Mn
2+
Mn
2+
R + 2H
+
Untuk regenerasi dipakai H
2
SO
4
dengan reaksi : Ca
2+
R + H
2
SO
4
CaSO
4
+ 2H
+
R Mg
2+
R + H
2
SO
4
MgSO
4
+ 2H
+
R Mn
2+
R + H
2
SO
4
MnSO
4
+ 2H
+
R
Perhitungan kesadahan kation :
Air Sungai Cirarab mengandung kation Fe
2+
, NH
4 +
, Al
3+
, Zn
2+
, Mn
2+
, Pb
2+
, Ca
2+
, dan Mg
2+
masing-masing 2,25 mgL, 0,45 mgL, 0,3 mgL, 0,12 mgL, 0,13 mgL , 0 mgL, 89 mgL, 6 mgL, dan 61,3 mgL Tabel 7.4.
Total kesadahan kation = 2,25 + 0,45 + 0,3 + 0,12 + 0,13 + 0 + 89,6 +61,3 mgL = 149,25 mgL
= 0,1493 gL Jumlah air yang diolah = 417,4996 kgjam
= x
1000 Lm
3
= 419,0753 Ljam
Kesadahan air = 0,1493 gL × 419,0753 Ljam × 24 jamhari × 10
-3
kggr = 1,5011 kghari
Ukuran Cation Exchanger Jumlah air yang diolah
= 417,4996 kgjam = 1,8451 galmenit
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh : - Diameter penukar kation
= 2 ft – 0 in - Luas penampang penukar kation = 3,14 ft
2
Universitas Sumatera Utara
- Jumlah penukar kation = 1 unit
Volume resin yang diperlukan
Total kesadahan air = 1,5011 kghari Dari Tabel 12.2, Nalco, 1988, diperoleh :
- Kapasitas resin = 20 kgrft
3
- Kebutuhan regenerant = 6 lb H
2
SO
4
ft
3
resin Kebutuhan resin =
= 0,0751 ft
3
hari Tinggi resin
= = 0,0239 ft
Tinggi minimum resin 30 in = 2,5 ft Tabel 12.4, Nalco, 1987 Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 2,5 ft × 3,14 ft
2
= 7,85 ft
3
Waktu regenerasi =
= 104,5880 hari Kebutuhan regenerant H
2
SO
4
= 1,5011 kghari ×
3 3
kgrft 20
lbft 6
= 0,4503 lbhari = 0,0085 kgjam
b. Penukar anion
Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat di dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek IRA-410
Lorch,1981. Reaksi yang terjadi : 2ROH + SO42-
→ R2SO4 + 2 OH- ROH + Cl-
→ RCl + OH- Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi :
R2SO4 + 2 NaOH → Na2SO4 + 2 ROH
RCl + NaOH → NaCl + ROH
Perhitungan kesadahan anion :
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan Kesadahan Anion
Air Sungai Cirarab, mengandung Anion : nitrat, nitrit, pospat, Cl
-
, SO
4 2-
, CN
-
, CO
3 2-
, masing-masing 6 mgL, 0,084 mgL, 0,5 mgL, 18 mgL, 11 mgL, 0,028 mgL, 350
mgL. Tabel 7.4. Total kesadahan anion = 6 + 0,084 + 0,5 + 18 + 11 + 0,028 + 350 mgL
= 385,612 mgL = 0,3856 grL
Jumlah air yang diolah = 417,500 kgjam =
= 419,0753 Ljam Kesadahan air
= 0,3856 grL × 419,0753 Ljam × 24 jamhari × 10
-3
kggr = 3,8784 kghari
Ukuran Anion Exchanger
Jumlah air yang diolah = 417,4996 kgjam = 1,8451 galmenit
Dari Tabel 12.4 , The Nalco Water Handbook, diperoleh: - Diameter penukar anion
= 2 ft – 0 in - Luas penampang penukar anion
= 3,14 ft
2
- Jumlah penukar anion = 1 unit
Volume resin yang diperlukan
Total kesadahan air = 3,8784 kghari Dari Tabel 12.7, The Nalco Water Handbook, diperoleh :
- Kapasitas resin = 10 kgrft
3
- Kebutuhan regenerant = 3,5 lb NaOHft
3
resin Jadi, kebutuhan resin
= = 0,3878 ft
3
hari Tinggi resin
= = 0,1235 ft
Universitas Sumatera Utara
Tinggi minimum resin 30 in = 2,5 ft Tabel 12.4, Nalco, 1988 Volume resin
= 2,5 ft × 3,14 ft
2
= 7,85 ft
3
Waktu regenerasi =
= 20,2402 hari Kebutuhan regenerant NaOH
= 3,8784 kghari x = 1,3574 lbhari
= 0,0257 kgjam
7.2.6 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion ion exchanger dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan ketel. Pada
deaerator ini, air dipanaskan hingga 180 °C supaya gas-gas yang terlarut dalam air, seperti O
2
dan CO
2
dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan koil pemanas di dalam deaerator.
