3. 1. 8 Pengujian terhadap Pulp TINJAUAN PUSTAKA

2. 3. 1. 8 Pengujian terhadap Pulp

1. Bilangan Kappa Pengujian ini mengindikasikan kandungan lignin dan kemampuan pulp tersebut untuk diputihkan. Pengujian ini didasarkan kepada reaksi dengan Kalium Permanganat KMnO 4 . Normalnya pulp setelah melewati tahap proses bleaching diketahui dengan cara menganalisa bilangan kappa pulp di laboratorium. 2. Viskositas Pengujian terhadap viskositas dilakukan untuk menentukan kekuatan yang dimiliki pulp. pengujian mengevaluasi derajat polimerisasi daripada selulosa atau dengan kata lain degaradasi dari serat selulosa. Pemeriksaan meliputi penentuan viskositas larutan pulp di dalam Cupraetilen Diamin atau Cuprammonium. 3. Brightness Brightness pulp diukur pada tahap yang berbeda-beda di dalam proses pemutihan sebagaimana salah satu tujuan yang palig penting dari proses pemutihan adalah untuk mencapai brightness yang spesifik terhadap pulp yang dihasilkan. Sebuah alat pengukur tingkat refleksi atau pengukur brightness digunakan di laboratorium untuk mengukur brightness, contoh pulp dibuat dalam lembaran. Jadi, nilai brightness 90 ISO artinya, pada kondisi yang standar dari cahaya dan pengamatan, suatu kekuatan memantulkan adalah, pada panjang gelombang sebesar 457 nm 90 dari batangan magnesium oksida. Pulp yang keluar dari tahap akhir proses pemutihan secara normal diperiksa brightnessnya. 4. Konsistensi Konsistensi yang meninggalkan menara pemutihan menuju pulp machine diukur dan dicatat oleh instrument-instrumen yang terpasang dijalur tersebut. Pengukuran ini adalah untuk dibandingkan terhadap pemeriksaan laboratorium. 5. Klorin yang tersisa Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan terhadap senyawa klorin yang tersisa di dalam stock pulp pada tahap klorin dioksida dilakukan untuk mengendalikan dosis bahan kimia. 6. Pengujian yang lain Tambahan terhadap pemeriksaan yang rutin ini, ada juga pengujian yang dikerjakan secara regular yang pada dasarnya untuk menjalankan pabrik secara efisien. Semua larutan kimia yang dipergunakan di pabrik diuji sewaktu-waktu secara regular yaitu menyangkut konsentrasi dan filtrat yang berasal dari alat washer tersebut diperiksa kandungan seratnya. Dissolving pulp yang diputihkan membutuhkan pengujian yang khusus untuk mempertegas spesifikasi kualitasnya. Ini termasuk analisa abu, pengujian terhadap zat-zat pengotor organik, pengujian kelarutannya terhadap alkali, pengujian reaktifitasnya dan lain-lain Sirait, 2003.

2. 3. 2 Proses Pembuatan Pulp dari Limbah Industri Agar-agar Gracilaria