Visi Misi dan Program

2. Pengembangan sistem penyediaan air bersih dan sanitasi, 3. Pengembangan kawasan perdagangan tradisional, 4. Pengembangan dan peningkatan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, terutama keluarga miskin melalui pelayanan kesehatan gratis. 5. Pengembangan program bedah rumah bagi rumah tidak layak huni, 6. Pengembangan Taman Pemakaman Umum TPU Sarimulya dan perluasan, serta pengembangan Taman Pendidikan Anak-anak TPA skala regional. 7. Pengembangan pembangunan posyandu, 8. Pengembangan Taman Kota tingkat kecamatan, 9. Pengembangan industri kreatif dan produk unggulan. Peningkatan; 1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean MEA melalui program pendidikan, entrepreneur, bahasa asing dan komputer secara gratis di setiap Kelurahan, 2. Peningkatan kualitas, kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan. 3. Peningkatan atau pelebaran jalan kota, jembatan, jalan lingkungan, penataan Surat Izin Tempat Usaha SITU dan jalan perumahan. 4. Peningkatan dan pemeliharaan saluran drainase jalan kota, lingkungan dan pemukiman. 5. Peningkatan bantuan beasiswa miskin, Bantuan Operasional Daerah BOSDA dan bantuan sosial beras miskin raskin. 6. Peningkatan pelayanan publik melalui pendelegasian kewenangan, 7. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pelayanan publik disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD sampai tingkat Kelurahan, 8. Peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan meliputi Pemerintahan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, dunia usaha, perguruan tinggi dan partisipasi aktif warga.

C. Profil Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan Tangsel adalah wilayah otonom di Provinsi Banten. Wilayah ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, pemekaran dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Pada tahun 2000, beberapa tokoh dari kecamatan-kecamatan mulai menyebut-nyebut Cipasera sebagai wilayah otonom. Warga merasa kurang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan. Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang resmi terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Sebelumnya, pada 27 Desember 2006, DPRD Kabupaten Tangerang mengeluarkan Keputusan Nomor 28 Tahun 2006 tentang Persetujuan Pembentukkan Kota Tangerang Selatan. Lalu, pada Januari 2007, Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang menetapkan pusat pemerintahan berada di Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat. Cakupan wilayah Tangerang Selatan meliputi Kecamatan Serpong, Serpong Utara, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, dan Setu. Batas wilayah menggunakan atas alam suangai Cisadane. 7 Pada 22 Januari 2007, Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Tangerang menetapkan Kecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan Tangsel. Dalam rapat yang dipinpin Ketua DPRD, Endang Sujana, Ciputat dipilih secara aklamasi. Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 yang membahas soal pemekaran daerah menyebutkan keputusan akhir rencana itu ada di DPR-RI. Usul disampaikan melalui Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri, kemudian dikaji oleh Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah. Setelah disetujui, Menteri Dalam Negeri mengajukan kepada Presiden. Kemudian, diajukan dalam bentuk rancangan undang-undang ke DPR-RI untuk diputuskan. Komisi I DPRD Banten mulai membahas berkas usulan pembentukan Kota Tangerang Selatan mulai 23 Maret 2007. Pemberkasan dilakukan setelah berkas usulan dan persyaratan pembentukan kota diserahkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ke Dewan pada 22 Maret 2007. Pada 2007, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan dana sebesar 20 miliar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu disiapkan untuk biaya operasional kota baru selama satu tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran. Selanjutnya, Pemerintah 7 Abdul Rojak dan Istijar Nusantara, Sejarah Berdirinya Kota Tangerang Selatan, Tangerang Selatan: Green Komunika, 2010, Cet. Ke-1, h. 96-100. Kabupaten Tangerang akan menyediakan dana bergulir sampai kota hasil pemekaran mandiri. Kini Kota Tangsel merupakan salah satu wilayah pemekaran yang terbilang maju dengan pesat. Wilayah Kota Tangsel itu sendiri terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan, dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 kilometer persegi Km 2 atau 14.719 hektar Ha. Batas wilayah Kota Tangsel adalah; sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, terakhir sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. 8 Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 1.492.999 jiwa pada tahun 2014 dengan kepadatan penduduk sekitar 10.143 jiwa per Km 2 . Artinya bahwa di Kota Tangerang selatan setiap 1 Km 2 rata-rata dihuni oleh 10.143 orang penduduk. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebesar 12.830 orang per Km 2 , dan jumlah tersebut pasti semakin bertambah. Dilihat dari data penduduk pada tujuh kecamatan itu yang melebihi satu juta jiwa, sehingga memenuhi syarat untuk suatu daerah otonom. 9 8 Diakses dari www.tangerangselatankota.go.id pada 31 Mei 2016, pukul 17:50 WIB. 9 Diakses dari www.tangerangselatankota.go.id pada 31 Mei 2016, pukul 17:52 WIB. Gambar 3.1. Lambang Daerah Kota Tangerang Selatan 1. Perisai mengandung arti perlindungan, keamanan, penegakkan hukum, serta dalam arti luas mengandung makna pengamalan pancasila dan UUD 1945. 2. Bintang mengandung arti ketuhanan, melambangkan bahwa masyarakat Kota Tangsel berkeyakinan terhadap Tuhan YME, saling menghormati sesama dan antar pemeluk agama di dalam kehidupan masyarakat. 3. Rumah khas daerah dengan beranda tempat orang berkumpul Blandongan, melambangkan tempat atau wadah yang akan melahirkan satu tekad ataupun tujuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan agar membawa kemajuan bagi masyarakat Kota Tangsel. 4. Tujuh trap pondasi, melambangkan adanya tujuh wilayah kecamatan saat terbentuknya Kota Tangsel, yaitu Kecamatan Pamulang, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, dan Kecamatan Setu.