7.3 Kebutuhan Listrik
Tabel 7.5 Perincian Kebutuhan Listrik
No. Pemakaian
Jumlah Hp
1. Unit proses
50 2.
Unit utilitas 30
3. Ruang kontrol dan Laboratorium
30 4.
Bengkel 30
5. Penerangan dan perkantoran
30 6.
Perumahan 190
Total
360
Listrik yang dihasilkan = 173 Hp Total kebutuhan listrik = 360 – 173 = 187 hp
Total kebutuhan listrik = 187 hp × 0,7457 kWHp
Universitas Sumatera Utara
= 139,446 kW
Efisiensi generator 80 , maka : Daya output generator = 139,446 0,8 = 174,3 kW
7.4 Kebutuhan Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk ketel uap dan pembangkit tenaga listrik generator adalah minyak solar, karena minyak solar memiliki efisiensi dan nilai
bakar yang tinggi. Keperluan bahan bakar generator
Nilai bahan bakar solar = 19860 Btulb
m
Perry dkk, 1999
Densitas bahan bakar solar = 0,89 kgL Daya output generator
= 174,3 kW Daya generator yang dihasilkan = 174,3 kW
×0,9478 Btudet.kW×3600 detjam = 594750,7 Btujam
Jumlah bahan bakar = 594750,7 Btujam19860 Btulb
m
0,45359 kglb
m
= 13,58 kgjam Kebutuhan solar = 13,58 kgjam 0,89 kgltr
= 15,2626 literjam Keperluan bahan bakar ketel uap KU-01
Uap yang dihasilkan ketel uap = 22858,17 kgjam
Entalpi superheated steam 150 °C = 2776,2 kJkg
Smith, 2001
Entalpi air kondensat 100 °C
= 2676 kJkg Smith,
2001 Panas yang dibutuhkan ketel =
= 2087,498 kgjam × 2776,2 – 2676 kJkg
= 209167,3 kJjam Efisiensi ketel uap = 85
Panas yang harus disuplai ketel = 209167,3 kJjam0,85
Universitas Sumatera Utara
= 246079,2 kJjam
Nilai bahan bakar solar = 24763 Btulb Perry dkk,
1999 Jumlah bahan bakar = 246079,2 kJjam46162,07 kJkg
= 5,3308 kgjam
Kebutuhan solar = 5,3308 kgjam0,89 kgltr = 5,9896 literjam
Total kebutuhan solar = 5,9896 + 15,2626 literjam = 21,2522 literjam
7.5 Unit Pengolahan Limbah
Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat
membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Pada pabrik pembuatan Pulp ini dihasilkan limbah cair dan padat terlarut dari proses industrinya. Sumber-sumber limbah cair-padat pada pabrik pembuatan Pulp
meliputi:
1. Limbah cair-padat hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik. Diperkirakan limbah yang terikut sebagai limbah hasil
pencucian sebanyak 0,1 dari bahan baku dan produk yang dihasilkan. - Limbah agar-agar
: 0,001 x 15570,4638 kgjam = 15,5705 kgjam Densitas
= 1314,251 kgm
3
Debit = 0,0787 m
3
jam - Pulp
: 0,001 x 3648,9899 kgjam = 3,649 kgjam Densitas
= 500 kgm
3
Debit = 0,0073 m
3
jam
Universitas Sumatera Utara
Total limbah hasil pencucian peralatan pabrik = 0,0191 m
3
jam
2. Limbah domestik
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah padat dan limbah
cair Kebutuhan air domestik untuk tiap orangshift adalah 40 – 100 literhari Met calf Eddy,1984.
