Revenue Collector memungut penerimaan negara dan Bea Masuk dan

3. Melaksanakan tugas titipan dan instansi-instansi lain yang berkepentingan dengan lalu lintas barang yang melampaui batas-batas negara; 4. Melaksanakan pemberantasan penyeludupan; 5. Melakukan tugas fiskal atau pemungutan bea masuk untuk penerimaan negara. Dalam Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, DJBC di samping mempunyai tugas untuk memungut penerimaan negara dan Bea Masuk dan Pajak dalam rangká impor revenue collector dan tugas pengawasan atas lalu lintas barang dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat community protector, juga yang sangat penting adalah mempunyai fungsi dalam memfasilitasi perdagangan trade facilitator dan memberikan dukungan kepada industri dalam negeri industrial assistance.

1. Revenue Collector memungut penerimaan negara dan Bea Masuk dan

Pajak dalam rangka impor Untuk menunjang cita-cita kemandirian pembiayaan bernegara dan melepaskan diri dan keterikatan utang luar negeri, di samping penerimaan negara dan berbagai sektor, maka penerimaan dana sektor Pajak Bea dan Cukai merupakan salah satu penerimaan yang perlu ditingkatkan dan dikelola secara bijak dan adil. Dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, disebutkan bahwa kewajiban pabean sebagai kewajiban kenegaraan yang mencerminkan peran serta masyarakat dalam menghimpun dana melalui pembayaran Bea Masuk. Universitas Sumatera Utara Selain bertugas untuk memungut bea masuk dan mengawasi lalu lintas ekspor-impor barang, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga melakukan pungutan pajak yang berkaitan dengan ekspor-impor. Peraturan yang mengatur adalah: a. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Pasal 12 ayat 3 menyebutkan bahwa dalam hal impor, terutangnya pajak terjadi di tempat Barang Kena Pajak dimasukkan dan dipungut oleh melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 99 b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang.Undang Nomor 7 Tahun 1991. Pasal 22 menyebutkan bahwa Menteri Keuangan dapat menetapkan bendaharawan pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan pajak, dan badan- badan tertentu untuk memungut pajak dan Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang impor atau atau kegiatan usaha di bidang lain; c. Keputusan Menteri Keuangan No.450KMK.041997, tanggal 26 Agustus 1997 tentang Penunjukan Pemungutan Pajak Penghasilan 99 Ibid, halaman 3. Universitas Sumatera Utara Pasal 22, Sifat dan Besarnya Pungutan Serta Tatacara Penyetoran dan Pelaporannya. Pasal I butir a menyebutkan bahwa pemungut pajak sebagaimana dimaksud Pasal 22 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 adalah Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

2. Community Protector tugas pengawasan atas lalu lintas barang dalam