Batasan Masalah Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian ini diharapkan memberi sumbangan penelitian guna memperkaya kajian Ilmu Komunikasi, khususnya komunikasi politik hubungannya dengan pemanfaatan media sosial, yaitu Facebook dan Twitter. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang praktik propaganda di media sosial Facebook dan Twitter. Dan menjadi data awal untuk penelitian sejenis bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengkaji komunikasi politik di media sosial. c. Manfaat Sosial Tulisan ini diharapkan mampu menjelaskan strategi counter issue yang dilakukan oleh Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media Airin-Benyamin kepada lapisan sosial lainnya, serta menjadi masukkan untuk konsultan komunikasi politik dan para politisi terkait penggunaan media sosial.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 6 Metode ini 6 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, Bandung: Rosdakarya, 2005, Cet. Ke-11, h. 4. digunakan, karena data yang dibutuhkan berupa sebaran-sebaran informasi yang tidak perlu dikuantifikasikan. Berdasarkan tema yang dibahas, pendekatan penelitian ini menggunakan studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam, terhadap suatu organisasi, lembaga atau masyarakat mengenai gejala-gejala tertentu. 7 Jenis studi kasus dalam penelitian ini adalah studi kasus intrinsik intrinsic case study. Jenis ini digunakan oleh peneliti yang ingin lebih memahami sebuah kasus tertentu. Jenis ini ditempuh bukan karena suatu kasus mewakili kasus-kasus lain atau karena menggambarkan sifat atau problem tertentu, namun karena, dalam seluruh aspek kekhususan dan kesederhanaannya, kasus itu sendiri menarik minat. 8 Hal terpenting bagi seorang peneliti kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus adalah sebagai berikut: a. Membingkai kasus dan mengonseptualisasikan objek penelitian. b. Memilih fenomena gejala, menentukan tema-tema atau isu-isu yang menjadi fokus pertanyaan riset. c. Melacak pola-pola data untuk memperkaya isu-isu dalam penelitian. d. Menghadirkan beberapa alternatif penafsiran. e. Merumuskan pernyataan sikap atau generalisasi tentang kasus. 9 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rinekha Cipta, 2002, h. 14. 8 Robert E. Stake, “Studi Kasus”, dalam Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln Ed, Handbook of Qualitative Reasearch, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 301. 9 Robert E. Stake, “Studi Kasus”, h. 313.