Konsepsional Kerangka Teori dan Konsepsional 1. Kerangka Teori

2. Konsepsional

Untuk memudahkan dalam memahami tulisan ini maka dibuatlah definisi operasional, sebagai berikut: Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut perundang- undangan yang berlaku. 25 Untuk kepastian hukum, hak cipta dianggap lahir atau timbul sejak suatu karya cipta diumumkan, yaitu tersedia untuk dinikmati oleh umum. Pada prinsipnya Hak Cipta diperoleh bukan karena pendaftaran, tetapi dalam hal terjadi sengketa di pengadilan mengenai Ciptaan yang terdaftar serta apabila pihak-pihak yang berkepentingan dapat membuktikan kebenarannya, hakim dapat menentukan Pencipta yang sebenarnya berdasarkan pembuktian tersebut. 26 Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut dari pihak yang menerima hak tersebut, 27 antara lain berdasarkan pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan 25 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, LN No. 85 Tahun 2002, TLN No. 422, Pasal 2 ayat 1. 26 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, LN No. 85 Tahun 2002, TLN No. 422, Penjelasan Pasal 5 ayat 2 27 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, LN No. 85 Tahun 2002, TLN No. 422, Pasal 1 butir 1. Universitas Sumatera Utara perundang-undangan. 28 Hak khusus tersebut meliputi hak-hak untuk mengumumkan atau memperbanyak, termasuk kegiatan menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada public, menyiarkan, merekam dan mengkomunikasikan Ciptaan kepada publik melalui sarana apa pun. 29 Maka pelanggaran hak cipta muncul manakala terjadi penggunaan hak khusus tersebut oleh pihak yang tidak memiliki hak. Sanksi atas pelanggaran tersebut berupa hukuman badan danatau denda serta pemusnahan barang bukti, disamping ganti rugi berdasarkan gugatan perdata. Ciptaan yang dilindungi di Indonesia sebagaimana diuraikan dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra, yang mencakup: 1. buku, program computer, pamphlet, perwajahan lay out karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; 2. ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; 3. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; 4. lagu atau musik dengan atau tanpa teks; 5. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pentonim; 28 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, LN No. 85 Tahun 2002, TLN No. 422, Pasal 3 ayat 2. 29 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, LN No. 85 Tahun 2002, TLN No. 422, Penjelasan Pasal 2 ayat 1. Universitas Sumatera Utara 6. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; 7. arsitektur; 8. peta; 9. seni batik; 10. fotografi; 11. sinematografi; 12. terjemahan, tafsiran, saduran, bunga rampai. Database, dan karya seni dari hasil pengalihwujudan. Sementara itu yang dimaksudkan dengan Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. 30 Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan Negara kepada pemilik merek yang didaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya. 31 Berbeda dengan hak cipta, hak atas merek lahirtimbul karena diberikan oleh Negara dan berdasarkan pendaftaran. Hak atas merek yang dilindungi di Indonesia adalah 30 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, LN No. 110 Tahun 2001, TLN No. 4131, Pasal 1 ayat 1. 31 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, LN No. 110 Tahun 2001, TLN No. 4131, Pasal 3. Universitas Sumatera Utara yang terdaftar danatau yang belum terdaftar tetapi merupakan merek terkenal. Pelanggaran merek Trademark Infringement adalah pemakaian secara tidak sah suatu merek yang menyerupai merek dari pemilik yang sah, termasuk merek dagang, merek jasa, merek kolektif dan sertifikat merek dengan menciptakan suatu persamaan yang membingungkan bagi para konsumen. 32 Sanksi atas pelanggaran tersebut adalah berupa hukuman badan dan denda, serta pemusnahan barang bukti. Disamping itu ganti rugi berdasarkan gugatan perdata.

G. Metode Penelitian