Diambil 100 literhari x
jam 24
hari 1
= 4,167
air
ρ
= 1000 kgm
3
= 1 kgliter Jumlah karyawan =127 orang
Maka laju volumetrik total air domestik dan kantor = 4,167 literjam x 127
= 529,209 literjam = 0,5292 m
3
jam 3.
Limbah laboratorium Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan kimia yang
digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang dipergunakan dan mutu produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk penelitian dan
pengembangan proses. Limbah laboratorium termasuk limbah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun sehingga dalam penanganannya harus dikirim ke
pengumpul limbah B3 sesuai dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun. Dalam pengelolaan, limbah B3 dikirim ke PPLI Cileungsi Bogor.
4. Limbah dari proses produksi
Limbah ini berupa air buangan yang berasal dari air pencucian sebesar 57,2614 m
3
jam Limbah total
= 62,6848 + 0,0191 + 0,508374 = 63,2123 m
3
jam Dari penjelasan diatas diketahui bahwa limbah pabrik pulp dari limbah pabrik
agar-agar ini berasal dari limbah hasil pencucian peralatan dan limbah domestik. Dan dari pemaparan berbagai sumber limbah ini, diketahui bahwa limbah yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
adalah cairan sisa bleaching pulp yang ramah lingkungan seperti hidrogen peroksida dan klorin dioksida dan limbah domestik yang merupakan limbah organik. Sehingga
pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan activated sludge sistem lumpur aktif. Alasan pemilihan proses pengolahan limbah tersebut adalah :
- Limbah yang dihasilkan mengandung asam asetat yang merupakan bahan
organik. -
Tidak terlalu membutuhkan lahan yang besar -
Proses ini dapat menghasilkan effluent dengan BOD yang lebih rendah Perry dkk,1999.
7.5.1 Bak Penampungan BP
Fungsi : tempat menampung air buangan sementara
Jumlah : 1 unit
Laju volumetrik air buangan = 63,2123 m
3
jam Waktu penampungan air buangan = 10 hari
Volume air buangan = 63,2123
× 10 × 24 = 15170,9610 m
3
Bak terisi 90 maka volume bak = = 16856,6233 m
3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : panjang bak p = 5 × lebar bak l dan tinggi bak t = 10 x lebar bak l
Volume bak V = p × l × t
16856,6233 m
3
= 5l × l × 10l l = 6,9599 m
Jadi, panjang bak p = 34,7993 m lebar bak l = 6,9599 m
tinggi bak t = 6,9599 m
7.5.2 Bak Ekualisasi BE
Fungsi : tempat menampung air buangan sementara
Jumlah : 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Laju volumetrik air buangan = 63,2123 m
3
jam Waktu penampungan air buangan = 2 hari
Volume air buangan = 63,2123
× 2 × 24 = 3034,1922 m
3
jam Bak terisi 90 maka volume bak =
= 3371,3247 m
3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : panjang bak p
= 3 × lebar bak l dan tinggi bak t = 6 x lebar bak l Volume bak V
= p × l × t 3371,3247 m
3
= 3.l × l ×6.l l
= 5,7215 m Jadi, panjang bak p
= 17,1645 m lebar bak l
= 5,7215 m tinggi bak t
