Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dapat diajukan beberapa hipotesa sebagai berikut: H 1 = Terdapat hubungan nyata antara karakteristik individu dengan relasi gender dalam pembagian kerja. H 2 = Terdapat hubungan nyata antara karakteristik individu dengan persepsi pekerja tentang pelaksanaan peraturan kerja perusahaan. H 3 = Terdapat hubungan nyata antara karakteristik individu dengan persepsi pekerja tentang pelaksanaan peraturan kerja perusahaan ditinjau dari konsep KKG. H 4 = Terdapat hubungan nyata antara relasi gender dalam pembagian kerja dengan persepsi pekerja tentang pelaksanaan peraturan kerja perusahaan dan persepsi pekerja tentang pelaksanaan peraturan kerja perusahaan ditinjau dari konsep KKG.

2.4 Definisi Operasional

Dalam mengukur variabel-variabel yang akan digunakan untuk penelitian ini, perumusan dari masing-masing variabel akan dijabarkan dan dibatasi secara operasional. 1. Karakteristik individu adalah keadaan spesifik individu yang berkaitan langsung dengan dirinya. Variabel ini dapat diukur dengan: • Jenis kelamin adalah perbedaan individu berdasarkan kondisi biologis. Dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Diukur dengan skala nominal. • Usia adalah umur seseorang yang dihitung dari tahun kelahirannya hingga penelitian ini dilakukan menggunakan satuan tahun. Data usia diukur dalam skala rasio kemudian diubah menjadi skala ordinal dikelompokkan menjadi tiga yaitu 19-23 tahun, 24-28 tahun dan 29-33 tahun. • Pengalaman kerja adalah bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh karena pernah bekerja sebelumnya dan dilihat berdasarkan masa kerjanya. Data pengalaman kerja diukur dengan menggunakan skala rasio, kemudian diubah menjadi skala ordinal dikelompokkan menjadi tiga yaitu 0-2 tahun, 2-4 tahun dan 4-6 tahun. • Jumlah tanggungan adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan pekerja tidak termasuk untuk dirinya sendiri. Data jumlah tanggungan dikategorikan dalam skala rasio, kemudian diubah menjadi skala ordinal dikelompokkan menjadi tiga yaitu 0-1 orang, 2-3 orang dan 4 orang. • Status pernikahan adalah status yang disandang oleh laki-laki atau perempuan, diukur dengan menggunakan skala nominal. 2. Relasi gender dalam pembagian kerja adalah hubungan kekuasaan antara laki- laki dan perempuan terhadap pembagian kerja, peranan dan alokasi sumberdaya. Relasi gender dalam pembagian kerja diukur dengan melihat pembagian kerja laki-laki dan perempuan dalam keluarga untuk curahan waktu dan tenaga kerja dalam satu bulan. Diukur dengan skala rasio. • Reproduktif adalah kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan rumah tangga seperti mencuci, memasak, dan pekerjaan lain dalam mengurus rumah. • Produktif adalah kegiatanpekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan untuk memperoleh bayaranupah tunaisejenisnya. 3. Persepsi pelaksanaan peraturan kerja perusahaan adalah pandangan pekerja mengenai penerapan dan pelaksanaan sistem kerja yang mengatur hubungan pekerja dengan pihak manajerial. Persepsi responden terhadap pelaksanaan peraturan kerja diukur dengan empat indikator yaitu upah, jaminan sosial, masa cuti, perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja. Kelima indikator ini diukur dengan skala ordinal menggunakan skor nilai dengan range satu sampai dengan lima. • Upah adalah sejumlah materi uang yang diterima oleh buruh dari pengusaha atau pemberi kerja atas pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan kerja menggunakan satuan rupiah. Pengupahan dalam perusahaan di dasarkan pada Upah Minimum Kabupaten UMK daerah setempat, upah lembur dan pemberian upah dalam masa cuti. • Jaminan sosial adalah salah satu fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerja sebagai bentuk perlindungan. Jaminan sosial diukur dengan melihat ada tidaknya jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan perumahan dan kematian. • Masa cuti adalah waktu istirahat kerja yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerja. Masa cuti diukur dengan melihat pemberian waktu istirahat karena alasan haid, sakit, mengalami gugur kandungan, menikah dan melahirkan tanpa mengurangi upah pekerja. • Perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan kepada pekerja agar pekerja aman dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaan. Perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja diukur dengan melihat ketersediaan obat-obatan pertolongan pertama saat kecelakaan kerja kotak P3K, ketersediaan poliklinik khusus pekerja, penyediaan peralatan keselamatan kerja serta pemberian pekerjaan yang tidak berbahaya bagi kehamilan. 4. Persepsi pelaksanaan peraturan kerja ditinjau dari Kesetaraan dan Keadilan Gender KKG adalah pandangan pekerja mengenai pelaksanaan peraturan yang tidak merugikan pekerja baik laki-laki maupun perempuan sehingga seluruh pekerja diperlakukan adil dan setara. Diukur dengan beberapa indikator yaitu akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Kelima indikator ini diukur dengan skala ordinal menggunakan skor nilai dengan range satu sampai dengan lima. • Akses adalah kesempatan yang sama bagi pekerja laki-laki maupun perempuan pada pelaksanaan peraturan kerja perusahaan. • Partisipasi adalah peluang yang sama bagi pekerja laki-laki dan perempuan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai peraturan kerja. • Kontrol adalah kekuasaan yang sama bagi pekerja laki-laki dan perempuan pada peraturan kerja perusahaan. • Manfaat adalah kegunaan atau keuntungan yang diperoleh pekerja dari peraturan yang berlaku dalam perusahaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN