Tipe Marital Power Marital Power

4. Tipe Marital Power

DeGenova 2008 membagi marital power ke dalam empat tipe, yaitu: a. Egalitarian Dalam pola ini, power dimiliki secara seimbang oleh suami dan istri. Dalam membuat keputusan, keduanya memiliki peranan yang sama pentingnya. Perkawinan yang memiliki pembagian kekuasaan yang seimbang egalitarian memiliki hubungan dengan kepuasan perkawinan yang tinggi DeGenova, 2008. b. Male-dominant Dalam pola ini, suami memiliki power yang lebih besar daripada istri. Suami yang membuat sebagian besar keputusan dalam perkawinan DeGenova, 2008. c. Female-dominant Dalam pola ini, istri memiliki power yang lebih besar daripada suami. Istri yang lebih banyak membuat keputusan dalam perkawinan. Perkawinan yang didominasi oleh istri female-dominant ditemukan memiliki tingkat kepuasan yang paling rendah dibandingkan dengan pasangan egalitarian maupun male- dominant DeGenova, 2008. d. Anarchic Dalam pola ini, suami dan istri memiliki power yang sama. Namun, berbeda dengan pola egalitarian, dalam pola anarchic suami dan istri memiliki power dalam hal yang berbeda. Artinya, suami membuat keputusan untuk beberapa hal, misalnya memilih mobil dan rumah, sementara istri membuat keputusan untuk hal lainnya, misalnya memilih sekolah untuk anak dan dokter Universitas Sumatera Utara keluarga. Pasangan anarchic menunjukkan lebih banyak perilaku negatif dibandingkan dengan pasangan male-dominant maupun female-dominant. Kurangnya struktur pembuatan keputusan pada pasangan ini akan merusak keberfungsian perkawinan DeGenova, 2008. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa marital power adalah kemampuan salah satu pihak suami atau istri untuk mewujudkan keinginannya meskipun bertentangan dengan pasangannya. Terdapat tiga komponen yang membentuk marital power, yaitu authority, decision-making, dan influence. Terbentuknya satu tipe marital power dipengaruhi oleh kepemilikan pada sumber- sumber marital power. Terdapat sepuluh sumber marital power, yaitu norma budaya, sumber daya ekonomi, norma gender, pendidikan dan pengetahuan, perbedaan personal, kemampuan komunikasi, faktor emosional, postur dan kekuatan tubuh, kondisi hidup, serta anak. Sumber-sumber marital power yang dimiliki oleh istri atau suami akan mengarahkan marital power ke dalam satu tipe tertentu. Terdapat empat tipe marital power, yaitu egalitarian, male-dominant, female-dominant, dan anarchic.

C. Suku Minangkabau