Faktor-faktor intrinsik yang dapat mendorong kepuasan kerja, yaitu kemajuan, pengakuan, tanggung jawab, dan pencapaian. Sementara itu,
faktor-faktor ekstrinsik yang mengakibatkan ketidakpuasan kerja misalnya pengawasan, imbalan kerja, kebijaksanaan organisasi dan kondisi kerja.
4. Teori David McClelland Teori kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuatan,
dan hubungan adalah tiga kebutuhan penting yang membantu menjelaskan motivasi.
a. Kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai standar- standar dan berusaha keras untuk berhasil.
b. Kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya. c. Kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang penulis gunakan ialah penelitian milik Azhar Susanto dengan judul “Pengaruh Stres Kerja terhadap Motivasi dan Kinerja
Karyawan pada PT Asuransi Jiwasraya Persero Medan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh stres
kerja terhadap motivasi kerja pada PT Asuransi Jiwasraya Persero Medan dan sejauh mana pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asuransi
Universitas Sumatera Utara
Jiwasraya Persero Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap motivasi kerja dan untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. Hipotesis dalam penelitian ini ialah stres kerja dan motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Asuransi Jiwasraya Persero Medan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan
kepada karyawan bagian umum PT Asuransi Jiwasraya Persero Medan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode
analisis jalur. Hasil analisis jalur diperoleh hasil bahwa stres kerja yang dialami oleh karyawan PT Asuransi Jiwasraya Persero Medan memiliki pengaruh yang
positif terhadap kinerja karyawan. Hasil uji signifikansi parsial uji t menunjukkan bahwa stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Asuransi Jiwasraya Persero Medan.
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono 2007 : 47, kerangka konseptual adalah gambaran berpikir tentang hubungan antara variabel yang akan diteliti, yang akan disusun
dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Untuk dapat mencapai tujuannya, organisasi membutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu usaha organisasi dalam menghasilkan karyawan dengan motivasi yang tinggi dan kinerja
Universitas Sumatera Utara
yang baik adalah dengan mengantisipasi tingkat stres yang dapat dialami karyawan selama masa bekerja.
Stres kerja yang dialami karyawan merupakan faktor penting yang harus diantisipasi organisasi dalam menjaga motivasi kerja dan kinerja karyawan.
Antisipasi yang tidak tepat dapat mengakibatkan tingginya tingkat perputaran turnover karyawan dan menurunnya produktivitas bahkan pemasukan organisasi
karena kinerja karyawan tidak sesuai harapan. Stres kerja yang berlebihan akan berdampak pada menurunnya motivasi karyawan untuk bekerja, sehingga
efektivitas dan efisiensi kerja tidak tercapai. Mengenai motivasi kerja, menurut Spector 2003, tingkat beban kerja
yang diberikan kepada karyawan akan menimbulkan stres pada diri karyawan, dimana stres tersebut nantinya akan berhubungan dengan tinggi rendahnya
motivasi kerja karyawan tersebut, dengan contoh apabila karyawan diberikan beban kerja yang terlalu tinggi akan mengalami stres kerja yang berkepanjangan
dan kelelahan secara emosional yang kemudian berhubungan dengan motivasi kerja yang rendah.
Menurut Gibson 2001: 280, stres dalam penampilan optimal adalah kondisi stres yang positif karena dapat mendorong karyawan untuk bekerja pada
tingkatan yang lebih tinggi sedangkan stres yang terlalu sedikit dan terlalu banyak beban adalah kondisi stres yang negatif karena dapat menyebabkan menurunnya
kinerja karyawan. Oleh karena itu, organisasi perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang
dapat menjadi pembangkit stres karyawan di dalam organisasi. Dengan antisipasi
Universitas Sumatera Utara
yang tepat, organisasi dapat meminimalisir tingkat stres karyawan agar motivasi karyawan untuk memberikan hasil kerja yang baik bagi organisasi bisa terjaga
atau bahkan meningkat. Motivasi menurut Edwin dalam Hasibuan, 2003 merupakan suatu
keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan pegawai dan tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam
penelitian ini, tujuan organisasi yang dimaksud secara umum adalah kinerja karyawan yang baik.
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan, maka model kerangka konseptual dapat digambarkan pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Spector 2003, Hasibuan 2003, Gibson 2001 data diolah
2.3 Hipotesis