= 34,3290 m
7.5.3 Bak Pengendapan BP
Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan. Laju volumetrik air buangan = 63,2123 m
3
jam Waktu tinggal air
= 2 hari Perry dkk,
1997 Volume bak V
= 63,2123 m
3
jam × 24 jamhari x 2 hari = 3034,1922 m
3
Bak terisi 90 maka volume bak = = 3371,3247 m
3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : panjang bak p
= 3 × lebar bak l dan tinggi bak t = 6 x lebar bak l Volume bak V
= p × l × t
Universitas Sumatera Utara
3371,3247 m
3
= 3.l × l × 6.l l
= 5,7215 m Jadi, panjang bak p
= 17,1645 m lebar bak l
= 5,7215 m tinggi bak t
= 34,3290 m
7.5.4 Bak Netralisasi BN
Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah. Air buangan pabrik limbah industri yang mengandung bahan organik
mempunyai pH = 5 Hammer, 1998. Limbah cair bagi kawasan industri yang terdiri dari bahan-bahan organik harus dinetralkan sampai pH = 6 sesuai dengan
Kep.No.3Menlh011998. Untuk menetralkan limbah digunakan soda abuNa
2
CO
3
. Kebutuhan Na
2
CO
3
untuk menetralkan pH air limbah adalah 0,15 gr Na
2
CO
3
30 ml air limbah Lab. Analisa FMIPA USU,1999.
Jumlah air buangan = 1388,5255 m
3
hari = 1388525,54 Lhari Kebutuhan Na
2
CO
3
: = 1517096,0985 Lhari×12
mgL×1 kg10
6
mg×1 hari24 jam = 0,7585 kgjam
Laju alir larutan 30 Na
2
CO
3
= = 2,5285 kgjam
Densitas larutan 30 Na
2
CO
3
= 1327 kgm
3
Perry dkk, 1999
Volume 30 Na
2
CO
3
= = 0,0019 m
3
jam Laju alir limbah
= 63,2123 m
3
jam Diasumsikan reaksi netralisasi berlangsung tuntas selama 1 hari
Volume limbah = 63,2123 m
3
jam ×1 hari × 24 jamhari
= 1517,0961 m
3
Bak terisi 90 maka volume bak =
Universitas Sumatera Utara
= 1685,6623 m
3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: panjang bak p
= 2 × lebar bak l dan tinggi bak t = 3 x lebar bak l Volume bak V
= p × l × t 1685,6623 m
3
= 2l × l × l l
= 6,5495 m Jadi, panjang bak p
= 13,0989 m lebar bak l
= 6,5495 m tinggi bak t
= 19,6494 m
7.5.5 Pengolahan limbah dengan sistem Activated Sludge Lumpur Aktif
Pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan activated sludge sistem lumpur aktif. Mengingat cara ini dapat menghasilkan effluent dengan
BOD yang lebih rendah 20-30 mgl Perry dkk,1999. Proses lumpur aktif merupakan salah satu sistem pengolahan biologi yang
berlangsung secara aerobik dengan menggunakan sistem suspended growth. Lumpur aktif merupakan kultur mikrobial yang heterogen dimana sebagian besar terdiri dari
bakteri, protozoa dan fungi.
Data: Laju volumetrik Q air buangan
= 63,2123 m
3
jam = 1517,0961 m
3
hari BOD
5
influent S
o
= 295 mgl Dimian,2008
Efisiensi E = 90
Koefisien cell yield Y = 0,8 mg VSSmg BOD
5
Metcalf Eddy, 1991
Koefisien endogenous decay K
d
= 0,025 hari
-1
Metcalf Eddy, 1991
Mixed Liquor Suspended Solid = 2500 mgl Metcalf Eddy, 1991
Universitas Sumatera Utara
Mixed Liquor Volatile Suspended Solid X = 2000 mgl
Direncanakan: Waktu tinggal sel
θ
c
= 10 hari 1.
