Conveyor NaOH C-103 Dillution Tank NaOH M-103

= = 6,465 m Panjang gudang p = lebar gudang l = 6,465 m Tinggi gudang t = 32,325 m

10. Conveyor NaOH C-103

Fungsi : Mengangkut NaOH dari gudang penyimpanan NaOH dilution tank Jenis : Flat belt on continuous flow Bahan kontruksi : Carbon Steel Jumlah : 1 unit Kondisi operasi: - Tekanan = 1 atm - Temperatur = 30 o C - Laju alir massa = 75,0588 kgjam = 0,0208 kgs Untuk belt conveyor kapasitas 14 tonjam, spesifikasi Perry Green, 1999: - Tinggi conveyor = 25 ft = 7,62 m - Ukuran conveyor = 6 x 4 x 4¼ in - Jarak antar conveyor = 12 in = 0,305 m - Kecepatan conveyor = 225 ftmnt = 68,6 mmnt = 1,143 ms - Kecepatan putaran = 43 rpm - Lebar belt = 7 in = 0,1778 m =17,78 cm Perhitungan daya yang dibutuhkan P: ΔZ m 0,07 P 0,63 = Peters et.al., 2004 dimana: P = daya kW m = laju alir massa kgs Universitas Sumatera Utara ∆Z = tinggi elevator m m = 13677,9 kgjam = 3,79 kgs ∆z = 25 ft = 7,62 m Maka : P = 0,07 x 0,0208 0,63 x 7,62 = 0,046 kW = 0,062 hp

11. Dillution Tank NaOH M-103

Fungsi : untuk melarutkan Natrium Hidroksida Bahan Kontruksi : Loy Allow Steel SA-202 Grade B Jenis konstruksi : Tangki dengan tutup dan alas ellipsoidal Kebutuhan perancangan : 1 hari Jumlah : 1 unit Kondisi Operasi: Temperatur = 30 o C Tekanan = 1 atm Densitas Natrium Hidroksida = 2100 kgm 3 Densitas Air = 995,8 kgm 3 Laju massa umpan masuk = 75,0588 kgjam Laju massa air masuk = 83,3153 kgjam Laju total massa umpan masuk = 158,3741 kgjam Densitas campuran umpan = 1376,3368 kgm 3 Faktor Kelonggaran = 20 Universitas Sumatera Utara Kebutuhan perancangan = 15 hari Jumlah = 1 unit Viskositas campuran = 0,9046 cp Laju alir volumetrik Q = 158,3741kgjam 1376,3368 kgm 3 = 0,1151 m 3 jam Perhitungan: Ukuran Reaktor Volume tangki Perhitungan Tangki: a. Volume Tangki Waktu tinggal = 1 jam Vo = = 0,1151 m 3 Volume campuran Vl = 1 jam x 0,1151 m 3 jam = 0,1151 m 3 Faktor kelonggaran = 20 Volume tangki Vt = 1 + 0,2 x V = 1,2 x 0,1151 m 3 jam = 0,1381 m 3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki Hs : D = 8 : 1 Volume silinder Vs = π4 × D 2 Hs = 2. π× D 3 Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga, tinggi head Hh = 14 × D Walas, 1990 volume 2 tutup Vh ellipsoidal = π4 × D 2 Hh × 2 = π4 × D 2 14 × D × 2 = π4 × D 3 Vt = Vs + Vh Vt = 2. π × D 3 + π4 × D 3 Walas, 1990 Vt = 9 π4 × D 3 Universitas Sumatera Utara Diameter tangki = = = 0,5091 m Jari-jari R = 0,5091 2 = 0,2545 m Tinggi silinder Hs = 8.D = 8 0,5091 = 4,0724 m Tinggi tutup ellipsoidal Hh = 14 × D = 14 × 0,5091m = 0,6787 m Tinggi Tangki HT = Hs + Hh x 2 = 4,0724 m + 0,6787 m x 2 = 5,4299 m Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki Hc = V 1 Vt x HT = 0,1151 0,1381 x 5,4299 = 4,5249 m Phidrostatik = ρ x g x Hc = 1045,3488 kgm 3 x 9,8 x 4,5249 m = 61038,3871 Pa = 61,0384 kPa Po Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa P maks. = P hidrostatik + P operasi = 61,0384 + 101,325 = 162,3584 kPa Faktor kelonggaran = 20 P desain = 1+0,2 x P maks = 1,2 + 162,3584 psi = 194,83 kPa Universitas Sumatera Utara Tebal dinding tangki bagian silinder Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C Peters et.al., 2004, diperoleh data : - Corrosion allowance CA : 0,000805 mtahun - Allowable working stress S : 94458,21 kPa - Efisiensi sambungan E : 0,85 - Umur alat n direncanakan : 10 tahun - Tebal silinder dT = Peters et.al., 2004 dimana : d = tebal dinding tangki bagian silinder m P = tekanan desain kPa R = jari-jari dalam tangki m = D2 S = Allowable working stress CA = Corrosion allowance n = umur alat yang direncanakan E = efisiensi sambungan Dipilih tebal silinder standar = m = 0,3959 in = 34 in Walas, 1990 Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C Peters et.al., 2004, diperoleh data : - Corrosion allowance CA : 0,000805 mtahun - Allowable working stress S : 94458,21 kPa - Efisiensi sambungan E : 0,85 - Umur alat n direncanakan : 10 tahun - Tebal head th = - Peters et.al., 2004 dimana : d = tebal dinding tangki bagian silinder m P = tekanan desain kPa D = diameter dalam tangki m Universitas Sumatera Utara S = Allowable working stress CA = Corrosion allowance n = umur alat yang direncanakan E = efisiensi sambungan Dipilih tebal silinder standar = Pengaduk impeller Jenis : flat six blade open turbine turbin datar enam daun Kecepatan putaran N = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 Peters et.al., 2004 Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt = 1 : 3 Geankoplis, 1997 W : Da = 1 : 8 Geankoplis, 1997 C : Dt = 1 : 3 Geankoplis, 1997 4 Baffle : Dt J = 12 Geankoplis, 1997 dimana : Da = diameter pengaduk Dt = diameter tangki W = lebar daun pengaduk C = jarak pengaduk dari dasar tangki Jadi: Diameter pengaduk Da = 13 × Dt = 13 × 0,5091 m = 0,1697 m Lebar daun pengaduk W = 18 × Da = 18 × 0,1697 m= 0,212 m Tinggi pengaduk dari dasar C = 13 × Dt = 13 × 0,5091 m = 0,1697 m Lebar baffle J = 112 Dt = 112 × 0,5091 m 0,0424 m Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold NRe = µ ρ N Da 2 = = 418,5051 Universitas Sumatera Utara Dari figure 3.4-5 Geankoplis, 1997, untuk pengaduk jenis flat six blade open turbine dengan 4 baffle, diperoleh Np = 2,5 Maka, 5 3 Da N Np P × × × = ρ Geankoplis, 1997 = 0,4841 Js = 0,000811 hp Daya motor Pm = P 0,8 = 0,000811 0,8 = 0,000649 hp = 132 hp

12. Tangki penyimpanan H