diberikan untuk 2 dim tahun produksi dengan jangka waktu pengimporan selama 2 dua tahun;
3. Barang dan balian dalam rangka pembangunan pengembangan industri
dengan menggunakan mesin buatan dalarn negeri untuk 4 empat tahun produksi dengan jangka waktu pengimporan selama 4 empat tahun.
Dalam pelaksanaannya, DJBC melaksanakan tugas untuk pemberian fasilitas dalam rangka pengembanganindustri untuk perusahaan PMA PMDN dan Non-PMA
PMDN, serta pembangunan industri untuk perusahaan Non-PMA PMDN.
c. Fasilitas Kemudahan Ekspor Bintek Keuangan
Fasilitas ini sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat 1 huruf c Undang- Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dan Keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor 6I5KMK.011997 tanggal 1 Desember 1997 dengan tujuan untuk mendorong peningkatan ekspor nasional terutama ekspor komoditi Non Migas.
Bentuk fasilitas yang diberikan adalah berupa: 1.
Pembebasan atas Bea Masuk, serta Tidak Dipungut PPN dan PPnBM atas importasi barang dan bahan yang akan digunakan untuk diolah, dirakit
alan dipasang pada barang lain untuk tujuan diekspor atau diserahkan Kawasan Berikat;
2. Pengembalian Bea Masuk dan atau Cukai atas impor barang dan atau
bahan yang akan digunakan untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain, yang telah dibayar Bea Masuk dan atau Cukainya dan telah
diekspor.
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas ini diberikan kepada perusahaan yang telah memiliki Nomor Induk Perusahaan yang diterbitkan oleh Bintek Keuangan. Rencananya seluruh tahapan
mekanisme pemberian fasilitas dalam rangka kemudahan ekspor ini akan ditangani oleh DJBC secara penuh. Tetapi sejak berlakunya Undang-undang Nomor 17 tahun
2006 tentang Kepabeanan maka fasilitas ini tidak diberlakukan lagi.
d. Penyederhanaan Prosedur dan Otomasi Pelayanan Ekspor
Untuk memberikan pelayanan yang semakin baik di bidang ekspor terutama berkaitan dengan kecepatan pelayanan serta kelancaran arus barang dan dokumen
ekspor, Menteri Keuangan telah mengeluarkan Keputusan Nomor 557KMK.042002 tanggal 31 Desember - 2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Ekspor.
Dalam keputusan tersebut juga diatur mengenai elektronisasi data kepabeanan di bidang ekspor yang berlaku secara internasional, di mana dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang dapat disampaikan secara elektronik ke Kantor Pelayanan, melalui sistem pertukaran data elektronik dengan Electronic Data Interchange EDT.
Dengan demikian diharapkan proses pelayanan di bidang ekspor dapat berlangsung dengan cepat, mudah dan mengurangi adanya kontak langsung antara
pegawai DJBC dengan pengguna jasa kepabeananEksportir. Di samping itu dengan sistem EDT mi diharapkan mampu menghilangkan pungutan-pungutan yang dapat
menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Dengan EDI Ekspor mi diharapkan dapat secepatnya merealisasikan suatu
sistem pelayanan dan pengawasan kepabeanan yang terintegrasi antara sistem
Universitas Sumatera Utara
pelayanan impor, ekspor dan pemberitahuan Manifest, sehingga akan tercipta sistem pelayanan dan pengawasan yang ideal di bidang kepabeanan.
e. FasilitasKemudahan bagi industri yang berorientasi ekspor