Penentuan BOD Effluent S
x100 S
S S
E
o o
− =
Metcalf Eddy, 1991
90 = 295 – S x 100 295
S = 29,5 mgl 2.
Penentuan Volume aerator Vr
. θ
k X1
S .Q.YS
θ Vr
c d
o c
+ −
=
Metcalf Eddy, 1991
Vr 10
x 0,025
mgl1 2000
mgl 5
, 29
0,8295 galhari
264,17 x
,0961 hari1517
10 +
− =
= 340495,2764 gal = 1288,9248 m
3
3. Penentuan Ukuran Kolam Aerasi
Menurut Metclalf, 1991 diperoleh data sebagai berikut:
• Perbandingan lebar dengan tinggi cairan 2 : 1
• Lebar kolom aerasi 2 x dari tinggi kolom
• Faktor kelonggaran = 0,5 dari permukaan air
Sehingga : V
= p x l x t 1288,9248 m
3
= 2t x 2t x t 1288,9248 m
3
= 4 t
3
t
3
= t
= 6,8558 m Jadi, ukuran aerator adalah :
panjang = 13,7115 m
lebar = 13,7115 m
Universitas Sumatera Utara
tinggi = 6,8558 m
Faktor kelonggaran = 0,5 m di atas permukaan air Metcalf Eddy, 1991
Tinggi = 6,8558 + 0,5 m = 7,3558 m
4. Penentuan jumlah lumpur yang harus diresirkulasi Qr
Tangki aerasi
Tangki sedimentasi
Q Q + Q
r
X
Q
r
X
r
Q
w
Q
w
X
r
Q
e
X
e
Q
e
= Q = 400771,2763 galhari Asumsi:
X
e
= 0,001 X = 0,001 x 2000 mgl = 2 mgl X
r
= 0,999 X = 0,999 x 2000 mgl = 1998 mgl P
x
= Q
w
x X
r
Metcalf Eddy, 1991
P
x
= Y
obs
.Q.S
o
– S Metcalf Eddy,
1991
a. Y
obs
c d
obs
θ k
1 Y
Y +
=
Metcalf Eddy, 1991
0,025.1 1
0,8 Y
obs
+ =
= 0,64 b. Penentuan massa limbah lumpur aktif
P
x
= 0,64. 400771,2763 galhari.295-29,5mgl = 68099055,2746 gal.mgl.hari
Universitas Sumatera Utara
Neraca massa pada tangki sedimentasi : Akumulasi = jumlah massa masuk – jumlah massa keluar
0 = Q + Q
r
X – Q
e
X
e
– Q
w
X
r
0 = QX + Q
r
X – Q0,001X - P
x
X P
1 QX0,001
Q
x r
+ −
=
= = 434420,0327 galhari
= 1644,4715 m
3
hari 5.
Penentuan Waktu Tinggal di Aerator θ
θ =
= = 0,4077 hari
6. Kebutuhan oksigen
kg, O
2
hari = Q S
o
– S – 1,42.P
x
Metcalf Eddy, 1991
= 400771,2763.295-29,5 – 1,42.68099055,2746 = 9704115,3766 galhari
= 36734,3581 m
3
hari = 1530,5983 m
3
jam 7.
Penentuan Daya yang Dibutuhkan Type aerator yang digunakan adalah surface aerator. Kedalaman air = 1,46 m,
dari Tabel 10-11, Metcalf Eddy, 1991 diperoleh daya aerator sebesar 10 hp.
