3. 3 Penentuan Rendemen Pemasakan 4 Bleaching 4. 1 Bleaching secara Umum

2. 3. 2. 2 Pemasakan Bahan Baku Pemasakan bahan baku dilakukan dalam rotary digester mini dengan tekanan 9-10 atm serta suhu pemasakan 100 O C. Pemasakan tersebut dilakukan dengan menggunakan NaOH 2 bb terhadap bobot kering oven serat limbah industri agar- agar. Waktu yang digunakan dalam pemasakan ini adalah selama 1 jam dengan perbandingan limbah industri agar-agar dan larutan pemasak 1:8. Setelah pemasakan, pulp dicuci dengan menggunakan air bersih sehingga bebas dari larutan pemasak dan bahan-bahan yang tidak diinginkan ditandai dengan air cucian dalam keadaan netral atau pH 6-7. Pulp yang masih menggumpal atau belum sempurna penguraiannya, disempurnakan penguraian seratnya dengan menggunakan alat desindrator selama 15 menit. Bahan pulp dari hasil penguraian tersebut kemudian dimasukkan pada penyaring hidrolik berukuran 60 mesh dan ditampung dengan penyaring berukuran 80 mesh, kemudian dikeluarkan airnya dengan menggunakan centryfuge. 2. 3. 2. 3 Penentuan Rendemen Pemasakan Pulp hasil pemasakan diturunkan kadar airnya dan ditimbang bobotnya C, kemudian diambil sampel dan ditimbang bobotnya B, lalu dikeringkan dalam oven hingga beratnya konstan A. Jika berat kering oven limbah industri agar-agar adalah D maka rendemen pemasakannya dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. R = 100 D C B : A × × Keterangan: R = Rendemen Pemasakan Jaelani et al, 2010 2. 4 Bleaching 2. 4. 1 Bleaching secara Umum Bleaching merupakan suatu rangkaian proses akhir yang sangat penting dalam proses produksi pulp. Secara definisi, bleaching adalah memindahkan atau menghilangkan warna dari residu lignin dari kimia pulp untuk meningkatkan brightness, mempertahankan kestabilan brightness, kebersihan, dan sifat-sifat lain Universitas Sumatera Utara yang tidak diinginkan, dengan syarat bisa mempertahankan kekuatan selulosa dan daerah karbohidrat dalam pulp dari serat yang tidak diputihkan Saputra, 2008 Bleaching pulp harus menggunakan bahan kimia yang bersifat reaktif untuk melarutkan sisa lignin yang ada di dalam pulp agar diperoleh derajat putih yang tinggi. Namun harus dijaga agar penggunaan bahan kimia tersebut tidak menyebabkan kerusakan selulosa yang lebih besar dan pencemaran lingkungan yang berbahaya. Bahan kimia yang digunakan dalam proses pemutihan terbagi menjadi dua macam yaitu Batubara, 2006 : 1. Oksidator Oksidator berfungsi untuk mendegradasi dan menghilangkan lignin dari gugus kromofor. Oksidator yang sering digunakan adalah khlor C, Oksigen O, Hipoklorit H, Klordioksida D, Peroksida P, Ozon Z, dan Nitrogen dioksida N. 2. Alkali Alkali berfungsi untuk mendegradasi lignin dengancara hidrolisa dan melarutkan gugus gula sederhana yang masih bersatu dalam pulp. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemutihan antara lain Batubara, 2006 : 1. Konsentrasi Reaksi lebih dapat ditingkatkan dengan menambah konsentrasi pemutih 2. Waktu reaksi Pada umumnya perlakuan bahan kimia pemutih terhadap pulp akan menjadi lebih reaktif dengan memperpanjang waktu reaksi. Namun waktu reksi yang terlalu lama juga akan merusak rantai selulosa dan hemiselulosa. 3. Suhu Peningkatan suhu mengakibatkan terjadinya peningkatan pada reaksi pemutihan. Penentuan suhu bervariasi tergantung pada jenis bahan kimia pemutih yang digunakan. Suhu pemutihan biasanya berkisar antara 20 – 110 O C Universitas Sumatera Utara 4. pH pH mempunyai pengaruh yang sangat vital terhadap semua proses pemutihan. Nilai pH tergantung pada bahan pemutih yang digunakan. Proses pemutihan diaplikasikan menggunakan beberapa tahap multitahap untuk memperoleh pulp yang memiliki derajat putih yang sangat tinggi dan stabil. Proses pemutihan dengan multitahap merupakan sebuah metode pemurnian pulp dengan cara menambahkan bahan kimia pemutih dan pemurni dalam beberapa tahap ang dipisahkan dengan perlakuan pencucian dengan air atau alkali diantaranya, dimana hasil reaksi akan dikeluarkan dalam perlakuan pencucian. Di dalam proses pemutihan menggunakan beberapa tahap, beragam kotoran di dalam serat dikeluarkan sedikit demi sedikit dan tampak menyebabkan kerusakan yang serius pada serat. Proses-proses itu diantaranya adalah Smook, 1989 : Chlorination C : reaksi dengan klorin dalam suasana asam Alkaline Extraction E : reaksi pelarutan produk dengan NaOH Hypochlorite H : reaksi dengan hypochlorite dalam larutan alkali Peroxide P : reaksi dengan peroxide dalam suasana alkali Oxygen O : reaksi dengan oksigen pada tekanan tinggi dalam suasana alkali D C atau C D : campuran chlorine dan chlorine dioxide dalam suasana asam

2. 4. 1. 1 Proses Bleaching dengan Oksigen O