Jumlah Tanggungan Status Pernikahan

Tabel 3. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Usia Usia tahun Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang Persen Jumlah Orang Persen Jumlah Orang Persen 19-23 24-28 29-33 5 8 5 27,8 44,4 27,8 47 15 5 70,1 22,4 7,5 52 23 10 61,2 27,0 11,8 Total 18 100 67 100 85 100

5.3 Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja responden dilihat dari bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh karena pernah bekerja sebelumnya dan dilihat berdasarkan lama masa kerjanya menggunakan satuan tahun. Pengalaman kerja ini dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu 0-2 tahun, 2-4 tahun dan 4-6 tahun. Pembagian kelompok ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan pengalaman kerja responden minimal nol tidak memiliki pengalaman kerja dan maksimal 6 tahun. Berdasarkan Tabel 4 dapat terlihat bahwa pengalaman kerja responden sebanyak 77,6 persen berada diantara 0-2 tahun yang berarti pengalaman kerja responden rendah. Hal ini diduga sesuai dengan sebaran usia responden terutama perempuan yang masih muda yaitu antara 19-23 tahun sehingga mereka baru pertama kali bekerja dan belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja tahun Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang Persen Jumlah Orang Persen Jumlah Orang Persen 0-2 2-4 4-6 12 4 2 66,7 22,2 11,1 54 9 4 80,6 13,4 6,0 66 13 6 77,6 15,3 7,1 Total 18 100 67 100 85 100

5.4 Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan yaitu banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggungan responden. Jumlah tanggungan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 0- 1 orang, 2-3 orang dan 4 orang. Persentase jumlah tanggungan terbanyak responden perempuan yaitu antara 0-1 orang sebanyak 64,2 persen, sedangkan persentase jumlah tanggungan laki-laki antara 2-3 orang sebanyak 61,1 persen. Responden perempuan memiliki persentase jumlah tanggungan yang rendah karena sebagian besar responden belum menikah, sehingga upahgaji yang mereka terima hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Responden laki-laki memiliki persentase jumlah tanggungan sedang karena mereka meskipun belum menikah, ada juga yang harus menanggung biaya orang tua atau saudaranya. Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Jumlah Tanggungan orang Laki-Laki Perempuan Total Jumlah Orang Persen Jumlah Orang Persen Jumlah Orang Persen 0-1 2-3 4 6 11 1 33,3 61,1 5,6 43 24 64,2 35,8 49 35 1 57,7 42,1 1,2 Total 18 100 67 100 85 100

5.5 Status Pernikahan

Persentase responden penelitian ini sebanyak 61,2 persen belum menikah dan 38,8 persen menikah. Persentase responden perempuan lebih banyak yang belum menikah yaitu sebanyak 64,2 persen. Persentase responden laki-laki baik yang sudah maupun belum menikah sama yaitu sebanyak 50 persen. Responden lebih banyak yang belum menikah karena sesuai dengan ketentuan perusahaan yang mensyaratkan pekerjanya melamar dengan status lajang belum menikah baik untuk laki-laki maupun perempuan. Perusahaan lebih memilih untuk mempekerjakan pekerja lajang agar mereka selalu siap untuk dibekerjakan pada shift malam, pagi atau siang. Senada dengan yang diungkapkan informan bahwa: “Perusahaan memang mengharuskan pekerjanya berstatus lajang agar mereka siap bekerja kapan saja karena perusahaan ini ada tiga shift yaitu shift malam, pagi dan siang” AM, 37 tahun. Hasil penelitian Hutagalung, Grijns dan White 1992 diketahui bahwa buruh wanita di industri besar umumnya berstatus belum menikah atau janda tanpa anak. Alasan utama pengusaha untuk mempekerjakan buruh wanita dan gadis-gadis agak sulit ditentukan, khususnya untuk industri skala kecil. Untuk industri skala besar diduga alasannya karena wanita dan gadis umumnya patuh dan mudah dikendalikan, dan kerena mereka belum mempunyai tanggung jawab menghidupi keluarga maka mereka mau dibayar murah Hutagalung, Grijns dan White, 1992. Peraturan perusahaan mensyaratkan pekerjanya lajang, tapi apabila sudah bekerja mereka boleh menikah dan tidak akan dipecat oleh perusahaan. Akan tetapi, pekerja perempuan apabila akan menikah mereka lebih memilih untuk keluarmengundurkan diri dari pekerjaannya. Sehingga keluar-masuk turnover pekerja khusunya perempuan di perusahaan ini per bulannya cukup banyak. Lain halnya dengan responden laki-laki, apabila mereka menikah akan tetap bekerja karena dimungkinkan laki-laki adalah kepala keluarga sehingga harus menafkahi istri. Seluruh responden pada penelitian ini memiliki pendidikan terakhir SMASMK. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Laki-Laki Perempuan Total Jumlah Orang Persen Jumlah Orang Persen Jumlah Orang Persen Belum Menikah Menikah 9 9 50,0 50,0 43 24 64,2 35,8 52 33 61,2 38,8 Total 18 100 67 100 85 100

BAB VI RELASI GENDER DALAM PEMBAGIAN KERJA