Universitas Sumatera Utara
7.5.6 Tangki Sedimentasi
Fungsi : mengendapkan flok biologis dari tangki aerasi dan sebagian diresirkulasi kembali ke tangki aerasi
Laju volumetrik air buangan = 1517,0961 + 1644,4715 m
3
hari = 3161,5676 m
3
hari Diperkirakan kecepatan overflow maksimum = 33 m
3
m
2
hari Perry dkk,
1999 Waktu tinggal air
= 2 jam = 0,0833 hari Perry dkk,
1999 Volume tangki V
= 3161,5676 m
3
hari x 0,0833 hari = 263,4640 m
3
Luas tangki A = 3161,5676 m
3
hari 33 m
3
m
2
hari = 95,8051 m
2
A = ¼ π D
2
D = 4A π
12
= 4 x 95,8051 3,14
12
= 11,0474 m
Kedalaman tangki, H = VA = 263,4640 95,8051 = 2,75 m
7.6 Spesifikasi Peralatan 7.6.1 Screening S-01
Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang besar
Jenis : Bar screen
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Stainless steel Ukuran screening : Panjang
= 1 m Lebar
= 1 m Ukuran bar : Lebar
= 5 mm
Universitas Sumatera Utara
Tebal = 20 mm
Bar clear spacing : 20 mm Slope
: 30° Jumlah bar
: 25 buah
7.6.2 Pompa Screening P-01
Fungsi : Memompa air dari sungai ke Water Reservoir V-01
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel Daya motor
: 46 hp
7.6.3 Water Reservoir V-01
Fungsi : Tempat penampungan air sementara
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air Kondisi operasi
: Temperatur 28 °C ; Tekanan 1 atm
Kapasitas : 12562,26
m
3
hari Panjang
: 16,9307 m Lebar : 8,4653
m Tinggi
: 8,4653 m
Waktu tinggal : 0,08333 hari
7.6.4 Pompa Water Reservoir P-02
Fungsi : Memompa air dari water reservoir ke bak sedimentasi
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel Daya motor
: 46 hp
Universitas Sumatera Utara
7.6.5 Bak Sedimentasi V-02
Fungsi : Untuk mengendapkan partikel-partikel padatan kecil
yang tidak tersaring dan terikut dengan air Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 543621,2963 m
3
jam Panjang
: 16,9284 m Lebar
: 8,4642 m Tinggi
: 7,6178 m Waktu retensi
: 9,6116 menit
7.6.6 Pompa Sedimentasi P-03
Fungsi : Memompa air dari Bak Sedimentasi V-02 ke
Clarifier V-05
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : 1 hp
7.6.7 Tangki Pelarutan Alum V-03
Fungsi : Membuat larutan alum Al
2
SO
4 3
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 27,1811 m
3
Diameter : 4,1825 m
Tinggi : 4,1825 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Universitas Sumatera Utara
Daya motor : 7 hp
7.6.8 Pompa Alum P-04
Fungsi : Memompa larutan alum dari Tangki Pelarutan Alum
V-03 ke Clarifier V-05
Jenis : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya motor : 18 hp
7.6.9 Tangki Pelarutan Soda Abu V-04
Fungsi : Membuat larutan soda abu Na
2
CO
3
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 57,4332 m
3
Diameter : 4,1825
m Tinggi
: 4,1825 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : 8 hp
7.6.10 Pompa Soda Abu P-05
Fungsi : Memompa larutan soda abu dari Tangki Pelarutan
Soda Abu V-02 ke Clarifier V-04 Jenis
: Centrifugal pump Bahan konstruksi
: Commercial steel Jumlah
: 1 unit Daya motor
: 12 hp
Universitas Sumatera Utara
7.6.11 Clarifier V-05
Fungsi : Memisahkan endapan flok-flok yang terbentuk
karena penambahan alum dan soda abu Tipe
: External Solid Recirculation Clarifier Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-285, Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 28 °C ; Tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 1256,262 m
3
Diameter : 5,9756 m
Tinggi : 10,9553 m
Daya motor : 12 hp
7.6.12 Sand Filter V-06
Fungsi : Menyaring endapan flok-flok yang masih terikut
dengan air yang keluar dari Clarifier V-05 Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283, Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 28 °C ; Tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 4,7236 m
3
Diameter tangki : 1,524 m
Tinggi tangki : 2,5908 m
Tinggi filter : 1,9495 m
7.6.13 Pompa Filtrasi P-06
Fungsi : Memompa air dari Tangki Filtrasi V-06 ke Menara
Air V-07
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Universitas Sumatera Utara
Daya motor : 1 hp
7.6.14 Bak Penampungan Air V-07
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air Kondisi operasi
: Temperatur 28 °C ; Tekanan 1 atm
Kapasitas : 1213,2887
m
3
hari Panjang
: 16,9307 m Lebar : 8,4953 m
Tinggi : 7,6188 m
Waktu tinggal : 0,08333 hari
7.6.15 Pompa Bak Penampungan Air P-07
Fungsi : Memompa air dari bak penampungan air ke cation
exchanger V-09, water cooling tower V-14, dan tangki utilitas V-16.
