STS diberi skor 4. Selain aitem-aitem, di dalam alat ukur tersebut juga tertera identitas subjek yang meliputi namainisial, usia, etnissuku, tingkat pendidikan,
status pekerjaan, penghasilan per bulan, dan jumlah anak. Jika skor power suami lebih tinggi maka tipe marital power yang terbentuk
adalah male-dominant. Jika skor power istri lebih tinggi maka tipe marital power yang terbentuk adalah female-dominant. Jika skor power suami dan istri sama-
sama rendah maka tipe marital power yang terbentuk adalah egalitarian. Jika skor power suami dan istri sama-sama tinggi maka tipe marital power yang terbentuk
adalah anarchic.
1. Validitas
Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan pengujian validitas Azwar,
2010. Peneliti menggunakan dua bentuk pengujian validitas, yaitu validitas tampang dan validitas isi. Validitas tampang terpenuhi bila skala psikologi
disajikan dengan baik memperhatikan pilihan huruf yang tepat, tata letak yang menarik, dan lembar jawaban yang dapat memudahkan responden. Penampilan
skala yang baik akan memotivasi responden untuk memberikan jawaban yang serius. Validitas tampang ini dinilai berdasarkan professional judgment.
Validitas isi bertujuan mengungkap sejauh mana aitem-aitem skala mewakili keseluruhan komponen atribut yang akan diukur. Validitas isi awalnya
berusaha diperoleh melalui professional judgement ketika menyusun aitem-aitem skala. Namun setelah itu peneliti akan mengujicobakan skala yang telah dibuat
kemudian mengukur korelasi aitem-aitemnya dengan skala yang akan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan parameter daya beda aitem r
ix
. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
ix
≥ 0.275. Aitem-aitem yang memiliki korelasi di bawah 0.275 akan dibuang Azwar, 2010. Koefisien korelasi
yang digunakan dalam penyeleksian aitem ini adalah koefisien korelasi Pearson product-moment.
2. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak
reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih disebabkan oleh faktor eror daripada
faktor perbedaan yang sesungguhnya. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx
yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi tingkat
keterpercayaannya Azwar, 2010. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan koefisien reliabilitas Cronbach’s
alpha untuk menguji reliabilitas skala. Koefisien reliabilitas Cronbach’s alpha diperoleh melalui penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja
pada sekelompok responden single-trial administration. Penghitungan koefisien Cronbach’s alpha dilakukan dengan bantuan program SPSS version 17.0 for
Windows.
Universitas Sumatera Utara
3. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian