Pasal 22, Sifat dan Besarnya Pungutan Serta Tatacara Penyetoran dan Pelaporannya. Pasal I butir a menyebutkan bahwa pemungut pajak
sebagaimana dimaksud Pasal 22 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1994 adalah Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
2. Community Protector tugas pengawasan atas lalu lintas barang dalam
rangka melindungi kepentingan masyarakat
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga melaksanakan pengawasan atas lalu lintas barang dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat yang merupakan
tugas titipan dan instansi-instansi pemerintah lain yang berkaitan dengan masalah lalu lintas ekspor-impor barang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana disebutkan .dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 2KMK.0l2001 jo Nomor
64KMK.0l2002. Adapun tugas-tugas titipan tersebut adalah melaksanakan peraturan larangan atau pembatasan impor atau ekspor barang-barang tertentu antara lain:
100
a. Bidang Perdagangan
1. Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 29Kp.11982, dilarang
untuk mengimpor buku, majalah dan segala jenis barang cetakan dan kertas dalam bahasa Indonesia atau daerah dan atau berbahasa aksara Cina. Barang
100
Hasil Wawancara dengan Edy Suhartono Bagian Pusat Layanan Informasi Kantor Wilayah Sumatera Utara kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe Madya pabean
Belawan tanggal 30 Juli 2010
Universitas Sumatera Utara
cetakan offset dan kertas untuk pembungkus rokok dan etiket obat-obatan yang berbahasa Indonesia atau bahasa asing;
2. Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 29Kp.1l 982 jo.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 245KMK.0011990, tentang larangan mengimpor kendaraan bermotor mobil atau sepeda motor segala jenis dalam
keadaan built up; 3.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 349Kp.IX1982, tentang larangan impor terhadap Penta Cloro Phenol;
4. Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 333Kp.Xll1987
tentang tata niaga impor barang kimia dan farmasi; 5.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor Kp.XII982 tentang buah-buahan, minuman, makanan. Pada Keputusan Menteri tersebut di atas
diatur bahwa pengimporan barang-barang tersebut harus sesuai dengan tata niaga dan kelompok importir yang ditunjuk oleh Menteri Perdagangan dan
instansi terkait.
b. Bidang Keamanan dan Ketertiban Umum
1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12Drt1951, Lembaran Negara Nomor
7 Tahun 1951 disebutkan larangan memasukan, mengangkut atau mengeluarkan bahan peledak, senjata dan amunisi tanpa ijin dan pihak yang
berwenang;
Universitas Sumatera Utara
2. Berdasarkan Surat Kejaksaan Agung Nomor B-253D41979 tanggal 3 April
1979 disebutkan bahwa setiap pemasukan video cassete harus diteliti terlebih dahulu oleh kejaksaan kecuali milik Perwakilan Negara Asing.
c. Bidang Tumbuh-tumbuhan dan Binatang Hidup
1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1961 jo Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 06PMP1961 jo Keputusan Menteri Pertanian Nomor 310763 Kpts.10 1983 jo Keputusan Menteri Pertanian Nomor
31022Kpts11984 tentang pengeluaran dan pemasukan tanaman dan bibit tanaman ke Indonesia. Pada peraturan di atas ditegaskan bahwa pemasukkan
tanaman dan bibit tanaman ke Indonesia harus dengan izin Menteri Pertanian. Terhadap pengeluaran tanaman atau bibit tanaman ditetapkan 18 jenis yang
memerlukan izin pengeluaran, sedangkan untuk pemasukan atau impor tidak ada larangan. Pelanggaran terhadap ketentuan mi merupakan tindak pidana
dan pada pasal 6 antara lain ditunjuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai aparat penegak Undang-undang tersebut;
2. Berdasarkan ordonansi perlindungan binatang tahun 1931, Staatsblad 1931
No.134 dengan peraturan pelaksana: a
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 42lKpts.UM81970; b
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 327Kpts.UM71972; c
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 716Kpts.UM101980; d
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 12Kpts-II1987.
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan-ketentuan di atas mengatur tentang pemberian izin menangkap, mengambil, memiliki, memelihara, dan mengangkut, baik didalam negeri maupun ke
luar negeri satwa liar dan tumbuhan alam.
101
d. Bidang Obat-obatan dan Kesehatan Masyarakat