Jenis : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya motor : 22 hp
7.6.16 Tangki Pelarutan Asam Sulfat V-08
Fungsi : Membuat larutan asam sulfat H
2
SO
4
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 57,43222m
3
Universitas Sumatera Utara
Diameter : 4,1825 m
Tinggi : 4,11825 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : 8 hp
7.6.17 Pompa Asam Sulfat P-08
Fungsi : Memompa larutan asam sulfat dari Tangki Pelarutan
Asam Sulfat V-08 ke Cation Exchanger V-09 Jenis
: Centrifugal pump Bahan konstruksi
: Commercial steel Jumlah
: 1 unit Daya motor
: 138 hp
7.6.18 Cation Exchanger V-09
Fungsi : Mengikat logam-logam alkali dan mengurangi
kesadahan air Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-285, Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 28 °C ; Tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Resin yang digunakan : IRR-122 Silinder
: - Diameter : 0,6096 m
- Tinggi : 0,9144 m
Alas Tutup : - Diameter
: 0,6096 m - Tinggi
: 0,152 m
7.6.19 Pompa Cation Exchanger P-10
Fungsi : Memompa air dari Cation Exchanger V-09 ke
Anion Exchanger V-10
Jenis : Centrifugal pump
Universitas Sumatera Utara
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya motor : 14 hp
7.6.20 Tangki Pelarutan NaOH V-10
Fungsi : Membuat larutan natrium hidroksida NaOH
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
:
0,3645
m
3
Diameter :
0,7750
m Tinggi
: 0,1639 m Jenis pengaduk
: flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle
: 4 buah Daya motor
: 1
1 8
hp
7.6.21 Pompa NaOH P-09
Fungsi : Memompa larutan NaOH dari Tangki Pelarutan
NaOH V-10 ke Anion Exchanger V-11 Jenis
: Centrifugal pump Bahan konstruksi
: Commercial steel Jumlah
: 1 unit Daya motor
: 14 hp
7.6.22 Anion Exchanger V-11
Fungsi : Mengikat anion yang terdapat dalam air
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Resin yang digunakan : IRA-410 Silinder
: - Diameter : 0,6096 m
- Tinggi : 0,91441 m
Alas Tutup : - Diameter
: 0,6096 m - Tinggi
: 0,152 m
7.6.23 Pompa Anion Exchanger P-11
Fungsi : Memompa air dari Anion Exchanger
V-11 ke Deaerator V-12
Jenis : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel Jumlah
: 1 Daya motor
: 14 hp
7.6.24 Deaerator V-12
Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut di dalam air
Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 90 °C ; Tekanan 6,9627215 bar
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 12,4557 m
3
Silinder : - Diameter
: 1,2208 m - Tinggi
: 3,9674 m Tutup
: - Diameter : 1,2207 m
- Tinggi : 0,3052 m
7.6.25 Pompa Deaerator P-15
Fungsi : Memompa air dari Deaerator V-12 ke Ketel Uap V-13
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel Daya motor
: 14 hp
Universitas Sumatera Utara
7.6.26 Ketel Uap V-13
Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis : Ketel pipa api
Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 2087,4980 kgjam
Panjang tube : 18 ft
Diameter tube : 1 in
Jumlah tube : 43 buah
7.6.27 Tangki Pelarutan Kaporit V-15
Fungsi : Membuat larutan kaporit CaClO
2
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
:
0,0065
m
3
Diameter :
0,2023
m Tinggi
:
0,2023
m Jenis pengaduk
: flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle
: 4 buah Daya motor
: 116 hp
7.6.28 Pompa Kaporit P-12
Fungsi : Memompa larutan kaporit dari Tangki Pelarutan
Kaporit V-15 ke Tangki Utilitas V-16 Jenis
: Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Commercial steel
Universitas Sumatera Utara
Daya motor : 14 hp
7.6.29 Tangki Utilitas V-16
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan untuk kebutuhan
domestik Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Kondisi operasi Temperatur
: 28 °C
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 29,0686
m
3
Diameter : 4,1704 m
Tinggi : 6,2555 m
7.6.30 Pompa Utilitas P-13
Fungsi : Memompa air dari Tangki Utilitas P-15 ke kebutuhan
domestik Jenis
: Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : 14 hp
7.6.31 Tangki Bahan Bakar V-17
Fungsi : Tempat penyimpanan bahan bakar.
