BAB V PEMBAHASAN
5.1. Tingkat Kebisingan
Penelitian ini ada dua kelompok sampel yang diteliti, yaitu kelompok sampel pertama dengan tingkat kebisingan
≤ 55 dB A dan kelompok sampel kedua dengan tingkat kebisingan 55 dB A. Lama waktu paparan terhadap kebisingan
mempengaruhi kesehatan manusia yang terpapar. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa tingkat kebisingan di atas 85 dB A dapat mempengaruhi
kesehatan di dunia kerja seperti hilangnya kemampuan pendengaran manusia. Tetapi menurut Gunarwan 1992 bahwa kebisingan di atas 50 dB A sudah dapat dianggap
sebagai kebisingan yang perlu mendapat perhatian. Dikarenakan kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Pengaruhnya berupa peningkatan sensitivitas
tubuh seperti peningkatan sistem kardiovaskuler dalam bentuk kenaikan tekanan darah dan denyut jantung Candra, 2006.
5.2. Tekanan Darah
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada sampel 1 rata – rata tekanan darah sistolik 119,29 mmHg maupun diastolik 76,90 mmHg responden masih
termasuk dalam kondisi normal menurut JNC 7. Pada sampel 2 rata – rata tekanan darah sistolik 125,48 mmHg maupun diastolik 82,38 mmHg responden termasuk
dalam adanya peningkatan tekanan darah dari tekanan darah normal. Perubahan tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya dari lingkungan yang
bising yang ditempati oleh responden.
Van Kempen dkk 2002 menganalisis 43 penelitian epidemiologi yang dipublikasikan antara tahun 1970 sampai 1999 yang berhubungan dengan paparan
bising di lingkungan dan industri terhadap tekanan darah dan penyakit jantung iskemik. Hasil meta analisis yang dilakukan adanya konsisten peningkatan tekanan
darah walaupun sedikit pada masyarakat yang terpapar kebisingan.
5.3. Perbedaan Tingkat Kebisingan Dengan Tekanan Darah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil statistik untuk tekanan darah yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada perbedaan tekanan darah pada responden
yang tinggal di tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hasil analisis perbedaan tingkat kebisingan dengan tekanan darah sistolik diperoleh bahwa ada perbedaan tekanan darah sistolik pada responden yang tinggal
pada tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas dan tidak melebihi nilai ambang batas. Hasil analisis perbedaan tingkat kebisingan tekanan darah diastolik
diperoleh bahwa ada perbedaan tekanan darah diastolik pada responden yang tinggal di lingkungan yang memiliki tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas yang
ditetapkan pemerintah dan lingkungan yang memiliki tingkat kebisingan yang sesuai ambang batas yang ditetapkan pemerintah
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rusli 2008 bahwa adanya perubahan tekanan darah masyarakat yang tinggal di sekitar kereta api ketika kereta
api lewat terutama masyarakat yang tinggal dekat dengan rel kereta api.
5.4. Hubungan Tingkat Kebisingan Dengan Tekanan Darah Sistolik Dan