Masa Dewasa Dini LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Masa Dewasa Dini

Hurlock menyatakan bahwa yang disebut dengan orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya. Hurlock membagi masa dewasa ke dalam 3 masa, yaitu masa dewasa dini 18 – 40 tahun, masa dewasa madya 40 – 60 tahun, dan masa dewasa lanjut 60tahun – kematian Hurlock, 1990. Hal yang menandai seseorang telah menjadi dewasa bukanlah kriteria eksternal, melainkan kriteria internal seperti telah memiliki perasaan autonomi, pengendalian diri, dan tanggung jawab pribadi. Biasanya masa dewasa dini dimulai dari masa selesai sekolah, mendapatkan pekerjaan, menikah, dan membentuk sebuah keluarga Papalia, 2007. Secara fisik, orang dewasa dini pada umumnya berada pada kondisi kesehatan yang terbaik, meliputi kekuatan dan daya tahan tubuh serta fungsi sensorik dan motorik. Secara kognitif, orang dewasa dini sudah mampu berpikir reflektif, yaitu menggunakan pertimbangan yang hati-hati dalam menerima informasi dan keyakinan berdasarkan bukti-bukti yang mendukung untuk mencapai sebuah kesimpulan. Selain itu, secara kognitif orang dewasa dini juga sudah dikatakan mencapai tahap pemikiran formal dimana mereka sudah memiliki kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian, ketidakkonsistensian, kontradiksi, dan ketidaksempurnaan serta dapat berkompromi dengan situasi tersebut. Orang dewasa dini juga memiliki penilaian moral yang lebih kompleks. Pengalaman- Universitas Sumatera Utara pengalaman hidupnya membuat orang dewasa dini mampu mengevaluasi kembali kriteria benar dan salah, serta lebih sering menggunakan pengalaman pribadinya sebagai alasan untuk jawaban-jawaban terhadap dilema moral yang mereka alami Papalia, 2007. Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru. Orang dewasa dini memiliki tuntutan peran yang baru, antara lain peran suamiistri, orangtua, dan pencari nafkah. Salah satu tugas perkembangan yang penting pada dewasa dini adalah memilih pasangan dan mulai membina keluarga Hurlock, 1990. Hal ini sejalan dengan Erickson yang menyatakan bahwa hubungan intim merupakan tugas penting pada masa dewasa dini. Masa dewasa dini berada pada tahap perkembangan intimasi versus isolasi. Pada tahap perkembangan ini orang dewasa dini akan membentuk komitmen dengan orang lain atau akan menghadapi isolasi dan penarikan diri dari lingkungan sosial. Hubungan intim akan menuntut pengorbanan dan kompromi hingga mencapai rasa cinta yang mendalam dengan pasangannya dan memtuskan untuk hidup bersama sampai memiliki anak Papalia, 2007. Orang dewasa dini pada masa sekarang umumnya menikah lebih lambat dibandingkan orangtua mereka dahulu. Tradisi perkawinan berbeda di setiap daerah, tetapi persamaan dari sebuah perkawinan dari masa ke masa dan di seluruh dunia adalah bahwa perkawinan memenuhi kebutuhan fundamental. Tahun pertama dan kedua perkawinan adalah masa melakukan penyesuaian- penyesuaian utama antar pasangan, termasuk penyesuaian terhadap anggota keluarga masing-masing dan peneysuaian terhadap teman-teman dari pasangan. Universitas Sumatera Utara Masa peneysuaian ini sering memunculkan ketegangan emosional di antara pasangan. Orang yang menikah pada usia tiga puluhan atau dewasa madya membutuhkan lebih banyak waktu penyesuaian dan biasanya tidak sama berhasilnya dibandingkan dengan orang yang menikah lebih awal. Namun, orang yang menikah pada usia lebih muda, yaitu belasan tahun sampai awal duapuluh tahun, juga cenderung lebih buruk masa penyesuaiannya Hurlock, 1990. Masa dewasa dini tidak hanya sampai periode menikah dan memiliki anak, bahkan bisa mencakup perceraian hingga menikah kembali Papalia, 2007.

B. Marital Power