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C Kondisi operasi
Temperatur : 28
°C Tekanan
: 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 6,1756 m
3
Universitas Sumatera Utara
Diameter : 1,9888 m
Tinggi : 3,9777 m
7.6.32 Pompa Tangki Bahan Bakar I P-16 Fungsi
: Memompa bahan bakar solar ke Generator
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit`
Bahan konstruksi : Commercial steel Daya motor
: 14 hp
7.7 Spesifikasi Peralatan Pengolahan Limbah 7.7.1 Bak Penampungan BP
Fungsi : Tempat menampung air buangan sementara
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi Temperatur
: 28 °C
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 16856,6233 m
3
Panjang : 34,7993 m
Lebar : 6,9599 m Tinggi
: 6,9599 m
7.7.2 Pompa Bak Penampung PL-01
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Bak Penampungan
BP ke Bak Pengendapan Awal BPA
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Universitas Sumatera Utara
Daya motor : ¼ hp
7.7.3 Bak Ekualisasi BE
Fungsi : untuk mengatur laju alir air menuju bak sedimentasi
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi Temperatur
: 28 °C
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 3371,3247 m
3
Panjang : 17,1645 m
Lebar : 5,7215 m
Tinggi : 34,3290 m
7.7.4 Bak Sedimentasi BS
Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi Temperatur
: 28 °C
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 3161,5676 m
3
Luas : 95,8051 m
2
Lebar : 5,5551 m
Tinggi : 33,3304 m
7.7.5 Bak Netralisasi BN
Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah
Universitas Sumatera Utara
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi Temperatur
: 28 °C
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 1517,0961 m
3
Panjang : 13,0989 m
Lebar : 6,5495 m
Tinggi : 19,6494 m
7.7.6 Tangki Aerasi AR
Fungsi : Mengolah limbah
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi Temperatur
: 28 °C
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 1179,691 m
3
Panjang : 13,3127 m
Lebar : 13,3127 m
Tinggi : 6,6563 m
Daya motor : 10 hp
7.7.7 Pompa Tangki Aerasi PL-02
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Tangki Aerasi AR ke
Tangki Sedimentasi TS
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : 14 hp
Universitas Sumatera Utara
7.7.8 Tangki Sedimentasi TS
Fungsi : Mengendapkan flok biologis dari Tangki Aerasi AR
dan sebagian diresirkulasi kembali ke Tangki Aerasi AR
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air Kondisi operasi
Temperatur : 28
°C Tekanan
: 1 atm Kapasitas
: 3161,5676 m
3
Diameter : 11,0474 m
Tinggi : 27.5 m
7.7.9 Pompa Tangki Sedimentasi PL-03
Fungsi : Memompa air resirkulasi dari Tangki Sedimentasi TS
ke Tangki Aerasi AR Jenis
: Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK